Diajeng Nimas Pahing
Assalamu alaykum ...apakah haram makan sesajen tuhannya orang non muslim ?
di sini bnyak buah segar dari majikan saya
JAWABAN
> Af-idah Arifin
Wa'alaykumussalaam...wr.wb.
Sebuah acara persembahan atau selamatan dan memakan sesuatu yg dijadikan
persembahan itu mencakup tiga kemungkinan sebagaimana berikut ini :
1. Apabila (hal itu; sesajen, persembahan, dsb.) dilakukan bermaksud
untuk bertaqarrub pada Allah dan tidak menyekutukan Allah dg selain- Nya
seraya mengharap ridha- Nya, maka hal itu bagus dan tidak apa2
(persembahannya boleh dimakan).
2. Apabila bermaksud sebagai persembahan pada selain Allah dan sebagai
bentuk pengagungan padanya seakan sirnanya keterpurukan atas kuasanya,
maka tindakan seperti ini mengakibatkan kekufuran, dan persembahan
tersebut tidak halal dimakan.
3. Apabila hal itu dilakukan tidak karena unsur sub. 1 dan sub. 2,
melainkan sebagai bentuk kebaktian seraya berkeyakinan bahwa dg
persembahan itu dan segala perangkatnya bisa menghilangkan suatu kendala
/ aral dalam kehidupan tanpa berkeyakinan pada hal lain, maka hal ini
tidak sampai kufur akan tetapi haram, dan persembahan itu pun tidak
halal dimakan.
ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﺹ 255 :
ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺏ: ﺍﻟﻘﻨﻴﺺ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺑﺤﻀﺮﻣﻮﺕ ﻣﻦ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮﺍﺕ ﻭﺍﻟﺪﻭﺍﻫﻲ ﺍﻟﻤﺨﺰﻳﺎﺕ
ﻟﻜﻮﻧﻪ ﺧﺎﺭﺟﺎً ﻋﻦ ﻣﻄﻠﻮﺑﺎﺕ ﺍﻟﺸﺮﻉ ، ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻭﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ
ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ ﻭﻣﻦ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ، ﻭﻟﻢ ﻳﺮﺟﻊ ﺇﻟﻰ
ﺃﺳﺎﺱ ﻭﻟﻢ ﻳﺒﻦ ﻋﻠﻰ ﻗﻴﺎﺱ ، ﺑﻞ ﻣﻦ ﺗﺴﻮﻳﻼﺕ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ ﻭﺗﻬﻮﻳﺴﺎﺕ ﺫﻱ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺍﻟﺬﻣﻴﻢ ،
ﻭﺍﻟﻌﻘﻞ ﺍﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ ، ﻷﻥ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺍﺗﻬﻢ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺍﻣﺘﻨﻊ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻗﺘﻞ ﺍﻟﺼﻴﺪ
ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺑﻜﻢ ﺫﻳﻢ ، ﻓﻴﺬﺑﺤﻮﻥ ﺭﺃﺱ ﻏﻨﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﻮﻉ ﻳﻌﻨﻲ ﺍﻟﻌﻮﺩ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﻤﺴﻚ ﺑﻪ ﺍﻟﺸﺒﻜﺔ
ﺗﻄﻬﻴﺮﺍً ﻟﻠﻘﻨﻴﺺ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻚ ﻭﻭﺳﻮﺍﺱ ، ﻓﺎﻟﺬﺑﺢ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﻻ ﻳﻌﺠﻞ ﻗﺘﻞ ﻣﺎ ﻟﻢ
ﻳﺤﻀﺮ ﺃﺟﻠﻪ ، ﺇﺫ ﺍﻷﺟﻞ ﻛﺎﻟﺮﺯﻕ ﻭﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﺸﻘﺎﻭﺓ ﻟﻪ ﺣﺪّ ﻭﻭﻗﺖ ﻣﻘﺪﺭ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ
ﺗﻌﺎﻟﻰ : {ﻟﻜﻞ ﺃﺟﻞ ﻛﺘﺎﺏ} ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ' : ﻓﺮﻍ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﺍﻷﺟﻞ
ﻭﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭﺍﻟﺨﻠﻖ' ﺛﻢ ﺍﻟﺬﺑﺢ ﻋﻠﻰ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺎﻟﺔ ﻳﺘﻨﻮّﻉ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻣﻮﺭ : ﺇﻣﺎ ﺃﻥ
ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺭﺑﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺸﺮﻙ ﻣﻌﻪ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻃﺎﻣﻌﺎً ﻓﻲ ﺭﺿﺎﻩ ﻭﻗﺮﺑﻪ
ﻭﻫﺬﺍ ﺣﺴﻦ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ. ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﺘﻘﺮﺏ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﻤﺎ ﻳﺘﻘﺮﺏ
ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻌﻈﻤﺎً ﻟﻪ ﻛﺘﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻟﺬﺑﺢ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﺑﺘﻘﺪﻳﺮ ﻛﻮﻧﻪ ﺷﻴﺌﺎً ﻳﺘﻘﺮﺏ ﺇﻟﻴﻪ
ﻭﻳﻌﻮّﻝ ﻓﻲ ﺯﻭﺍﻝ ﺍﻟﺬﻳﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻬﺬﺍ ﻛﻔﺮ ﻭﺍﻟﺬﺑﻴﺤﺔ ﻣﻴﺘﺔ. ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺫﺍ ﻭﻻ
ﺫﺍ ﺑﻞ ﻳﺬﺑﺤﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﻄﻮﻉ ﻣﻌﺘﻘﺪﺍً ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺬﺑﺢ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻜﻴﻔﻴﺔ ﻣﺰﻳﻞ
ﻟﻠﻤﺎﻧﻊ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻣﺮ ﺁﺧﺮ ، ﻓﻬﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﺑﻜﻔﺮ ﻭﻟﻜﻨﻪ ﺣﺮﺍﻡ ،
ﻭﺍﻟﻤﺬﺑﻮﺡ ﻣﻴﺘﺔ ﺃﻳﻀﺎً ، ﻭﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻈﻬﺮ ﻣﻦ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﻌﻮﺍﻡّ ، ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻑ
ﺑﺎﻻﺳﺘﻘﺮﺍﺀ ﻣﻦ ﺃﻓﻌﺎﻟﻬﻢ ، ﻛﻤﺎ ﺣﻘﻖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﺍﻟﺜﻼﺙ ﺃﺑﻮ ﻣﺨﺮﻣﺔ ﻓﻴﻤﻦ ﻳﺬﺑﺢ ﻟﻠﺠﻦ ،
ﻫﺬﺍ ﺑﺨﻼﻑ ﻣﺎ ﻳﺬﺑﺢ ﻟﻠﻜﻌﺒﺔ ﺃﻭ ﻟﻠﺮﺳﻞ ﻟﻜﻮﻧﻬﺎ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻭ ﻟﻜﻮﻧﻬﻢ ﺭﺳﻞ ﺍﻟﻠﻪ ،
ﻭﻛﺬﺍ ﻟﻠﻌﺎﻟﻢ ﺃﻭ ﻟﻠﺴﻠﻄﺎﻥ ﺃﻭ ﻟﻠﻌﺮﻭﺱ ﺍﺳﺘﺒﺸﺎﺭﺍً ﺑﻘﺪﻭﻣﻬﻢ ﺃﻭ ﺭﺿﺎ ﻏﻀﺒﺎﻥ ﻓﻬﻮ ﺟﺎﺋﺰ
ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﺟﻪ.
LINK ASAL
Artikel Terkait
- 3371. MA'SHIYAT BERPENGARUH PADA "TIDAK DITERIMANYA SHOLAT SELAMA 40 HARI"
- 3370. TENTANG KEKALNYA RUH
- 3422. LAIN LAIN : ISTIGHFARNYA NABI
- 3402. RIWAYAT INTERAKSI LAHIRIYAH ANTARA PENZIARAH DAN YANG DIZIARAHI
- 3392. PENUTUPAN CATATAN AMAL DI MALAM NISYFU SYA'BAN
- 3389 : SIKSA KUBUR DIANGKAT PADA MALAM DAN HARI JUM'AT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar