Zamzam dalam bahasa Arab artinya air yang melimpah, dan dapat juga berarti minum dengan regukan sedikit-sedikit. Sumur
zamzam terletak di bawah tanah yang terletak sekitar 20 meter sebelah
tenggara ka’bah. Sumur ini mengeluarkan air bersih zamzam tanpa henti.
Sejarah air zamzam tidak bisa dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS,
yaitu Siti Hajar dan putranya, Ismail AS. Waktu Ismail dan ibunya
ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekah, mereka kehabisan air untuk
minum. Maka Siti Hajar pergi ke bukit Shafa dan bukit Marwa kalau-kalau
di sana ada air. Siti Hajar berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan
bukit Marwa sebanyak 7 kali namun tidak menemukan setetes air pun.
Tiba-tiba ia mendengar suara, maka Siti Hajar pun berkata, ‘Saya mendengar suaramu, tolonglah aku jika engkau punya kebaikan’.
Malaikat Jibril menampakkan diri, dan melalui hentakan kaki Ismail
serta merta memancarkan air dari bumi. Siti Hajar membendung air itu
karena melimpah sambil berkata zam … zam … zam …, yang maksudnya
berkumpul … berkumpul. Dengan air inilah Siti Hajar dan putranya Ismail
menyambung hidup mereka.
Mata air inilah yang kemudian terkenal dengan nama Sumur Zamzam yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabir,
dan oleh Ibnu Hibban dalam hadits shohihnya, serta dari Ibnu Abbas RA
bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda tentang air zamzam, ‘Sebaik-baik
air di permukaan bumi adalah air zamzam. Padanya terdapat makanan yang
menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit’.
|
Setelah
beberapa kali Siti Hajar dan anaknya tinggal di dekat mata air itu,
datanglah kepadanya dua orang dari suku Jurhum yang mewakili bangsanya
untuk berkenalan sekaligus minta izin untukemanfaatkan air itu dan kalau
boleh akan tinggal di sekitarnya. Maka Siti Hajar dengan senang hati
menerima mereka dan akhirnya menjadi sekumpulan masyarakat baru di sekitar mata air zamzam dan seterusnya menjadi sebuah kota yang amat ramai.
Dalam
sejarahnya zamzam ini sudah berkali-kali digali, baik karena tertimbun
maupun karena perbaikan, antara lain yang dilakukan oleh Abdul Muthalib,
kakek Rasulullah SAW pada jaman jahilyah (sebelum Islam). Abdul
Muthalib adalah kakek Nabi Muhammad SAW yang dipercaya kaumnya untuk
mengurus mata air zamzam. Tugas ini merupakan warisan dari Qusay,
kakeknya. Pernah terjadi menjelang musim haji tiba (musim haji menurut
ketentuan jahiliyah), sumur zamzam yang biasa mengeluarkan air itu
mampet karena tersumbat.
Abdul
Muthalib benar-benar risau karena tidak setetes pun air keluar dari
sumur itu. Ia lalu bersimpuh dekat pintu ka’bah dan menengadahkan tangan
sambil berdoa. Dalam doanya ia minta agar Allah menunjukkan letak sumur
zamzam dan memberitahukan penyebab tidak keluarnya air mu’jizat itu.
Doanya
terkabul, suatu malam ia bermimpi didatangi seorang pria berjubah
putih. Orang itu menunjukkan letak sumur zamzam dan sekaligus
menjelaskan air zamzam itu tersumbat karena permukaan sumurnya tertimbun
pasir. Abdul Muthalib diperintahkan untuk menggali sumur itu.
Abdul
Muthalib bersama putranya, Al-Haris yang ketika itu merupakan
satu-satunya anak berusaha menggali walaupun hanya berdua. Namun, ketika
baru memulai ada sekelompok kaum Quraisy pemuja berhala datang dan
dengan keras melarangnya. Alasannya karena letak sumur tersebut terletak
di tengah-tengah berhala besar Asaf dan Nailah, dua berhala yang sangat
diagungkan masyarakat jahiliyah itu.
Mulanya
Abdul Muthalib ingin menentang larangan tersebut. Namun dia tidak
berdaya karena kekuatannya tidak seimbang dengan kelompok yang
dihadapinya, akhirnya Abdul Muthalib mundur teratur. Tetapi membiarkan
sumur tersebut tertimbun pasir, berarti membiarkan jemaah yang merupakan
tamu Allah akan mengalami kesulitan air selama di Mekah.
Lalu
dengan siapa atau siapa yang berani membantunya menggali sumur ? Abdul
Muthalib butuh orang banyak, dan membayangkan … orang-orang itu anaknya
sendiri ! mengikuti bisikan hatinya itu Abdul Muthalib serta merta
bernazar ke hadapan Allah SWT bahwa , ‘Jika kelak ia dikaruniai anak
pria sampai 10 orang, ia akan menyerahkan salah satu dari sepuluh
anaknya itu untuk dikorbankan kepada Allah’.
Allah
Yang Maha Mendengar ternyata mengabulkan keinginannya itu. Belasan
tahun kemudian anak-anaknya lahir satu per satu. Alhasil, bersama
kesepuluh anaknya itu Abdul Muthalib belasan tahun kemudian berhasil
menggali dan selanjutnya merawat kembali sumur zamzam seperti sedia
kala.
Kini
tiba saatnya bagi Abdul Muthalib untuk menebus nazar dengan
mengorbankan salah satu anaknya. Supaya adil lalu ia mengundi kesepuluh
anaknya itu. Tanpa diduga, keluarlah nama Abdullah, putra bungsu yang
paling disayanginya. Abdullah harus disembelih. Betapa gusar hatinya,
sementara nazar kepada Allah itu tidak main-main, harus dilaksanakan,
betapapun beratnya.
Allahu
Akbar. Ketika Abdullah benar-benar akan disembelih, tiba-tiba ada
bisikan bahwa Allah berkenan bila kurban manusia yang sangat disayangi
itu ditukar dengan 100 ekor unta. Alhamdulillah, Abdullah selamat. Dan
dari Abdullah inilah kemudian lahir seorang pemimpin umat, Rasulullah
Muhammad SAW.
Dan
yang terakhir, perbaikan sumur zamzam yang dilakukan oleh pemerintah
Arab Saudi pada awal tahun 1980. Sebelum tahun itu sumur zamzam berada
pada lantai thawaf sehingga mengganggu orang yang sedang thawaf.
KEISTIMEWAAN ZAMZAM
Kehadiran
air sumur zamzam tidak terlepas dari keajaiban yang diperlihatkan oleh
Allah SWT sebagai mu’jizat kepada umat manusia melalui Nabi Ismail AS
dan ibunya, Siti Hajar maka air zamzam ini mempunyai banyak
keistimewaan. Dilihat dari fungsinya, Allah memang bermaksud menyediakan
sumber air di tengah-tengah gunung batu dan padang pasir yang gersang
sebagai konsekuensi dari perintah-Nya melalui Nabi Ibrahim AS untuk
mengundang sebanyak-banyaknya umat manusia datang ke Baitullah. Dan
diantara keistimewaan lainnya adalah :
1. Meminum air zamzam menjadi salah satu amalan ibadah, yaitu paling tidak dengan niat mengikuti anjuran Rasulullah SAW.
|
2. Diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Abbas, ‘Aku pernah menyiapkan air zamzam unt Rasulullah SAW, beliau kemudian meminumnya sambil berdiri’.
3. Makruh hukumnya apabila digunakan untuk membersihkan najis atau dipakai untuk menghilangkan hadas besar.
4. Disunatkan
bagi jemaah haji atau jemaah umrah membawanya pulang ke negerinya.
Rasulullah SAW adalah orang yang pertama membawa keluar atau membawa
pulang air zamzam yaitu ketika beliau kembali ke Madinah selesai
menunaikan ibadah haji.
5. Mata
airnya tidak pernah kering walaupun berjuta manusia meminumnya setiap
hari terutama pada musim haji. Bahkan sekarang dengan menggunakan
peralatan canggih, orang-orang di Masjid Nabawi meminum air zamzam
setiap hari.
6. Pada
waktu Rasulullah SAW akan melakukan sa’i, beliau meminum air zamzam
sampai kenyang kemudian menyiram kepalanya dengan air itu.
7. Banyak
orang mengguyur atau membasahi kain ihram, kemudian direntang tanpa
diperas agar kering sendiri dan akan dipakai sebagai ‘kafan’ kalau
meninggal dunia.
KEUTAMAAN ZAMZAM
Dari segi keutamaannya, sebagian ulama telah mengumpulkan berbagai fadilah dan keutamaan zamzam, antara lain sebagai berikut :
1. Air surga (Ma-ul jannah), artinya air yang penuh berkah dan manfaat seperti air surga.
2. Ni’mat Allah. Salah satu ni’mat Allah bagi para jemaah haji yang langsung bisa merasakan ni’matnya air di tengah padang pasir.
3. Pencuci Qalbu. Air pencuci qalbu Nabi Muhammad SAW ketika malaikat Jibril membasuh hati Nabi Muhammad SAW dengan air zamzam.
4. Penuh berkah, karena Rasulullah SAW senang meminumnya dan tangan beliau yang penuh barokah pernah dicelupkan ke sumur zamzam.
5. Mengenyangkan. Air zamzam adalah air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga. ‘Air zamzam membuat rasa kenyang dan menghilangkan haus’.
6. Obat penyakit. Air zamzam adalah air penyembuh penyakit, baik penyakit lahir maupun penyakit batin. Rasulullah SAW menyebutnya mengobati penyakit. Banyak kisah dan riwayat tentang hal ini, sebagai bukti kebenaran hadits di atas.
7. Abadi. Air zamzam tidak akan kering sampai hari kiamat, karena ia menjadi bukti atas keagungan dan kebenaran Allah SWT.
NAMA SUMUR ZAMZAM
Air zamzam mempunyai banyak keistimewaan dan keutamaan, karenanya sumur zamzam mempunyai nama lain, yaitu :
1. Hazmatu Jibril (Galian Malaikat)
2. Saqyallah Ismail (Minuman Ismail
3. Barokah (Berkah)
4. Sayyidah (Yang dimuliakan)
5. Nafi’ah (Yang bermanfaat)
6. Madhnunah (Yang dipertahankan)
7. Shofiyah (Jernih)
8. Barrah (Banyak kebajikan)
9. Afiyah (Selamat atau sehat)
10. Mughziyah (Pemberi makan)
11. Thohiroh (Suci)
12. Haromiyah (Sumur suci)
13. Mu’nisah (Yang menenteramkan)
14. Tho’am tho’m (Makanan lezat)
15. Syifa Saqm (Penyembuh penyakit)
16. Sabiqoh (Sumur kuno)
17. Zhobyah (Kijang)
18. Taktum (Rahasia)
19. Syuba’ah (Pengenyang)
20. Ishol (Penyambung)
21. Syarobul Abror (Minuman Orang Sholeh)
22. Qoryatun-Naml (Sarang semut)
23. Hazmatu Ismail (Galian Ismail)
24. Hafrotul ‘Abbas (Galian Abbas)
25. Nuqrotul Ghurob (Patukan gagak)
KANDUNGAN UNSUR KIMIA AIR ZAMZAM
Air zamzam dipercaya dan diyakini mempunyai khasiat bagi kesehatan. Keyakinan ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, ‘…
bahwa air zamzam dapat menyembuhkan penyakit dan dapat membawa berkah
sesuai dengan doa yang dipanjatkan pada waktu meminumnya’ (HR Ibnu Majah).
Ibnu
Abbas, sahabat Nabi periwayat hadits mensyaratkan bagi orang yang
meminum zamzam agar menghadap ka’bah, menyebut nama Allah SWT, bernafas 3
kali dan mengucapkan hamdalah setelah minum.
Di balik itu semua, ternyata air zamzam mempunyai kandungan unsure kimia lebih baik disbanding dengan air lainnya.
UNSUR KIMIA AIR ZAMZAM
UNSUR KIMIA
|
ZAMZAM (Mg/l)
|
AIR MINERAL
|
Klorida (Cl)
|
159,75
|
30
|
Sulfat (SO24)
|
140
|
27
|
Nitrat (NO3)
|
-
|
15
|
Nitrit (NO2)
|
0,045
|
-
|
Bikarbonat (HCO3)
|
398,22
|
32
|
Fluor (F)
|
-
|
0,7
|
Besi (Fe3+)
|
Tidak terdeteksi
|
0
|
Mangan (Mg)
|
0,014
|
-
|
Natrium (Na+)
|
318,0
|
20
|
Kalium (K+)
|
182,2
|
3
|
Kalsium (Ca2+)
|
158,58
|
20
|
Zat Padat Terlarut (TDS)
|
858
|
170
|
Magnesium (Mg2+)
|
6,86
|
5
|
Zat Organik
|
2,79
|
-
|
Jlh Mikroorganisme (TPK)
|
30 koloni / ml
|
-
|
pH
|
7,3
|
7,2
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar