Tahukah kita siapa mereka yang disebut sebagai sahaabt nabi??
Ketahuilah bahwa yang disebut sebagai sahabat nabi adalah setiap orang yang
pernah bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman
kepadanya kemudian meninggal dalam keislamannya. Dan jumlah para sahabat Nabi
pada saat penaklukan kota
mekkah mencapai 10 ribu orang. Setelah itu para sahabat Nabi
terus bertambah
dan bertambah sehing ketika beliau
wafat, jumlah
mereka semuanya mencapai 100 ribu lebih termasuk sahabat perempuan.
Lantas apa keutamaan dan kemuliaan para sahabat Nabi
yang berjumlah
ratusan ribu itu ??
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud
ia berkata:
« إِنَّ
اللهَ نَظَرَ فِي قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ،
فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ نَظَرَ فِي قُلُوبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ
مُحَمَّدٍ، فَوَجَدَ قُلُوبَ أَصْحَابِهِ خَيْرَ قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَجَعَلَهُمْ
وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ، يُقَاتِلُونَ عَلَى دِينِهِ... »
“Sesungguhnya Allah Azza wajalla melihat kepada hati-hati para hamba, maka
Allah mendapati hati Muhammad adalah sebaik-baik hati, kemudian Allah pilih
beliau sebagai kekasih-Nya dan menjadikan beliau sebagai pembawa risalah-Nya.
Kemudia Allah melihat lagi kepada hati-hati para hamba setelah hati Muhammad
, maka Allah mendapati hati para sahabatnya adalah
sebaik-baik hati, kemudian Allah jadikan mereka sebagai mentri-mentri Nabi-Nya
dan berjihad untuk menegakkan agama-Nya.”
Abdullah bin Umar
berkata: “Para
sahabat Nabi
adalah orang yang
terbaik hatinya dari umat ini, paling dalam keilmuannya, paling sedikit
takallufnya, mereka adalah suatu kaum yang Allah pilih untuk menyertai Nabi-Nya
dan menyebarkan agama-Nya.”
Itulah para sahabat Rasulillah
. Generasi terbaik umat ini, generasi terbaik setelah
para nabi dan rasul. Generasi yang telah mengorbankan harta dan jiwa mereka
demi tegaknya agama yang mulia. Mereka adalah satu generasi yang telah meraih
berbagai kemuliaan dan keutamaan yang tidak pernah diraih dan tidak akan pernah
didapatkan oleh generasi-generasi setelah mereka sampai hari kiamat. Mereka
adalah generasi yang telah mendapatkan tazkiyah dan keridhaan dari Allah sang
pencipta alam semesta.
Kaum Muslimin ...
Agar keutamaan dan kemuliaan para sahabat Rasulillah
tampak jelas bagi
kita, mari kita perhatikan beberapa ayat al-Qur’an dan hadits nabawi yang secara
gamblang menjelaskan tentang keutamaan dan kemuliaan mereka.
Allah swt berfirman:
﴿وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ
اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ
لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ﴾ [التوبة:100].
“Orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS.
At-Taubah: 100)
Imam Ibnu Katsir
berkata dalam kitab tafsirnya:
“Sungguh Allah yang Maha Agung telah mengabarkan bahwasanya Dia telah meridhai
orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kaum Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Maka sungguh celaka
orang-orang yang membenci dan mencela mereka atau membenci dan mencela sebagian
dari mereka.”
Dalam ayat yang lain Allah swt
berfirman:
﴿لَقَدْ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ
فَتْحًا قَرِيبًا﴾ [الفتح: 18].
“Sesungguhnya
Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika
mereka berbai’at (berjanji setia) kepadamu di bawah pohon, Maka Allah
mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya)”. (QS. Al-Fath: 18).
Bai’at ini
dikenal dengan Bai’at Ridhwan yang terjadi di Hudaibiyah yang jumlah mereka
ketika itu adalah 1500 orang dari sabahat Nabi
. Dan Allah mengabarkan bahwa Dia telah ridha kepada
mereka semua.
Dalam
satu riwayat disebutkan bahwa Nabi
bersabda:
« لاَ يَدْخُلُ النَّارَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ. الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا »
“Tidak
masuk neraka –insya Allah- satu pun dari orang–orang yang berbai’at dibawah
pohon (yaitu bai’at ridhwan).” (HR. Muslim).
Dalam
ayat lain Allah juga berfirman menjelaskan tentang keimanan para sabahabat.
﴿وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ
حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ﴾
Dan
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah
(orang-orang Muhajirin), dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (orang-orang Anshar), mereka Itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki
(nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal: 74).
Dan
masih banyak lagi ayat-ayat yang semakna dengan ayat2 yang telah disebutkan di
atas.
Kaum Muslimin ...
Diasamping
itu, Rasulullah
pun telah mentazkiyah
atau memuji para sahaabt dengan sebutan “generasi terbaik umat ini” secara
mutlak.
Rasulullah
bersabda:
« خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِى ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ »
Rasulullah
bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah
generasiku (para sahabat), kemudian setelahnya dan kemudian setelahnya.” (HR.
Bukhari).
Dalam
hadits yang lain Rasulullah
juga bersabda:
«
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ
مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ »
“Janganlah
kalian mencela para sahabatku, kalau seandainya salah seorang diantara kalian
berinfak berupa emas sebesar gunung uhud, maka hal itu tidak setara dengan
infak salah seorang diantara mereka (sahabat) walau satu mud atau setengahnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya, infaknya
para sahabat Nabi
meskipun satu mud
atau setengahnya jauh lebih besar pahalanya dan keutamaanya dibandingkan dengan
infak kita meskipun satu gunung emas. Dan sungguh celaka orang-orang yang
mencela dan merendahkan kemuliaan para sahaabt Nabi
.
Meskipun
para sahabat Nabi
secara keseluruhan
telah mendapatkan kemuliaan dan keridhaan dari Allah swt dan dinyatakan oleh
Rasulullah
sebagai generasi
terbaik, tetapi keutamaan dan derajat di antara mereka berbeda antara satu
sahabat dengan sahabat yang lainnya. Tegantung pada waktu keislaman mereka,
keikutsertaan mereka dalam jihad dan banyaknya pengorbanan dan pengabdian dalam
menegakkan panji Islam.
Sehingga
sahabat yang masuk islam sebelum penaklukan kota Mekkah lebih utama dari pada
sahabat yang masuk Islam setelah penaklukan kota Mekkah. Sahabat yang mengikuti
perang badar lebih utama daripada para sahabat yang tidak ikut perang badar.
Dan seterusnya. Tapi semua mereka telah Allah janjikan bagi mereka balasan yang
baik dan sempurna.
Allah
berfirman:
﴿لا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ
أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُوْلَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنْ
الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ﴾ [الحديد:10].
“Tidak
sama di antara kalian (para sahabat) orang yang menafkahkan (hartanya) dan
berperang sebelum penaklukan (kota Mekah). mereka lebih tingi derajatnya
daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu.
Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. dan
Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS.
Al-Hadid: 10).
Dalam sebuah hadits yang sahih
disebutkan.
عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «
أَبُو بَكْرٍ فِي الجَنَّةِ ، وَعُمَرُ فِي الجَنَّةِ ،
وَعُثْمَانُ فِي الجَنَّةِ ، وَعَلِيٌّ فِي الجَنَّةِ ، وَطَلْحَةُ فِي الجَنَّةِ
وَالزُّبَيْرُ فِي الجَنَّةِ ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الجَنَّةِ ،
وَسَعْدٌ فِي الجَنَّةِ ، وَسَعِيدٌ فِي الجَنَّةِ ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ
الجَرَّاحِ فِي الجَنَّةِ
».
Dari Abdur Rahman bin ‘Auf
, Rasulullah
berkata: “Abu Bakar di surga, ‘Umar
di surga, Utsman di surga, ‘Ali di surga, Tholhah di surga, Zubair di surga, ‘Abdur
Rahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga dan Abu ‘Ubaidah di
surga.” (HR. At-Tirmidzi).
Inilah nama-nama
mereka yang dikenal dengan sepuluh orang yang telah diberi kabar gembira oleh
Rasulullah
untuk masuk surga.
Hal ini
tidak berarti pembatasan jumlah mereka, akan tetapi maksudnya bahwa mereka
adalah sepuluh orang yang disebutkan dalam satu hadits secara bersamaan. Karena
dalam riwayat-riwayat yang lain, Rasulullah
pun telah memberi
kabar gembira kepada beberapa sahabat lainnya seperti Bilal bin Rabah, ‘Ukasyah
bin Mihshan, Hasan dan Husaian, Khadijah dan lain-lain. Semoga Allah meradhai
mereka semua.
Wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar