“Seseorang tidak akan masuk ke surga dengan amalnya”. Sahabat bertanya: “Apakah anda juga tidak, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak, saya juga tidak, hanya saja Allah menyelimutiku dengan anugerah dan rahmat” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Hadist ini menunjukan sifat Tawaduk Nabi yang luar biasa, walau beliau telah di jamin masuk Syurga beliau tetap menjalankan ibadah dengan tekun pagi, siang dan malam.
Sedangkan kita sudah tidak di jamin Syurga tapi Ibadah Lelet.
Masuk Syurga hak Prerogratif Allah SWT namu dengan amal ibadah bisa memasukkan kita ke dalam Surga. Insyaallah.
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [النحل/32]
“...masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (an-Nahl: 32).
Surga adalah hak prerogatif Allah. Dialah satu-satunya yang berhak menentukan, siapa yang akan masuk surga. Akan tetapi, jika Allah telah menegaskan melalui firman-Nya atau melalui hadis Rasul-Nya bahwa ada beberapa orang yang dijamin masuk surga, apakah hal ini akan kita ingkari??
Terdapat sangat banyak dalil yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dijamin masuk surga. Baik dalil al-Quran maupun hadis. Berikut hanya beberapa diantaranya,
Firman Allah,
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ
لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ
نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2) وَيَنْصُرَكَ
اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan
yang nyata, Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang
telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu
dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu
dengan pertolongan yang kuat (banyak). (QS. Al-Fath: 1 – 3).Allah memberi jaminan mengampuni semua dosa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah lewat dan yang akan datang. Jaminan ini diberikan oleh Allah ketika beliau masih hidup, bersamaan dengan Allah berikan kepada beliau kemenangan yang nyata.
Allah juga berfirman,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ
الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ
رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang
demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (QS. An-Nisa: 69 – 70)Para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang shaleh, mereka di surga.
Memang, untuk manusia SELAIN nabi, kita tidak bisa memastikan apakah si A itu orang sholeh di sisi Allah atakah bukan.
Tapi untuk nabi, kita wajib memastikan. Karena bagian dari rukun iman adalah iman kepada para nabi. Dan tidak mungkin iman ini bisa terwujud, sementara kita tidak tahu siapa saja yang menjadi nabi. Dan siapapun yang termasuk nabi, dia dijamin masuk surga. Tentu saja Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam termask di dalamnya, karena beliau nabi terbaik.
Allah juga berfirman,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
”Sesunguhnya Aku berikan kepadamu al-Kautsar.” ( Syurga Kautsar )Mengenai tafsir al-Kautsar, disebutkan dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidur sambil tersenyum.
‘Apa yang membuat anda tertawa, wahai Rasulullah?’ tanya kami.
“Baru saja turun kepadaku satu surat.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat al-Kautsar hingga selesai.
”Tahukah kalian, apa itu al-Kautsar?” tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
”Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.” Jawab kami.
Kemudian beliau bersabda,
فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ، آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ
“Itu adalah sungai, Allah janjikan untuk diberikan kepadaku di Surga. Jumlah gayungnya sebanyak bintang..” (HR. Muslim 400, Ahmad 11996, Nasai 904, Abu Daud 784, dan yang lainnya).Ayat dan hadis di atas sangat jelas bahwa beliau dijamin masuk surga. Apa gunanya janji diberi sesuatu di surga, sementara beliau belum dijamin masuk surga.
Di samping itu, hadis yang sangat tegas bahwa beliau dijamin masuk surga adalah hadis dari Said bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan daftar sahabat yang masuk surga,
النَّبِيُّ فِي الْجَنَّةِ، وَأَبُو بَكْرٍ فِي
الْجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ،
وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ…
”Nabi di surga, Abu Bakr bin surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga….”(HR. Ahmad 1631, Abu Daud 4649, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Kemudian hadis dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ اليَتِيمِ فِي الجَنَّةِ هَكَذَا» وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالوُسْطَى
“Saya bersama orang yang nanggung anak yatim di dalam surga seperti ini.”Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Bukhari 6005, Abu Daud 5150, dan yang lainnya)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ لا يُدْخِلُ أَحَدًا الجَنَّةَ عَمَلُهُ
قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ»
“Tidak ada seorangpun yang dimasukan surga oleh amalnya.”قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ»
Para sahabat bertanya, “Termasuk anda, wahai Rasulullah?”
“Termasuk saya, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan rahmatnya.” (HR. Bukhari 6467, Ahmad 15236).
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mendapatkan jaminan surga, karena Allah meliputi beliau dengan ampunan dan rahmatnya, yang dengan itu beliau dijamin masuk surga.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesesatan pemikiran orang liberal, pembela syiah, yang menghina islam dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allahu a’lam.
Dalam al-Quran ada beberapa ayat yang menunjukkan seseorang masuk surga dengan amalnya, seperti:
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [النحل/32]
“...masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (an-Nahl: 32).
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [الزخرف/72]
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (az-Zukhruf: 72).
Kemudian Rasulullah Saw menjelaskan bahwa masuk surga bukan faktor amal semata, tapi karena rahmat dan anugerah Allah:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ (رواه البخارى ومسلم)
“Seseorang tidak akan masuk ke surga dengan amalnya”. Sahabat bertanya: “Apakah anda juga tidak, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak, saya juga tidak, hanya saja Allah menyelimutiku dengan anugerah dan rahmat” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Apakah Nabi tidak dijamin masuk surga? Justru Nabi yang pertama masuk ke surga:
وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ (رواه احمد . تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده جيد بهذه السياقة من أجل عمرو بن أبي عمرو مولى المطلب فقد روى له الشيخان وفيه كلام ينزله عن رتبة الصحيح لكنه قد توبع في معظم ألفاظ هذا الحديث)
“Aku adalah orang yang pertama kali masuk ke surga di hari kiamat, tidak ada kesombongan” (HR Ahmad. Ulama Wahabi Syuaib al-Arnauth memberi catatan: Sanadnya bagus dengan jalur ini dikarenakan Amr bin Abi Amr, budak merdeka al-Mutallib, yang Bukhari dan Muslim meriwayatkan darinya. Ia mendapat komentar yang menurunkannya dari derajat sahih, tetapi diperkuat dengan banyaknya redaksi hadis ini).
Dan sudah pasti Nabi Muhammad masuk surga atas rahmat Allah. Dan saya yakin para ulama ahli Tafsir mengetahui hal ini.
Selengkapnya silahkan baca Fathul Bari (18/284), karya al-Hafidz Ibnu Hajar.
Jadi antara ayat dan haditsnya, bukan bertolak belakang, tapi ayat di atas ditakhsis oleh hadis tersebut.... Seperti dijelaskan oleh al hafidz ibnu hajar. Memang penjelasan Prof. Quraisy Shihab ada yang dipotong, makanya terkesan janggal. Wallaahu 'alam.
[ Ust. Ma'ruf Khozin ~ LBM NU Jatim ]
cuma copas dari pendapat yang baik ilmu agamanya:
ومذهب أهل السنة أيضاً أن الله تعالى لا يجب عليه شيء بل العالم ملكه والدنيا والآخرة في سلطانه يفعل فيهما ما يشاء، فلو عذب المطيعين والصالحين أجمعين وأدخلهم النار كان عدلاً منه، وإذا أكرمهم ونعمهم وأدخلهم الجنة فهو فضل منه، ولو نعم المكافرين وأدخلهم الجنة كان له ذلك ولكنه أخبر وخبره صدق أنه لا يفعل هذا بل يغفر للمؤمنين ويدخلهم الجنة برحمته ويعذب المنافقين ويخلدهم في النار عدلاً منه.
yang disampaikan Qurays syihab itu justru madzhab Ahlus Sunnah:
bahwasannya tidak wajib bagi Allah sesuatupun, bahkan Alam (segala sesuatu selain Allah) itu adalah miliknya, dan dunya serta akhirat berada didalam kerajaanNya, Allah bebas melakukan pada keduanya apa yang Allah kehendaki, maka apabilah Allah memasukan orang2 yang ta'at dan orang solih seluruhnya kedalam neraka maka itu adalah keadilan Allah, dan jika Allah memasukan kedalam surga, maka itu karunia dari Allah, dan apabila Allah memberi nkmat orang2 Kafir dan memasukan mereka kedalam surga, maka adanya perbuatan itu boleh bagi Allah, akan tetapi Allah telah mengabarkan dan kabar-Nya adalah benar, bahwasannya Allah tidak akan melakukan ini, akan tetapi Allah akan mengampuni orang yang beriman dan memasukan mereka kedalam surga dengan Rahmat-Nya dan akan mengadzab orang2 munafik dan mengekalkan mereka didalam neraka karna keadilanNya
[4:43 pagi 16/07/2014] Rifqi Atwinda Dika: ada suatu kisah di ceritakan oleh habib munzir al musawa lgsg yg saya dengar ada seorang dijaman itu yg ahli ibadah hari" ny di jalani dengan ibadah si fulan tdk pernah mngumpat fitnah gunjing dan seketika wafat si fulan lalu allah berfirman masuklah kamu ke dalam syurga ku bersama rahmatKu , sifulan berkata yaa allah aku ingin ke dalam syurga bersama dengn amalku , allah mengulngi firmanNya akan ttpi si fulan ttp kekeh seketika datanglah malaikat jibril AS untuk menimbang amalnya akan ttpi amalnya tak dpt menebus smua kenikmatan yg allah berikan kepdanya , Allah berkata ke pd jibril yaa jibril lempar dia ke naar. sktka si fulan berkata yaa rabb masukan aku kdlm syurga dgn rahmatMu , Memang hakikatny Rosulullah pemegang kunci syurga dan perlu di ketahui jg bahwasannya ketika rosulullah berjmpa allah beliau dengan akhlak yg mulia berbicara kpd allah sbgai hamba , tak ada yg di bangga"kan olh rosul di hdpnnya . cz bliau (saw) amat mulia cz dadanya disucikan olh allah sbnyak 4 x .
[5:00 pagi 16/07/2014] Rifqi Atwinda Dika: Allah yang menentukan nabi terakhir ialah nabi muhammad dan allah jg yang mmlh nabi muhammad sbg kekasihNya . liat sifat rosulullah apa allah tanamkan rasa kesombongan? tidak dengan sifat tawadhu kerendahaan hatinya nabi saw sllu mrendah . bayangkan jka nabi muhammad saw di tanamkan sifat tercela sprti kita ini , tntlah islam tdak akan berjaya akn ttpi allah hilangkan sifat tercela itu pada dri nabi saw . mash ingt engga allah menciptakan langit dan bumi untuk manusia khalifah para malaikat brkata kmi sllu bersjud kpdMu bukankah manusia akan merusak bumi dan slg hantam(bunuh) lalu allah berfirmn aku lbh mengetahui dr apa yg kalian ketahui allah menciptakan langt dn bumi untuk kehadiran nabi muhammad saw .. pahmilah
Catatan
Menyampaikan Hadis di atas mesti diikuti dengan Ibrah atau dalil yang lain, spt surat Al Kautsar atau yang lain.
Sebab Kalau hadis itu saja yang di bacakan, pengertiannya bisa lain, bisa menggugurkan atau benturan dengan ayat-ayat tentang pahala Syurga bahkan bisa membahayakan Akidah.
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [الزخرف/72]
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (az-Zukhruf: 72).
Kemudian Rasulullah Saw menjelaskan bahwa masuk surga bukan faktor amal semata, tapi karena rahmat dan anugerah Allah:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ (رواه البخارى ومسلم)
“Seseorang tidak akan masuk ke surga dengan amalnya”. Sahabat bertanya: “Apakah anda juga tidak, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak, saya juga tidak, hanya saja Allah menyelimutiku dengan anugerah dan rahmat” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Apakah Nabi tidak dijamin masuk surga? Justru Nabi yang pertama masuk ke surga:
وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ (رواه احمد . تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده جيد بهذه السياقة من أجل عمرو بن أبي عمرو مولى المطلب فقد روى له الشيخان وفيه كلام ينزله عن رتبة الصحيح لكنه قد توبع في معظم ألفاظ هذا الحديث)
“Aku adalah orang yang pertama kali masuk ke surga di hari kiamat, tidak ada kesombongan” (HR Ahmad. Ulama Wahabi Syuaib al-Arnauth memberi catatan: Sanadnya bagus dengan jalur ini dikarenakan Amr bin Abi Amr, budak merdeka al-Mutallib, yang Bukhari dan Muslim meriwayatkan darinya. Ia mendapat komentar yang menurunkannya dari derajat sahih, tetapi diperkuat dengan banyaknya redaksi hadis ini).
Dan sudah pasti Nabi Muhammad masuk surga atas rahmat Allah. Dan saya yakin para ulama ahli Tafsir mengetahui hal ini.
Selengkapnya silahkan baca Fathul Bari (18/284), karya al-Hafidz Ibnu Hajar.
Jadi antara ayat dan haditsnya, bukan bertolak belakang, tapi ayat di atas ditakhsis oleh hadis tersebut.... Seperti dijelaskan oleh al hafidz ibnu hajar. Memang penjelasan Prof. Quraisy Shihab ada yang dipotong, makanya terkesan janggal. Wallaahu 'alam.
[ Ust. Ma'ruf Khozin ~ LBM NU Jatim ]
cuma copas dari pendapat yang baik ilmu agamanya:
ومذهب أهل السنة أيضاً أن الله تعالى لا يجب عليه شيء بل العالم ملكه والدنيا والآخرة في سلطانه يفعل فيهما ما يشاء، فلو عذب المطيعين والصالحين أجمعين وأدخلهم النار كان عدلاً منه، وإذا أكرمهم ونعمهم وأدخلهم الجنة فهو فضل منه، ولو نعم المكافرين وأدخلهم الجنة كان له ذلك ولكنه أخبر وخبره صدق أنه لا يفعل هذا بل يغفر للمؤمنين ويدخلهم الجنة برحمته ويعذب المنافقين ويخلدهم في النار عدلاً منه.
yang disampaikan Qurays syihab itu justru madzhab Ahlus Sunnah:
bahwasannya tidak wajib bagi Allah sesuatupun, bahkan Alam (segala sesuatu selain Allah) itu adalah miliknya, dan dunya serta akhirat berada didalam kerajaanNya, Allah bebas melakukan pada keduanya apa yang Allah kehendaki, maka apabilah Allah memasukan orang2 yang ta'at dan orang solih seluruhnya kedalam neraka maka itu adalah keadilan Allah, dan jika Allah memasukan kedalam surga, maka itu karunia dari Allah, dan apabila Allah memberi nkmat orang2 Kafir dan memasukan mereka kedalam surga, maka adanya perbuatan itu boleh bagi Allah, akan tetapi Allah telah mengabarkan dan kabar-Nya adalah benar, bahwasannya Allah tidak akan melakukan ini, akan tetapi Allah akan mengampuni orang yang beriman dan memasukan mereka kedalam surga dengan Rahmat-Nya dan akan mengadzab orang2 munafik dan mengekalkan mereka didalam neraka karna keadilanNya
[4:43 pagi 16/07/2014] Rifqi Atwinda Dika: ada suatu kisah di ceritakan oleh habib munzir al musawa lgsg yg saya dengar ada seorang dijaman itu yg ahli ibadah hari" ny di jalani dengan ibadah si fulan tdk pernah mngumpat fitnah gunjing dan seketika wafat si fulan lalu allah berfirman masuklah kamu ke dalam syurga ku bersama rahmatKu , sifulan berkata yaa allah aku ingin ke dalam syurga bersama dengn amalku , allah mengulngi firmanNya akan ttpi si fulan ttp kekeh seketika datanglah malaikat jibril AS untuk menimbang amalnya akan ttpi amalnya tak dpt menebus smua kenikmatan yg allah berikan kepdanya , Allah berkata ke pd jibril yaa jibril lempar dia ke naar. sktka si fulan berkata yaa rabb masukan aku kdlm syurga dgn rahmatMu , Memang hakikatny Rosulullah pemegang kunci syurga dan perlu di ketahui jg bahwasannya ketika rosulullah berjmpa allah beliau dengan akhlak yg mulia berbicara kpd allah sbgai hamba , tak ada yg di bangga"kan olh rosul di hdpnnya . cz bliau (saw) amat mulia cz dadanya disucikan olh allah sbnyak 4 x .
[5:00 pagi 16/07/2014] Rifqi Atwinda Dika: Allah yang menentukan nabi terakhir ialah nabi muhammad dan allah jg yang mmlh nabi muhammad sbg kekasihNya . liat sifat rosulullah apa allah tanamkan rasa kesombongan? tidak dengan sifat tawadhu kerendahaan hatinya nabi saw sllu mrendah . bayangkan jka nabi muhammad saw di tanamkan sifat tercela sprti kita ini , tntlah islam tdak akan berjaya akn ttpi allah hilangkan sifat tercela itu pada dri nabi saw . mash ingt engga allah menciptakan langit dan bumi untuk manusia khalifah para malaikat brkata kmi sllu bersjud kpdMu bukankah manusia akan merusak bumi dan slg hantam(bunuh) lalu allah berfirmn aku lbh mengetahui dr apa yg kalian ketahui allah menciptakan langt dn bumi untuk kehadiran nabi muhammad saw .. pahmilah
Catatan
Menyampaikan Hadis di atas mesti diikuti dengan Ibrah atau dalil yang lain, spt surat Al Kautsar atau yang lain.
Sebab Kalau hadis itu saja yang di bacakan, pengertiannya bisa lain, bisa menggugurkan atau benturan dengan ayat-ayat tentang pahala Syurga bahkan bisa membahayakan Akidah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar