Pagi yang menyayat, tgl 17Ramadlan yang biasa-nya pada hari itu diperingati oleh kaum muslimin, khusus-nya di Indonesia sebagai hari Nuzulul Qur’an. Akan tetapi pada tahun 40Hijriyah menjadi hari yang paling memilukan bagi umat muslim sedunia, ada yang mengatakan ini adalah awal terjadinya perpecahan dalam daging islam, ada juga yang mengatakan awal terjadinya perpecahan islam adalah disebabkan wafat, terbunuh-nya sahabat Utsman bin Affan radlialLahu ‘anh. Pada hari itu, tepatnya di masjid Kuffah.
Siapa yang tidak kenal Sahabat Ali KarramalLahu wajhah? Ia adalah sang
penakluk benteng Khaibar yang konon hanya bisa diangkat oleh 15 orang.
Jika Rasulullah adalah kota ilmu, maka ia adalah pintu gerbangnya. Meski
begitu, ia terkenal zuhud, yang ikhlas berbagi sepotong roti, sesuatu
yang hanya dimilikinya untuk dimakan pada suatu pagi dengan seorang
peminta yang datang ke rumahnya dengan perut kelaparan. Ia adalah Ali
bin Abi Thalib, si pemilik Dzul Faqar, pedang bermata dua. Ia sepupu
Rasulullah sekaligus menantu-nya, suami Fatimah dan ayah Hasan dan
Husain.
Ibnu Muljam, yaitu Abdurrahman bin Muljam Al-Muradi, bukan orang jalanan yang terkenal peminum khamr, pezina, atau seorang fasik. Justru orang akan heran ketika mendengar bahwa Ibnu Muljam adalah seorang ahli ibadah, ahli shalat, shaum, dan penghafal Al-Qur’an.
Akan tetapi demi Allah, kecerdasan dan semangat ibadahnya tidak disertai dengan kesucian jiwa. Dia tenggelam dalam fitnah Khawarij yang dirong-rong cinta buta kepada Qutham, anak seorang Khawarij. Sebagai sarat mahar perkawinan adalah terpisah-nya kepala Ali dari batang leher-nya.
Dalam pembunuhan Sahabat Ali KarramalLahu wajah, sebenar-nya yang ditargetkan adalah tiga orang, yaitu Mu’awiyyah dan Abu Bakar, kemudian Sahabat Ali KarramalLahu wajhah sendiri. Semoga ridla Alloh atas mereka semua.
Tiga laki-laki dari kaum khowarij yg bertugas saat itu Abdullah bin Muljam, Albarak bin Abdullah At Tamimy dan Amr bin Bakar At Tamimy. Ibnu Muljam berkata “Aku akan membunuh Ali untuk kalian”, Al Barak berkata “Aku akan membunuh Muawiyah untuk kalian”, dan Amr bin Bakar berkata “aku akan bunuh Amr bin Ash untuk kalian”. Mereka telah sepakat dan saling kompromi dan merahasiakan antara meekka tentang rencana besar penghabisan tiga Sahabat nabi terbaik tersebut.
Mereka,pada suatu hari Ibnu Muljam berkunjung disuatu golongan dari Bani Taimir Rabab, kemudian melihat sosok wanita yangg bernama Qutthom bin Syajnah bin Addy bin Amir bin Auf bin Tsa'labah bin Saad bin Dzahal bin Taimir Rabab, yang mana ayah dan saudaranya telah dibunuh oleh Sahabat Ali. Rupanya Abdullah bin Muljam heran dan suka sama wanita tersebut lalu meminangnya tapi wanita itu berkata
“Saya tidak akan mau menikah denganmu sehingga kamu bisa mengobati hatiku”,
Lalu Abdurrahman bin Muljam katakan ”Jangan kamu minta padaku kecuali aku akan memenuhi permintaanmu” Apapun yg kau minta akan aku selenggarakan.
Qutham menjawab “Aku minta 3 ribu dinar dan kematian Ali”
Cinta yang buta Ibnu Muljam, mengarahkan jawaban yang sangat hebat, dia katakan “Demi Alloh, aku kedatanganku ke mesir ini hanya untuk membunuh Ali, maka aku akan menuruti apa yg kamu minta” , kemudian Ibnu Muljam bertemu dengan Syabib bin Bajrah Al Asyba'i dan menceritakan apa yg direncanakan dan mengajaknya untuk bergabung, Syabib pun menyetujuinya. Ibnu Muljam pada malam itu menginap dirumah Syabib untuk rencana membunuh Sahabat Ali karramalLahu wajhah. Pada waktu subuhnya dimalam yg ditentukan itu, Asy'ats bin Qois Al Kandy bermunajat dimasjid sehingga fajar tiba, dan dia berkata kepada Ibnu muljam “Shubuh telah tertawa” , lalu Ibnu Muljam dan Syabib bergegas menghunus pedang mereka dan datang lalu duduk didepan pintu yang mana Ali biasa kluar dari pintu tersebut. Pedang Ibnu Muljam mengenai kening Ali sampai rata sehingga menembus otak sedangkan pedang Syabib terjatuh dikubah. Dalam pagi hari inilah terwafatkan-nya Sahabat Ali KarramalLahu wajhah.
Ibnu Muljam, bukan orang jalanan yang terkenal peminum khamr, pezina, atau seorang fasik. Justru orang akan heran ketika mendengar bahwa Ibnu Muljam adalah seorang ahli ibadah, ahli shalat, shaum, dan penghafal Al-Qur’an.
Akan tetapi demi Allah, kecerdasan dan semangat ibadahnya tidak disertai dengan kesucian jiwa. Dia tenggelam dalam fitnah Khawarij yang dirong-rong cinta buta kepada gadis Khawarij yang bernama Qutham, Sebagai sarat mahar perkawinan adalah terpisah-nya kepala Ali dari batang leher-nya.
Wallahu a’lam
Sumber Makalah: Kitab As’adul Ghabah Fii Ma’rifatiSh Shahabah II/304, dan penambahan wawasan dari sang guru saat ngaji.
Sumber Foto: https://farm8.staticflickr.com/7144/6510142567_fd3a2d3d40_z.jpg
Ibnu Muljam, yaitu Abdurrahman bin Muljam Al-Muradi, bukan orang jalanan yang terkenal peminum khamr, pezina, atau seorang fasik. Justru orang akan heran ketika mendengar bahwa Ibnu Muljam adalah seorang ahli ibadah, ahli shalat, shaum, dan penghafal Al-Qur’an.
Akan tetapi demi Allah, kecerdasan dan semangat ibadahnya tidak disertai dengan kesucian jiwa. Dia tenggelam dalam fitnah Khawarij yang dirong-rong cinta buta kepada Qutham, anak seorang Khawarij. Sebagai sarat mahar perkawinan adalah terpisah-nya kepala Ali dari batang leher-nya.
Dalam pembunuhan Sahabat Ali KarramalLahu wajah, sebenar-nya yang ditargetkan adalah tiga orang, yaitu Mu’awiyyah dan Abu Bakar, kemudian Sahabat Ali KarramalLahu wajhah sendiri. Semoga ridla Alloh atas mereka semua.
Tiga laki-laki dari kaum khowarij yg bertugas saat itu Abdullah bin Muljam, Albarak bin Abdullah At Tamimy dan Amr bin Bakar At Tamimy. Ibnu Muljam berkata “Aku akan membunuh Ali untuk kalian”, Al Barak berkata “Aku akan membunuh Muawiyah untuk kalian”, dan Amr bin Bakar berkata “aku akan bunuh Amr bin Ash untuk kalian”. Mereka telah sepakat dan saling kompromi dan merahasiakan antara meekka tentang rencana besar penghabisan tiga Sahabat nabi terbaik tersebut.
Mereka,pada suatu hari Ibnu Muljam berkunjung disuatu golongan dari Bani Taimir Rabab, kemudian melihat sosok wanita yangg bernama Qutthom bin Syajnah bin Addy bin Amir bin Auf bin Tsa'labah bin Saad bin Dzahal bin Taimir Rabab, yang mana ayah dan saudaranya telah dibunuh oleh Sahabat Ali. Rupanya Abdullah bin Muljam heran dan suka sama wanita tersebut lalu meminangnya tapi wanita itu berkata
“Saya tidak akan mau menikah denganmu sehingga kamu bisa mengobati hatiku”,
Lalu Abdurrahman bin Muljam katakan ”Jangan kamu minta padaku kecuali aku akan memenuhi permintaanmu” Apapun yg kau minta akan aku selenggarakan.
Qutham menjawab “Aku minta 3 ribu dinar dan kematian Ali”
Cinta yang buta Ibnu Muljam, mengarahkan jawaban yang sangat hebat, dia katakan “Demi Alloh, aku kedatanganku ke mesir ini hanya untuk membunuh Ali, maka aku akan menuruti apa yg kamu minta” , kemudian Ibnu Muljam bertemu dengan Syabib bin Bajrah Al Asyba'i dan menceritakan apa yg direncanakan dan mengajaknya untuk bergabung, Syabib pun menyetujuinya. Ibnu Muljam pada malam itu menginap dirumah Syabib untuk rencana membunuh Sahabat Ali karramalLahu wajhah. Pada waktu subuhnya dimalam yg ditentukan itu, Asy'ats bin Qois Al Kandy bermunajat dimasjid sehingga fajar tiba, dan dia berkata kepada Ibnu muljam “Shubuh telah tertawa” , lalu Ibnu Muljam dan Syabib bergegas menghunus pedang mereka dan datang lalu duduk didepan pintu yang mana Ali biasa kluar dari pintu tersebut. Pedang Ibnu Muljam mengenai kening Ali sampai rata sehingga menembus otak sedangkan pedang Syabib terjatuh dikubah. Dalam pagi hari inilah terwafatkan-nya Sahabat Ali KarramalLahu wajhah.
Ibnu Muljam, bukan orang jalanan yang terkenal peminum khamr, pezina, atau seorang fasik. Justru orang akan heran ketika mendengar bahwa Ibnu Muljam adalah seorang ahli ibadah, ahli shalat, shaum, dan penghafal Al-Qur’an.
Akan tetapi demi Allah, kecerdasan dan semangat ibadahnya tidak disertai dengan kesucian jiwa. Dia tenggelam dalam fitnah Khawarij yang dirong-rong cinta buta kepada gadis Khawarij yang bernama Qutham, Sebagai sarat mahar perkawinan adalah terpisah-nya kepala Ali dari batang leher-nya.
Wallahu a’lam
Sumber Makalah: Kitab As’adul Ghabah Fii Ma’rifatiSh Shahabah II/304, dan penambahan wawasan dari sang guru saat ngaji.
Sumber Foto: https://farm8.staticflickr.com/7144/6510142567_fd3a2d3d40_z.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar