PERTANYAAN :
> Ummy Salamah
Assalaamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh..ustadz wa ustadzah,jg
member piss..pertanya'an dari saya yg dho'if..Berasal dari manakah
kalimah tambahan yg berbunyi: Robbigh firli wali-wali dayya> yg
sering kita lafadkan dlm akhir surah Alfatihah.. monggo..yg lagi ol dan
mengetahuinya mohon pencerahanya...syukron..
JAWABAN :
> Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam warohmatullaahi wa barakaatuh. Menurut Ibn Hajar disunahkan
وَيَحْسُنُ بَعْدَ آمِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، وَلَا يُسَنُّ الدُّعَاءُ قَبْلَهُ مِنْ أَحَدٍ ، وَاسْتَثْنَى ابْنُ حَجَرٍ ( رَبِّ اغْفِرْ لِي ) لِوُرُودِهِ ، وَيَدُلُّ لَهُ قَوْلُهُمْ إنَّهُ مِنْ أَمَاكِنِ إجَابَةِ الدُّعَاءِ ، وَلَمْ يُوَافِقُوهُ عَلَيْهِ .
Dan baik setelah lafadz Aamiin ditambahkan ‘Wal hamdulillaahi robbil ‘aalamiin’, dan tidak disunahkan doa setelahnya, Namun Ibn Hajar mengecualikan penambahan lafadz ‘ROBBI IGHFIR LII’ karena ada dasar haditsnya dan selaras dengan ungkapan para Ulama bahwa saat itu termasuk tempat-tempat yang diijabahkannya doa, namun ulama lainnya tidak sepakat dengan Ibn Hajar. [ Hasyiyah Qalyuubi II/291 ].
Dalam keterangan kitab lain :
( قَوْلُهُ بَعْدَ سَكْتَةٍ لَطِيفَةٍ ) أَيْ : بِقَدْرِ سُبْحَانَ اللَّهِ ا هـ ع ش فَالْمُرَادُ بِالْعَقِبِ أَنْ لَا يَتَخَلَّلَ بَيْنَهُمَا لَفْظٌ إذْ تَعْقِيبُ كُلِّ شَيْءٍ بِحَسْبِهِ فَلَا يُنَافِي مَا تَقَرَّرَ مِنْ سَنِّ السَّكْتَةِ اللَّطِيفَةِ بَيْنَهُمَا ؛ إذْ لَا يَفُوتُ إلَّا بِالشُّرُوعِ فِي غَيْرِهِ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ أَيْ : وَلَوْ سَهْوًا فِيمَا يَظْهَرُ ا هـ شَرْحُ م ر وَقَوْلُهُ أَنْ لَا يَتَخَلَّلَ بَيْنَهُمَا لَفْظٌ .نَعَمْ يَنْبَغِي اسْتِثْنَاءُ نَحْوَ رَبِّ اغْفِرْ لِي لِلْخَبَرِ الْحَسَنِ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَقِبَ وَلَا الضَّالِّينَ رَبِّ اغْفِرْ لِي آمِينَ ا هـ حَجّ وَيَنْبَغِي أَنَّهُ لَوْ زَادَ عَلَى ذَلِكَ وَلِوَالِدِيَّ وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ لَمْ يَضُرَّ أَيْضًا ا هـ ع ش
(Keterangan setelah diam sejenak) artinya disunahkan diam sejenak seukuran bacaan subhaanallah.Yang dimaksud setelahnya adalah hendaknya setelah akhir fatihah dan Aamiin tidak diselingi oleh lafadz lafadz lain....
(keterangan tidak diselingi oleh lafadz lafadz lain) namun sebaiknya dikecualikan semacam ROBBI IGHFIR LII karena berdasar hadits yang hasan bahwa nabi SAW setelah membaca WA LA ADDHOOLLIIN membaca ROBBI IGHFIR LII AAMIIN (Ibn Hajar)
Dan sebaiknya bila ditambahkan ROBBI IGHFIR LII ditambahkan WA LIWAALIDAYYA WA LI JAMII’IL MUSLIMIINA juga tidak bermasalah [ Hasyiyah al-Jamal III/305 ].
Link Diskusi : http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/364521983570616/
JAWABAN :
> Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam warohmatullaahi wa barakaatuh. Menurut Ibn Hajar disunahkan
وَيَحْسُنُ بَعْدَ آمِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، وَلَا يُسَنُّ الدُّعَاءُ قَبْلَهُ مِنْ أَحَدٍ ، وَاسْتَثْنَى ابْنُ حَجَرٍ ( رَبِّ اغْفِرْ لِي ) لِوُرُودِهِ ، وَيَدُلُّ لَهُ قَوْلُهُمْ إنَّهُ مِنْ أَمَاكِنِ إجَابَةِ الدُّعَاءِ ، وَلَمْ يُوَافِقُوهُ عَلَيْهِ .
Dan baik setelah lafadz Aamiin ditambahkan ‘Wal hamdulillaahi robbil ‘aalamiin’, dan tidak disunahkan doa setelahnya, Namun Ibn Hajar mengecualikan penambahan lafadz ‘ROBBI IGHFIR LII’ karena ada dasar haditsnya dan selaras dengan ungkapan para Ulama bahwa saat itu termasuk tempat-tempat yang diijabahkannya doa, namun ulama lainnya tidak sepakat dengan Ibn Hajar. [ Hasyiyah Qalyuubi II/291 ].
Dalam keterangan kitab lain :
( قَوْلُهُ بَعْدَ سَكْتَةٍ لَطِيفَةٍ ) أَيْ : بِقَدْرِ سُبْحَانَ اللَّهِ ا هـ ع ش فَالْمُرَادُ بِالْعَقِبِ أَنْ لَا يَتَخَلَّلَ بَيْنَهُمَا لَفْظٌ إذْ تَعْقِيبُ كُلِّ شَيْءٍ بِحَسْبِهِ فَلَا يُنَافِي مَا تَقَرَّرَ مِنْ سَنِّ السَّكْتَةِ اللَّطِيفَةِ بَيْنَهُمَا ؛ إذْ لَا يَفُوتُ إلَّا بِالشُّرُوعِ فِي غَيْرِهِ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ أَيْ : وَلَوْ سَهْوًا فِيمَا يَظْهَرُ ا هـ شَرْحُ م ر وَقَوْلُهُ أَنْ لَا يَتَخَلَّلَ بَيْنَهُمَا لَفْظٌ .نَعَمْ يَنْبَغِي اسْتِثْنَاءُ نَحْوَ رَبِّ اغْفِرْ لِي لِلْخَبَرِ الْحَسَنِ أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَقِبَ وَلَا الضَّالِّينَ رَبِّ اغْفِرْ لِي آمِينَ ا هـ حَجّ وَيَنْبَغِي أَنَّهُ لَوْ زَادَ عَلَى ذَلِكَ وَلِوَالِدِيَّ وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ لَمْ يَضُرَّ أَيْضًا ا هـ ع ش
(Keterangan setelah diam sejenak) artinya disunahkan diam sejenak seukuran bacaan subhaanallah.Yang dimaksud setelahnya adalah hendaknya setelah akhir fatihah dan Aamiin tidak diselingi oleh lafadz lafadz lain....
(keterangan tidak diselingi oleh lafadz lafadz lain) namun sebaiknya dikecualikan semacam ROBBI IGHFIR LII karena berdasar hadits yang hasan bahwa nabi SAW setelah membaca WA LA ADDHOOLLIIN membaca ROBBI IGHFIR LII AAMIIN (Ibn Hajar)
Dan sebaiknya bila ditambahkan ROBBI IGHFIR LII ditambahkan WA LIWAALIDAYYA WA LI JAMII’IL MUSLIMIINA juga tidak bermasalah [ Hasyiyah al-Jamal III/305 ].
Link Diskusi : http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/364521983570616/
NB :
M0h0n jangan menyebut : "KITAB KECIL"
Krna ini kalimat yg meremehkan.
Lbh baik "KITAB TIPIS" aja.
C0ntoh laen:
"BELIAU QIAYI BESAR,SEDANG DIA QIAYI KECIL"
Ini jg meremehkan.
Lbh baik, "QIAYI SEPUH ATO muda"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar