Rasulullah SAW adalah manusia luar biasa, dia kekasih Tuhan, manusia
yang paling dikasihi oleh Tuhan. Karena dialah dunia & akhirat
diciptakan. Nabi Muhammad SAW manusia luar biasa, manusia agung, manusia
istimewa, sebab itu supaya kita benar2 kenal nabi kita, bukan sekedar
kenal, maka kita akan cungkil cerita-cerita tentangnya.
Karena
Nabi Muhammad manusia luar biasa tentu sejarah hidupnya luar biasa.
Bukan saja sejarah hidup beliau, tapi yang bersangkutan sejarah hidup
beliau seperti salasilahnya, keturunannya, sebaiknya kita ambil
perhatian, supaya terasa kita bahwa Rasulullah SAW itu besar &
agung. Sebab itu Abuya ceritakan, untuk menyulam kuliah-kuliah Abuya
sebelum ini tentang bagian dari keturunan Rasulullah SAW yang Tuhan
ingatkan kita bersama. Semoga menjadi pengetahuan kita bersama. Abuya
akan ceritakan sedikit tentang kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Rasulullah
SAW ini namanya Muhammad bin Abdulah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin
Manaf.
Mungkin cerita ini sudah ada pada pengetahuan
kita, tapi dilupakan. Yang belum pernah mendengar menjadi satu
pengetahuan baru bagi mereka.
Abdul Muthalib ini
sebelum ada anak, dia pernah bernazar kepada Tuhan kalau dia dapat 10
anak lelaki dia akan sembelih seorang. Setelah berbelas-belas tahun
menikah akhirnya mendapat 10 anak lelaki diantaranya Abu lahab, Sayidina
Hamzah, Abu Thalib dan lain-lain. Tapi yang bungsunya Abdullah. Jadi
ketika mendapat 10 anak laki-laki, dia pun teringat nazarnya, dia akan
tunaikan nazarnya, menyembelih seorang. Ketika mau menyembelih salah
satu, semuanya anak2 dia. Dia mengadukan hal ini kepada seorang ahli
nujum di zaman itu, bagaimana cara menunaikan nazarnya? Ahli nujum
memberi tahu dia, buat undian. siapa yang kena, itulah yang disembelih.
Cara orang arab ini, walaupun hidup di zaman jahiliah, janji dipatuhi.
Janji itu Abdul Muthalib terpaksa patuhi.
Setelah
menerima nasehat dari ahli nujum, dia buat undian di kalangan
anak-anaknya. Bila diundi kena kepada Abdullah, sedangkan ia anak yang
paling disayangi, anak bungsu. Kemudian dia pergi bertanya lagi pada
ahli nujum. Ahli nujum menyuruh mengundi lagi. Maka Abdul Muthalib
membuat undian kedua, tapi kena pada Abdullah juga. Mengadu lagi, diundi
lagi kena Abdullah lagi. Dia buat undian ke-9, ke-10 masih kena
Abdullah. Mengadu lagi dia kepada ahli nujum, undian saya mengena pada
anak yang paling saya sayang, yang paling ganteng. Ahli nujum menjawab,
kalau begitu engkau menyembelih saja 100 unta untuk mengganti Abdullah.
Akhirnya Abdullah selamat.
Demi mengingati pristiwa
ini, ketika Rasulullah SAW menjadi rasul, salah satu syariat Rasulullah
SAW yaitu siapa membunuh orang, tebusannya menyembelih 100 unta. Jadi
ada syariat dalam jahiliah yang dikekalkan oleh Tuhan, diantaranya siapa
yang buat dosa membunuh orang, dia mesti menebus dengan menyembelih 100
unta. Kekal sampai hari ini. Selamatlah Abdullah daridisembelih.
Diantara 10 anak lelaki ini Abdullah yang paling disayang bapanya Abdul
muthalib. Tapi karena Abdullah ini akan melahirkan zuriat yaitu nabi
akhir zaman, Tuhan memberi tanda di dahinya keluar cahaya, sejak
kanak-kanak lagi. Terutama waktu malam, ketika dia pergi semua orang
melihat cahaya di dahi Abdullah, mereka berkata, Abdullah datang, sebab
mana ada orang bercahaya di dahi. Tapi tidak ada yang tahu cahaya itu
cahaya apa.
Rupanya di kalangan ramai ni ada 1 orang
yang tahu. Ada dua pendapat, dia dapat dari mimpi dan ahli nujum. Yang
tahu adalah seorang perempuan namanya Fatimah Syam. Dia tahu bahwa orang
yang bercahaya di dahi itu akan melahirkan nabi akhir zaman. Maka dia
jatuh hati kepada Abdullah. Dia mencoba memikat Abdullah. Kalau dalam
bahasa sekarang dia menggaet Abdullah sebab dia tahu dari Abdullah ini
akan lahir seorang nabi. dia bujuk, dia rayu dia ajak kawin, tapi
Abdullah tidak mau. Akhirnya Abdullah dipinang oleh Siti Aminah dan
Abdullah mau. Maka lahirlah dari Abdullah, Muhammad, ibunya Aminah.
Tapi
Nabi Muhammad SAW tidak sempat melihat ayahnya. Waktu baru 2 bulan
dalam kandungan, Abdullah pergi menziarahi keluarganya, dia meninggal di
tengah perjalanan. Ibunya tidak terasa hingga ke 9 bulan, sebab tidak
ada tanda atau kesan. Cuma setiap malam mimpi bertemu perempuan2 mulia
seperti Siti Asyiah Masyitoh dan lain-lain yang memberitahu dia, Hai
Aminah bertuahlah engkau, engkau akan melahirkan anak yang menjadi nabi
akhir zaman. Iya kah, aku tidak mengandung kata Aminah. Hampir setiap
malam, dia mimpi. Kata-kata itu diulang, Hai Aminah bertuahnya engkau,
karena akan melahirkan nabi akhir zaman. Aminah heran, sebab mimpi &
realita tidak sama sebab dia fikir dia tidak mengandung. Rupanya ketika
9 bulan lahir anak, pada tanggal 12 rabiul awal tahungajah.
Waktu
lahir, dia tidak seperti anak-anak lain lahir, kalau anak-anak lain
ibunya merasa sakit, keluar darah. Ini bersih dan bagus.Anak-anak lain
ketika keluar menangis, dia tidak menangis.
Selepas Rasulullah SAW menjadi rasul selain perang ada 2 pristiwa yang sangat menakutkan.
Setelah
Rasulullah SAW diterima orang banyak, pengaruh Rasulullah SAW sudah
mulai ada, kata-kata Rasulullah SAW ada orang yang tidak faham, sebab
Rasulullah SAW menyebut akhirat, Tuhan, syurga. Jadi banyak orang marah.
Di antara yang marah itu pembesar-pembesar Quraisy. Akhirnya mereka
mengambil keputusan, Rasulullah SAW di kurung di Bani Said. Setiap jalan
ke Bani Said disekat hingga makanan tidak sampai & tidak dibenarkan
siapapun menyampaikan makanan. Kemudian orang arab jahiliah ni membuat
satu perjanjian yang ditulis di atas kulit. Selagi perjanjian ini kekal,
selama itu Rasulullah SAW di kurung. Perjanjian itu digantung di
ka'bah. Kalau ikut logika, tulisan itu kekal sampai mati. Rupanya
selepas Rasulullah SAW dikurungkan 3 tahun, tulisan itu dimakan oleh
anai-anai. Abuya sudah katakan tadi, orang arab ini walau jahiliah, tapi
dia menunaikan janji. Maka dia lepaskan Rasulullah SAW.
Peristiwa
ke-2 adalah setelah pengikut Rasulullah besar, ramai, pembesar-pembesar
arab berkumpul di Darun Nadwah, satu dewan besar. Mereka berunding
bagaimana menghilangkan Rasulullah SAW. Bila dimusyawaratkan akhirnya
diambi keputusan di Darun Nadwah itu untuk membunuh Rasulullah SAW. Tapi
yang membunuhnya bukan seorang, dibunuh oleh wakil-wakil kaum. Karena
mereka berfikir, kalau semua kaum terlibat membunuh, tidak ada keluarga
yang menuntut, semua kaum terlibat dalam membunuh.
Tapi
kesepakatan ini diketahui oleh Rasulullah SAW. Suatu malam Rasulullah
SAW & Sayidina Ali keluar rumah & bermalam di satu rumah. Pada
malam itu Rasulullah SAW berpesan pd Sayidina Ali, kamu tidur di tempat
saya supaya orang menyangka saya yang tidur disitu, sedangkan semua
wakil kaum berada di sekeliling rumah itu.
Saat
Sayidina Ali berada di rumah itu, mereka menyangka itu Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW meninggalkan rumah itu. Waktu dia keluar rumah,
Rasulullah SAW ambil pasir, dia baca ayat & ditaburkan kepada
semuanya sehingga semua tidur senyenyak-nyenyaknya. Ketika mereka
terbangun, mereka terkejut, kita semua tidur, jangan-jangan Muhammad
sudah pergi. Akhirnya mereka menyerbu ke rumah, tapi yang tidur adalah
Sayidina Ali, anak-anak. Maka mereka pun memburu Rasulullah SAW,
meninggalkan Sayidina Ali. Di sini satu hikmah, ada benda tersirat.
Yang
pertama, melihatkan kepada kita bahwa Sayidina Ali dari budak lagi
sudah berani. Kalau anak-anak kita, kalau tahu orang akan bunuh kita,
ayahnya berpesan engkau tidur tempat ayah, ayah mau lari, tentu dia
mengatakan, tidak mau, saya mau ikut ayah. Tapi bila dipesan Rasulullah
SAW, Sayidina Ali tahu orang mau membunuh Rasulullah SAW, dia sanggup
menggantikan. Di sini memperlihatkan betapa di waktu kecil Sayidina Ali
sudah pemberani.
Yang ke-2, kalau kita tidak pandai
mencungkil hikmahnya, kita anggap Rasulullah SAW zalim. Dia mau
melepaskan diri, anak-anak yang menggantikan dia. Ini tidak bertanggung
jawab. Begitulah ulasan orang yahudi & orang2 Islam yang
berpenyakit. Sebenarnya Rasulullah SAW sangat bijak, waktu dua orang
berhadapan dengan bahaya, satu orang penting satu kurang penting,
tentulah yang tidak penting sanggup berkorban, yang tidak penting
dikorbankan. Rasulullah SAW untuk umum, kalau mati Sayidina Ali tidak
apa-apa, dia bukan rasul. Ini mengajar umat Islam sepanjang masa, kalau
satu perjuangan yang hak, kalau terjadi akan dibunuh seorang, siapa yang
penting siapa yang tak penting, kalau mesti mati satu orang, atas dasar
strategi, yang tidak penting itu yang dikorbankan. Yang penting mesti
diselamatkan karena dia penting untuk manusia. Itu bukan satu sikap yang
tidak bertanggung jawab, tapi satu kebijaksanaan.
Bila
Rasulullah SAW sudah keluar malam tu. dia sudah berjanji dengan
Sayidina Abu Bakar untuk keluar bersama. Kemudian Rasulullah SAW
memberitahu Asma, anak Sayidina Abu Bakar, untuk menjadi spy. Mengapa
Rasulullah SAW memilih perempuan tidak memilih lelaki? Orang jahiliah
tidakkan terfikir yang akan dijadikan spy itu perempuan. Perempuan
penakut, tidak akan orang penakut dijadikan spy. Di sini bijaknya
Rasulullah SAW, sepatutnya laki-laki jadi spy, tapi perempuan dijadikan
spy supaya orang tidak menyangka.
Di sini Rasulullah
SAW mengajar kita bahwa dalam satu perjuangan di suatu waktu boleh
jadikan perempuan spy, atau boleh menggunakan perempuan untuk menguasai
suatu bidang kalau diperlukan. dia bukan terkungkung saja. Di zaman
Rasulullah SAW perempuan boleh menjadi spy. Sebab itu di zaman moderen
ini, musuh-musuh islam banyak menjadikan kaum ibu menjadi spy supaya
kaum ibu dapat memerangkap musuh. Musuh akan diperangkap dengan kaum
wanita. Tapi Islam menjadikan perempuan supaya orang tidak terpikir,
perempuan menjadi spy atau dia tidak pikir dia perangkap musuh. Tapi
orang-orang kafir & yang tidak ikut syariat, dia menggunakan
perempuan untuk perangkap musuh, perangkap lelaki. Itulah hikmahnya.
Kalau
kita tidak mengulas sejarah, orang akan katakan tidak sepatutnya
anak-anak seperti Sayidina Ali menggantikan tempat Rasulullah SAW. Kalau
tidak dijadikan Asma sebagai spy, seolah-olah orang Islam yang fanatik
dengan agama, perempuan tidak ada peranan. Sebenarnya dalam Islam, dalam
di sesuatu bagian perempuan dapat berperanan seperti menjadi spy,
tetapi mesti mengikuti syariat Islam.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar