Kamis, 07 Agustus 2014

SEJARAH SUMUR ZAMZAM

Zamzam dalam bahasa Arab artinya air yang melimpah, dan dapat juga berarti minum dengan regukan sedikit-sedikit. Sumur zamzam terletak di bawah tanah yang terletak sekitar 20 meter sebelah tenggara ka’bah. Sumur ini mengeluarkan air bersih zamzam tanpa henti. Sejarah air zamzam tidak bisa dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya, Ismail AS. Waktu Ismail dan ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekah, mereka kehabisan air untuk minum. Maka Siti Hajar pergi ke bukit Shafa dan bukit Marwa kalau-kalau di sana ada air. Siti Hajar berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwa sebanyak 7 kali namun tidak menemukan setetes air pun. Tiba-tiba ia mendengar suara, maka Siti Hajar pun berkata, ‘Saya mendengar suaramu, tolonglah aku jika engkau punya kebaikan’. Malaikat Jibril menampakkan diri, dan melalui hentakan kaki Ismail serta merta memancarkan air dari bumi. Siti Hajar membendung air itu karena melimpah sambil berkata zam … zam … zam …, yang maksudnya berkumpul … berkumpul. Dengan air inilah Siti Hajar dan putranya Ismail menyambung hidup mereka.
Mata air inilah yang kemudian terkenal dengan nama Sumur Zamzam yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabir, dan oleh Ibnu Hibban dalam hadits shohihnya, serta dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda tentang air zamzam, ‘Sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air zamzam. Padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit’.

Setelah beberapa kali Siti Hajar dan anaknya tinggal di dekat mata air itu, datanglah kepadanya dua orang dari suku Jurhum yang mewakili bangsanya untuk berkenalan sekaligus minta izin untukemanfaatkan air itu dan kalau boleh akan tinggal di sekitarnya. Maka Siti Hajar dengan senang hati menerima mereka dan akhirnya menjadi sekumpulan masyarakat baru di sekitar mata air zamzam dan seterusnya menjadi sebuah kota yang amat ramai.
Dalam sejarahnya zamzam ini sudah berkali-kali digali, baik karena tertimbun maupun karena perbaikan, antara lain yang dilakukan oleh Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW pada jaman jahilyah (sebelum Islam). Abdul Muthalib adalah kakek Nabi Muhammad SAW yang dipercaya kaumnya untuk mengurus mata air zamzam. Tugas ini merupakan warisan dari Qusay, kakeknya. Pernah terjadi menjelang musim haji tiba (musim haji menurut ketentuan jahiliyah), sumur zamzam yang biasa mengeluarkan air itu mampet karena tersumbat.
Abdul Muthalib benar-benar risau karena tidak setetes pun air keluar dari sumur itu. Ia lalu bersimpuh dekat pintu ka’bah dan menengadahkan tangan sambil berdoa. Dalam doanya ia minta agar Allah menunjukkan letak sumur zamzam dan memberitahukan penyebab tidak keluarnya air mu’jizat itu.
Doanya terkabul, suatu malam ia bermimpi didatangi seorang pria berjubah putih. Orang itu menunjukkan letak sumur zamzam dan sekaligus menjelaskan air zamzam itu tersumbat karena permukaan sumurnya tertimbun pasir. Abdul Muthalib diperintahkan untuk menggali sumur itu.
Abdul Muthalib bersama putranya, Al-Haris yang ketika itu merupakan satu-satunya anak berusaha menggali walaupun hanya berdua. Namun, ketika baru memulai ada sekelompok kaum Quraisy pemuja berhala datang dan dengan keras melarangnya. Alasannya karena letak sumur tersebut terletak di tengah-tengah berhala besar Asaf dan Nailah, dua berhala yang sangat diagungkan masyarakat jahiliyah itu.
Mulanya Abdul Muthalib ingin menentang larangan tersebut. Namun dia tidak berdaya karena kekuatannya tidak seimbang dengan kelompok yang dihadapinya, akhirnya Abdul Muthalib mundur teratur. Tetapi membiarkan sumur tersebut tertimbun pasir, berarti membiarkan jemaah yang merupakan tamu Allah akan mengalami kesulitan air selama di Mekah.
Lalu dengan siapa atau siapa yang berani membantunya menggali sumur ? Abdul Muthalib butuh orang banyak, dan membayangkan … orang-orang itu anaknya sendiri ! mengikuti bisikan hatinya itu Abdul Muthalib serta merta bernazar ke hadapan Allah SWT bahwa , ‘Jika kelak ia dikaruniai anak pria sampai 10 orang, ia akan menyerahkan salah satu dari sepuluh anaknya itu untuk dikorbankan kepada Allah’.
Allah Yang Maha Mendengar ternyata mengabulkan keinginannya itu. Belasan tahun kemudian anak-anaknya lahir satu per satu. Alhasil, bersama kesepuluh anaknya itu Abdul Muthalib belasan tahun kemudian berhasil menggali dan selanjutnya merawat kembali sumur zamzam seperti sedia kala.
Kini tiba saatnya bagi Abdul Muthalib untuk menebus nazar dengan mengorbankan salah satu anaknya. Supaya adil lalu ia mengundi kesepuluh anaknya itu. Tanpa diduga, keluarlah nama Abdullah, putra bungsu yang paling disayanginya. Abdullah harus disembelih. Betapa gusar hatinya, sementara nazar kepada Allah itu tidak main-main, harus dilaksanakan, betapapun beratnya.
Allahu Akbar. Ketika Abdullah benar-benar akan disembelih, tiba-tiba ada bisikan bahwa Allah berkenan bila kurban manusia yang sangat disayangi itu ditukar dengan 100 ekor unta. Alhamdulillah, Abdullah selamat. Dan dari Abdullah inilah kemudian lahir seorang pemimpin umat, Rasulullah Muhammad SAW.
Dan yang terakhir, perbaikan sumur zamzam yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi pada awal tahun 1980. Sebelum tahun itu sumur zamzam berada pada lantai thawaf sehingga mengganggu orang yang sedang thawaf.
KEISTIMEWAAN ZAMZAM
Kehadiran air sumur zamzam tidak terlepas dari keajaiban yang diperlihatkan oleh Allah SWT sebagai mu’jizat kepada umat manusia melalui Nabi Ismail AS dan ibunya, Siti Hajar maka air zamzam ini mempunyai banyak keistimewaan. Dilihat dari fungsinya, Allah memang bermaksud menyediakan sumber air di tengah-tengah gunung batu dan padang pasir yang gersang sebagai konsekuensi dari perintah-Nya melalui Nabi Ibrahim AS untuk mengundang sebanyak-banyaknya umat manusia datang ke Baitullah. Dan diantara keistimewaan lainnya adalah :
1. Meminum air zamzam menjadi salah satu amalan ibadah, yaitu paling tidak dengan niat mengikuti anjuran Rasulullah SAW.
2. Diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Abbas, ‘Aku pernah menyiapkan air zamzam unt Rasulullah SAW, beliau kemudian meminumnya sambil berdiri’.
3. Makruh hukumnya apabila digunakan untuk membersihkan najis atau dipakai untuk menghilangkan hadas besar.
4. Disunatkan bagi jemaah haji atau jemaah umrah membawanya pulang ke negerinya. Rasulullah SAW adalah orang yang pertama membawa keluar atau membawa pulang air zamzam yaitu ketika beliau kembali ke Madinah selesai menunaikan ibadah haji.
5. Mata airnya tidak pernah kering walaupun berjuta manusia meminumnya setiap hari terutama pada musim haji. Bahkan sekarang dengan menggunakan peralatan canggih, orang-orang di Masjid Nabawi meminum air zamzam setiap hari.
6. Pada waktu Rasulullah SAW akan melakukan sa’i, beliau meminum air zamzam sampai kenyang kemudian menyiram kepalanya dengan air itu.
7. Banyak orang mengguyur atau membasahi kain ihram, kemudian direntang tanpa diperas agar kering sendiri dan akan dipakai sebagai ‘kafan’ kalau meninggal dunia.
KEUTAMAAN ZAMZAM
Dari segi keutamaannya, sebagian ulama telah mengumpulkan berbagai fadilah dan keutamaan zamzam, antara lain sebagai berikut :
1. Air surga (Ma-ul jannah), artinya air yang penuh berkah dan manfaat seperti air surga.
2. Ni’mat Allah. Salah satu ni’mat Allah bagi para jemaah haji yang langsung bisa merasakan ni’matnya air di tengah padang pasir.
3. Pencuci Qalbu. Air pencuci qalbu Nabi Muhammad SAW ketika malaikat Jibril membasuh hati Nabi Muhammad SAW dengan air zamzam.
4. Penuh berkah, karena Rasulullah SAW senang meminumnya dan tangan beliau yang penuh barokah pernah dicelupkan ke sumur zamzam.
5. Mengenyangkan. Air zamzam adalah air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga. ‘Air zamzam membuat rasa kenyang dan menghilangkan haus’.
6. Obat penyakit. Air zamzam adalah air penyembuh penyakit, baik penyakit lahir maupun penyakit batin. Rasulullah SAW menyebutnya mengobati penyakit. Banyak kisah dan riwayat tentang hal ini, sebagai bukti kebenaran hadits di atas.
7. Abadi. Air zamzam tidak akan kering sampai hari kiamat, karena ia menjadi bukti atas keagungan dan kebenaran Allah SWT.
NAMA SUMUR ZAMZAM
Air zamzam mempunyai banyak keistimewaan dan keutamaan, karenanya sumur zamzam mempunyai nama lain, yaitu :
1. Hazmatu Jibril (Galian Malaikat)
2. Saqyallah Ismail (Minuman Ismail
3. Barokah (Berkah)
4. Sayyidah (Yang dimuliakan)
5. Nafi’ah (Yang bermanfaat)
6. Madhnunah (Yang dipertahankan)
7. Shofiyah (Jernih)
8. Barrah (Banyak kebajikan)
9. Afiyah (Selamat atau sehat)
10. Mughziyah (Pemberi makan)
11. Thohiroh (Suci)
12. Haromiyah (Sumur suci)
13. Mu’nisah (Yang menenteramkan)
14. Tho’am tho’m (Makanan lezat)
15. Syifa Saqm (Penyembuh penyakit)
16. Sabiqoh (Sumur kuno)
17. Zhobyah (Kijang)
18. Taktum (Rahasia)
19. Syuba’ah (Pengenyang)
20. Ishol (Penyambung)
21. Syarobul Abror (Minuman Orang Sholeh)
22. Qoryatun-Naml (Sarang semut)
23. Hazmatu Ismail (Galian Ismail)
24. Hafrotul ‘Abbas (Galian Abbas)
25. Nuqrotul Ghurob (Patukan gagak)
KANDUNGAN UNSUR KIMIA AIR ZAMZAM
Air zamzam dipercaya dan diyakini mempunyai khasiat bagi kesehatan. Keyakinan ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, ‘… bahwa air zamzam dapat menyembuhkan penyakit dan dapat membawa berkah sesuai dengan doa yang dipanjatkan pada waktu meminumnya’ (HR Ibnu Majah).
Ibnu Abbas, sahabat Nabi periwayat hadits mensyaratkan bagi orang yang meminum zamzam agar menghadap ka’bah, menyebut nama Allah SWT, bernafas 3 kali dan mengucapkan hamdalah setelah minum.
Di balik itu semua, ternyata air zamzam mempunyai kandungan unsure kimia lebih baik disbanding dengan air lainnya.
UNSUR KIMIA AIR ZAMZAM
UNSUR KIMIA
ZAMZAM (Mg/l)
AIR MINERAL
Klorida (Cl)
159,75
30
Sulfat (SO24)
140
27
Nitrat (NO3)
-
15
Nitrit (NO2)
0,045
-
Bikarbonat (HCO3)
398,22
32
Fluor (F)
-
0,7
Besi (Fe3+)
Tidak terdeteksi
0
Mangan (Mg)
0,014
-
Natrium (Na+)
318,0
20
Kalium (K+)
182,2
3
Kalsium (Ca2+)
158,58
20
Zat Padat Terlarut (TDS)
858
170
Magnesium (Mg2+)
6,86
5
Zat Organik
2,79
-
Jlh Mikroorganisme (TPK)
30 koloni / ml
-
pH
7,3
7,2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar