( والشيخ ) وهو من جاوز الأربعين والعجوز والمريض الذي لا يرجى برؤه ( إن عجز ) كل منهم ( عن الصوم ) بأن كان يلحقه به مشقة شديدة ( يفطر ويطعم ) إن كان حرا ( عن كل يوم مدا ) لقوله تعالى { وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين }
“Kakek-kakek (orang yang telah melewati usia 40 tahun), nenek-nenek dan orang sakit yang tidak diharapkan lagi akan kesembuhannya bila tidak mampu menjalani puasa (seperti mendapatkan masyaqqat/kesulitan yang sangat bila berpuasa) boleh baginya tidak berpuasa dan wajib baginya (bila ia merdeka) mengeluarkan satu Mud setiap harinya berdasarkan firman Allah ta’aalaa “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. 2:184)”.
= Iqnaa’ Li as-Syarbiiny I/242 =
TA’JIIL (MEMPERCEPAT WAKTU PEMBAYARAN) FIDYAH
Ulama Fiqh berbeda pendapat mengenai masalah Ta’jil Fidyah yang dikerjakan oleh orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya, Kalangan hanafiyah memperkenankan pembayaran Fidyah dilakukan oleh keduanya diawal bulan ramadhan seperti diperkenannkannya membayarnya diakhir bulan.
Imam An-nawawy berkata “Pengikut Madzhab Syafi’i sepakat bahwa bagi orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya tidak boleh menunaikan pembayaran fidyah sebelum memasuki bulan ramadhan dan boleh ditunaikan setelah terbitnya fajar disetiap hari ramadhan (yang ia tinggalkan puasanya), Apakah boleh ditunaikan sebelum terbitnya fajar ? Imam ad-Daroomi memastikan kebolehannya dan inilah pendapat yang benar.
= Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 32/68 =
Dalam Kitab Fataawa ar-Romly dijelaskan :
قال الرملي الشافعي رحمه الله: ويتخير في إخراجها بين تأخيرها وبين إخراج قيمة كل يوم فيه أو بعد فراغه، ولا يجوز تعجيل شيء منها لما فيه من تقديمها على وجوبه. انتهى.
Imam ar-Romly dari madhab As-Syafi’i berpendapat “Dalam pelaksanaan pembayaran fidyah diperkenankan memilih waktunya antara mengakhirkannya (di akhir bulan ramadhan) dan antara mengeluarkan nilai harga fidyahnya disetiap hari atau setelah selesainya tiap hari ramadhan dan tidak diperbolehkan mempercepat pembayarannya karena artinya mendahulukan pelaksanaannya sebelum waktu diwajibkannya”.
{ فرع } اتفق أصحابنا علي أنه لا يجوز للشيخ العاجز والمريض الذى لا يرجى برؤه تعجيل الفدية قبل دخول رمضان ويجوز بعد طلوع فجر كل يوم وهل يجوز قبل الفجر في رمضان قطع الدارمي بالجواز وهو الصواب وقال صاحب البحر فيه احتمالان لوالده وليس بشئ ودليله القياس علي تعجيل الزكاة
[ CABANG ] Pengikut Madzhab Syafi’i sepakat bahwa bagi orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya tidak boleh menunaikan pembayaran fidyah sebelum memasuki bulan ramadhan dan boleh ditunaikan setelah terbitnya fajar disetiap hari ramadhan (yang ia tinggalkan puasanya).
Pengarang Kitab al-bahr berkata ”Didalamnya mengandung dua kemungkinan dan ini bukanlah sesuatu masalah dengan dikiyaskan pada ta’jil az-zakat”
= Al-majmuu’ Alaa Syarh al-Muhadzdzab VI/260 =
( كمفطر لكبر ) لا يطيق معه الصوم ، أو يلحقه به مشقة شديدة فإنه يجب عليه لكل يوم مد قال تعالى { وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين } المراد لا يطيقونه ، أو يطيقونه حال الشباب ثم يعجزون عنه بعد الكبر وروى البخاري أن ابن عباس وعائشة كانا يقرآن وعلى الذين يطوقونه ومعناه يكلفون الصوم فلا يطيقونه وكالكبير مريض لا يرجى برؤه... ( ، أو ) كذات ( حمل ، أو مرضع ) ولو لولد غيرها بأجرة ، أو دونها وقد أفطرتا فإنه يجب على كل منهما لكل يوم مد
(Keterangan seperti orang yang meninggalkan puasa karena ketuaannya) yang tidak kuat baginya menjalankan puasa, atau saat puasa ia menemukan kesulitan yang teramat sangat, maka wajib baginya setiap hri satu mud.
Allah berfirman “Dan atas orang yang tidak kuat menjalaninya wajib mengeluarkan fidyah makanan untuk orang-orang miskin” artinya tidak kuat menjalani puasa atau saat muda ia kuat kemudian setelah tua ia tidak kuat...
Seperti halnya orang tua renta adalah orang sakit yang tidak lagi diharapkan kesembuhannya.
(atau bagi wanita hamil dan menyusui) meskipun menyusui anak orang lain karena diberi upah atau karena lainnya dan mereka berdua meninggalkan puasa maka wajib bagi mereka mengeluarkan setiap hari satu mud (disamping mengqadhai puasanya).
= Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah VII/148 =
ومن مات قبل أن يقضي فلا يخلو إما أن يفوته الصيام بعذر أو بغير عذر وعلى الأول فإن تمكن من القضاء بأن خلا عن السفر والمرض ولم يقض يأثم ويخرج من تركته لكل يوم مد
Barangsiapa meninggal dunia sebelum ia mengqadhai puasanya maka adakalanya peninggalan qadha tersebut karena udzur atau tanpa udzur...
Bila ada kesempatan baginya menjalani qadha namun ia enggan melaksanakannya (hingga ia meninggal) maka ia berdosa dan ahli warisnya mengeluarkan harta peninggalannya setiap hari yang ia tidak puasai satu mud.
= I’aanah at-Thoolibiin II/237 =
Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Yang berhak menerima fidyah puasa adalah faqir - miskin..
kalo ada santri / kiyai yang faqir / miskin maka juga berhak menerimanya..
ومصرف الفدية الفقراء والمساكين فقط دون بقية الاصناف الثمانية المارة في
قسم الصدقات لقوله تعالى * (وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين) * والفقير أسوأ حالا منه، فإذا جاز صرفها إلى المسكين فالفقير أولى
Ulama Fiqh berbeda pendapat mengenai masalah Ta’jil Fidyah yang dikerjakan oleh orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya, Kalangan hanafiyah memperkenankan pembayaran Fidyah dilakukan oleh keduanya diawal bulan ramadhan seperti diperkenannkannya membayarnya diakhir bulan.
Imam An-nawawy berkata “Pengikut Madzhab Syafi’i sepakat bahwa bagi orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya tidak boleh menunaikan pembayaran fidyah sebelum memasuki bulan ramadhan dan boleh ditunaikan setelah terbitnya fajar disetiap hari ramadhan (yang ia tinggalkan puasanya), Apakah boleh ditunaikan sebelum terbitnya fajar ? Imam ad-Daroomi memastikan kebolehannya dan inilah pendapat yang benar.
= Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 32/68 =
Dalam Kitab Fataawa ar-Romly dijelaskan :
قال الرملي الشافعي رحمه الله: ويتخير في إخراجها بين تأخيرها وبين إخراج قيمة كل يوم فيه أو بعد فراغه، ولا يجوز تعجيل شيء منها لما فيه من تقديمها على وجوبه. انتهى.
Imam ar-Romly dari madhab As-Syafi’i berpendapat “Dalam pelaksanaan pembayaran fidyah diperkenankan memilih waktunya antara mengakhirkannya (di akhir bulan ramadhan) dan antara mengeluarkan nilai harga fidyahnya disetiap hari atau setelah selesainya tiap hari ramadhan dan tidak diperbolehkan mempercepat pembayarannya karena artinya mendahulukan pelaksanaannya sebelum waktu diwajibkannya”.
{ فرع } اتفق أصحابنا علي أنه لا يجوز للشيخ العاجز والمريض الذى لا يرجى برؤه تعجيل الفدية قبل دخول رمضان ويجوز بعد طلوع فجر كل يوم وهل يجوز قبل الفجر في رمضان قطع الدارمي بالجواز وهو الصواب وقال صاحب البحر فيه احتمالان لوالده وليس بشئ ودليله القياس علي تعجيل الزكاة
[ CABANG ] Pengikut Madzhab Syafi’i sepakat bahwa bagi orang tua renta dan orang sakit keras yang sudah tidak dimungkinkan kesembuhannya tidak boleh menunaikan pembayaran fidyah sebelum memasuki bulan ramadhan dan boleh ditunaikan setelah terbitnya fajar disetiap hari ramadhan (yang ia tinggalkan puasanya).
Pengarang Kitab al-bahr berkata ”Didalamnya mengandung dua kemungkinan dan ini bukanlah sesuatu masalah dengan dikiyaskan pada ta’jil az-zakat”
= Al-majmuu’ Alaa Syarh al-Muhadzdzab VI/260 =
( كمفطر لكبر ) لا يطيق معه الصوم ، أو يلحقه به مشقة شديدة فإنه يجب عليه لكل يوم مد قال تعالى { وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين } المراد لا يطيقونه ، أو يطيقونه حال الشباب ثم يعجزون عنه بعد الكبر وروى البخاري أن ابن عباس وعائشة كانا يقرآن وعلى الذين يطوقونه ومعناه يكلفون الصوم فلا يطيقونه وكالكبير مريض لا يرجى برؤه... ( ، أو ) كذات ( حمل ، أو مرضع ) ولو لولد غيرها بأجرة ، أو دونها وقد أفطرتا فإنه يجب على كل منهما لكل يوم مد
(Keterangan seperti orang yang meninggalkan puasa karena ketuaannya) yang tidak kuat baginya menjalankan puasa, atau saat puasa ia menemukan kesulitan yang teramat sangat, maka wajib baginya setiap hri satu mud.
Allah berfirman “Dan atas orang yang tidak kuat menjalaninya wajib mengeluarkan fidyah makanan untuk orang-orang miskin” artinya tidak kuat menjalani puasa atau saat muda ia kuat kemudian setelah tua ia tidak kuat...
Seperti halnya orang tua renta adalah orang sakit yang tidak lagi diharapkan kesembuhannya.
(atau bagi wanita hamil dan menyusui) meskipun menyusui anak orang lain karena diberi upah atau karena lainnya dan mereka berdua meninggalkan puasa maka wajib bagi mereka mengeluarkan setiap hari satu mud (disamping mengqadhai puasanya).
= Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah VII/148 =
ومن مات قبل أن يقضي فلا يخلو إما أن يفوته الصيام بعذر أو بغير عذر وعلى الأول فإن تمكن من القضاء بأن خلا عن السفر والمرض ولم يقض يأثم ويخرج من تركته لكل يوم مد
Barangsiapa meninggal dunia sebelum ia mengqadhai puasanya maka adakalanya peninggalan qadha tersebut karena udzur atau tanpa udzur...
Bila ada kesempatan baginya menjalani qadha namun ia enggan melaksanakannya (hingga ia meninggal) maka ia berdosa dan ahli warisnya mengeluarkan harta peninggalannya setiap hari yang ia tidak puasai satu mud.
= I’aanah at-Thoolibiin II/237 =
Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Yang berhak menerima fidyah puasa adalah faqir - miskin..
kalo ada santri / kiyai yang faqir / miskin maka juga berhak menerimanya..
ومصرف الفدية الفقراء والمساكين فقط دون بقية الاصناف الثمانية المارة في
قسم الصدقات لقوله تعالى * (وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين) * والفقير أسوأ حالا منه، فإذا جاز صرفها إلى المسكين فالفقير أولى
= al iqna' juz 1 hal 225 =
وَمَصْرِفُ الْفِدْيَةِ الْفُقَرَاءُ وَالْمَسَاكِينُ) خَاصَّةً لِأَنَّ الْمِسْكِينَ ذُكِرَ فِي الْآيَةِ وَالْحَدِيثِ وَالْفَقِيرُ أَسْوَأُ حَالًا مِنْهُ
Yang berhak menerima tasarufnya fidyah itu khusus pada fuqoro' dan orang-orang miskin saja, karena miskin itu disebut pada alqur'an dan hadis.. sedangkan fuqoro' itu keadaannya lebih parah dari pada miskin.
= al mahalli juz 1 hal 138 =
( والكفارة ) أن يخرج ( عن كل يوم مد وهو ) كما سبق ( رطل وثلث بالعراقي ) أي البغدادي وبالكيل نصف قدح بالمصري ومصرف الفدية الفقراء والمساكين فقط دون بقية الأصناف الثمانية المارة في قسم الصدقات لقوله تعالى { وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين } والفقير أسوأ حالا منه فإذا جاز صرفها إلى المسكين فالفقير أولى ولا يجب الجمع بينهما
= al iqna' lis syarbini juz 1 hal 244 =
وَمَصْرِفُ الْفِدْيَةِ الْفُقَرَاءُ وَالْمَسَاكِينُ) خَاصَّةً لِأَنَّ الْمِسْكِينَ ذُكِرَ فِي الْآيَةِ وَالْحَدِيثِ وَالْفَقِيرُ أَسْوَأُ حَالًا مِنْهُ
Yang berhak menerima tasarufnya fidyah itu khusus pada fuqoro' dan orang-orang miskin saja, karena miskin itu disebut pada alqur'an dan hadis.. sedangkan fuqoro' itu keadaannya lebih parah dari pada miskin.
= al mahalli juz 1 hal 138 =
( والكفارة ) أن يخرج ( عن كل يوم مد وهو ) كما سبق ( رطل وثلث بالعراقي ) أي البغدادي وبالكيل نصف قدح بالمصري ومصرف الفدية الفقراء والمساكين فقط دون بقية الأصناف الثمانية المارة في قسم الصدقات لقوله تعالى { وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين } والفقير أسوأ حالا منه فإذا جاز صرفها إلى المسكين فالفقير أولى ولا يجب الجمع بينهما
= al iqna' lis syarbini juz 1 hal 244 =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar