Abdul-Muththalib mempunyai sepuluh anak laki-Iaki:
- Al-Harits,
- Az-Zubair,
- Abu Thalib,
- Hamzah,
- Abu Lahb,
- Al-Ghaidaq,
- Al-Muqawwim,
- Shaffar,
- Al- Abbas.
- Abdullah,
Ada
yang berpendapat, anaknya ada sebelas, yaitu ditambah Qatsam. Ada pula
yang berpendapat, anaknya ada tiga belas. Mereka yang berpendapat
seperti ini menambahkan Abdul-Ka’bah dan Hajla.
Ada yang berpendapat,
Abdul-Ka'bah adalah Al-Muqawwim. dan Hajla adalah Al-Ghaidaq. Sementara
itu, tak seorang di antara anak-anaknya yang bernama Qatsam.
Sedangkan
anak putrinya ada enam:
- Ummul-Hakim atau Al-Baidha',
- Barrah,
- Atikah,
- Shafiyyah,
- Arwa dan
- Umaimah. (Talqihu Fuhumi Ahlil-Atsar, hal. 8-9; Rahmah Lit- 'alamin, 2/56-66)
Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam berasal dari
keluarga terhormat bani Hasyim dari orang tua yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib dan ibunya Aminah bintu Wahb dari Bani Zuhrah. Demikian
juga sekilas kisah Abdul Mutholib dan perannya dalam msyarakat Quraisy,
khususnya dalam perang gajah. Maka pada kesempatan ini dipaparkan
sekilas tentang keluarganya yang memiliki hubungan langsung dengan
kelahiran nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Anak-anak Abdul Muthalib
Abdul Muthalib seorang tokoh terkemuka Quraisy dari bani Hasyim memiliki beberapa putra dan putri, diantaranya:
Pernikahan Abdullah dan Aminah
Sudah menjadi ketetapan sejarah, bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah bintu Wahb wanita Bani Zuhrah. Bani Zuhrah masih termasuk kerabat bani Hasyim, bahkan Abdul Muthalib juga menikahi salah seorang wanita Bani Zuhrah yaitu Haalah bintu Wuhaib dan Wuhaib paman Aminah pun dipelihara di rumah Abdul Muthalib. Tidak ada penukilan sejarah peroncian pernikahan Abdullah ini yang dapat dijadikan sandaran sejarah, sedangkan riwayat yang menjelaskan perincian kisah pernikahannya semuanya lemah dan tidak dapat dijadikan sandaran sama sekali.[1]
Abdullah Wafat
Abdullah sakit dan wafat serta dikuburkan di kota Madinah ditempat keluarga neneknya Bani Adi bin Najaar, ketika melakukan perjalanan pulang berdagang dikota Madinah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits mursal dari Imam Al Zuhri yang menyatakan:
?????? ????? ?????????? ?????? ????? ???? ?????? ???????????? ????????? ??????? ???? ?????????? ?????????? ?????? ????? ????? ?? ???????? ??????? ???????? ????? ?????? ???? ?????? ?????? ????????????
Abdul Muthalib mengutus Abdullah membeli kurma di Yatsrieb (Madinah), lalu ia meninggal disana, lalu Aminah melahirkan Rasulullah lalu beliau dipelihara Abdul Muthalib.
Riwayat diatas lemah dari sisi sanad periwayatan karena riwayat mursal Az Zuhri, namun ini sama dengan hadits yang diriwayatkan Qais bin Makhramah seorang sahabat Nabi ketika mengisahkan kelahiran Rasulullah dalam pernyataan beliau:
????????? ???????? ?? ??????? ??????? ????
Bapak beliau meninggal dunia dalam keadaan ibunya mengandung beliau (Rasulullah).[2]
Demikianlah pendapat ulama yang dirajihkan Ibnu Ishaaq dan Ibnu Sa’ad dan inilah yang masyhur. Dengan demikian hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya):
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. (QS. Ad Dhuha: 6)
Semoga bermanfaat.
Anak-anak Abdul Muthalib
Abdul Muthalib seorang tokoh terkemuka Quraisy dari bani Hasyim memiliki beberapa putra dan putri, diantaranya:
- Al Haarits bin Abdul Muthalib, anak tertua beliau dan wafat dimasa hidup Abdul Muthalib. Dari anak-anak Al Harits yang masuk Islam adalah Ubaidah terbunuh di parang badar, Rabi’ah, Abu Sufyaan dan Abdullah.
- Az Zubair bin Abdul Muthalib, saudara kandung Abdullah (ayahanda Rasulullah), ia adalah penglima bani Hasyim dan bani Al Muthalib dalam perang Fijaar, seorang terhormat dan penyair, namun tidak menjumpai masa-masa Islam. Diantara anaknya yang masuk Islam adalah Abdullah terbunuh dalam perang Ajnadain, Dhuba’ah, Majl, Shafiyah dan ‘Atikah.
- Hamzah bin Abdul Muthalib, paman sekaligus saudara sesusuan Rasulullah yang masuk Islam dan menjadi pahlawan islam di perang Badar dan Uhud. Beliau terbunuh syahid di perang Uhud.
- Al Abaas bin Abdul Muthalib, yang masuk islam dan menjadi pembela Rasulullah dalam memperjuangkan Islam. Beliau dilahirkan tiga tahun sebelum perang gajah dan meninggal tahun 32 H dalam usia 86 tahun.
- Abu Lahab bin Abdul Muthalib, musuh besar dan penentang keras dakwah Rasululloh, sampai Allah turunkan firmanNya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. (QS. 111:1-4) Ia mati setelah perang Badar. Diantara putra-putranya ‘Utaibah yang mati diterkam binatang buas, Utbah dan Mu’tib keduanya masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah.
- Abu Thalib Abdul Manaf bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang memelihara dan membela beliau dalam penyebaran dakwah Islam, namun tidak mau masuk islam lantaran takut dicela kaumnya.
- Al Baidha’ Ummu Hakiem bintu Abdul Muthalib, yang menikah dengan Kurz bin Rabi’ah bin Habieb bin Abdus Syams. Ia memiliki dua anak yang bernma Amir dan Arwa’, lalu Arwa ini menikah dengan Affaan bin Abu Al ‘Ash dan melahirkan Utsman bin Affan khalifah Rasyidin yang ketiga. Arwa’ ibunya Utsman bin Affaan ini hidup sampai masa kekhilafahan anaknya.
- Barrah binti Abdul Muthalib, ibu sahabat Abu Salamah bin Abdul Aswad Al Makhzumi
- Shafiyah bintu Abdul Muthalib, ibu sahabat Al Zubair bin Al Awaam, beliau menikah pertama kali dengan Al Haarits bin Harb, lalu ditinggal mati dan menikah lagi dengan Al ‘Awam dan melahirkan Al Zubair. Beliau masuk islam dan ikut berhijrah. Beliau wafat tahun 20 H di Madinah dan dimakamkan di Baqi’
- Arwa’, ibu dari keluarga Jahsy yang memiliki anak-anak diantaranya: Abdullah, Abu Ahmad, Ubaidillah, Zainab dan Hamnah.
- Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Pernikahan Abdullah dan Aminah
Sudah menjadi ketetapan sejarah, bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah bintu Wahb wanita Bani Zuhrah. Bani Zuhrah masih termasuk kerabat bani Hasyim, bahkan Abdul Muthalib juga menikahi salah seorang wanita Bani Zuhrah yaitu Haalah bintu Wuhaib dan Wuhaib paman Aminah pun dipelihara di rumah Abdul Muthalib. Tidak ada penukilan sejarah peroncian pernikahan Abdullah ini yang dapat dijadikan sandaran sejarah, sedangkan riwayat yang menjelaskan perincian kisah pernikahannya semuanya lemah dan tidak dapat dijadikan sandaran sama sekali.[1]
Abdullah Wafat
Abdullah sakit dan wafat serta dikuburkan di kota Madinah ditempat keluarga neneknya Bani Adi bin Najaar, ketika melakukan perjalanan pulang berdagang dikota Madinah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits mursal dari Imam Al Zuhri yang menyatakan:
?????? ????? ?????????? ?????? ????? ???? ?????? ???????????? ????????? ??????? ???? ?????????? ?????????? ?????? ????? ????? ?? ???????? ??????? ???????? ????? ?????? ???? ?????? ?????? ????????????
Abdul Muthalib mengutus Abdullah membeli kurma di Yatsrieb (Madinah), lalu ia meninggal disana, lalu Aminah melahirkan Rasulullah lalu beliau dipelihara Abdul Muthalib.
Riwayat diatas lemah dari sisi sanad periwayatan karena riwayat mursal Az Zuhri, namun ini sama dengan hadits yang diriwayatkan Qais bin Makhramah seorang sahabat Nabi ketika mengisahkan kelahiran Rasulullah dalam pernyataan beliau:
????????? ???????? ?? ??????? ??????? ????
Bapak beliau meninggal dunia dalam keadaan ibunya mengandung beliau (Rasulullah).[2]
Demikianlah pendapat ulama yang dirajihkan Ibnu Ishaaq dan Ibnu Sa’ad dan inilah yang masyhur. Dengan demikian hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya):
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. (QS. Ad Dhuha: 6)
Semoga bermanfaat.
ANAK-ANAK ABDUL MUTHTHALIB BIN HASYIM
Ibnu Hisyam berkata, “Abdul Muththalib
bin Hasyim mempunyai sepuluh anak laki-laki dan enam anak wanita.
Kesepuluh anak laki-lakinya adalah Al-Abbas, Harnzah, Abdullah, Abu
Thalib yang nama aslinya adalah Abdu Manaf, Az-Zubair, Al-l-larts, Hajl,
Al-Muqawwim, Dhirar, dan Abu Lahab yang nama aslinya adalah Abdul Uzza.
Sedang keenam anak wanitanya adalah Shafiyyah, Ummu Hakim Al-Baidhaf
Atikah, Umaimah, Arwa, dan Barrah.
Ibu Al-Abbas dan Dhirar adalah Nutailah
binti Janab bin Kulaib bin Malik bin Amr bin Amir bin Zaid bin Manat bin
Amir bin Sa’ad bin Al-Khazraj bin’l`aim A1-Lata bin An-Namir bin Qasith
bin I-Iinbun bin Afsha bin Jadilah bin Asad bin Rabi’ah bin Nizar. Ada
yang mengatakan Afsha adalah anak Du’miyyu bin Jadilah.
Ibu Hamzah, Al-Muqawwim, Hajl -yang
digelari dengan gelas Al-Ghaidaq karena kebaikannya yang banyak, dan
hartanya yang melimpah-, dan Shafiyyah adalah Halah binti Wuhaib bin
Abdu Manat bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai.
Ibu Abdullah, Abu Thalib, Az-Zubair,
semua anak wanitanya selain Shafiyyah adalah Fathimah binti Amr bin Aidz
bin Imran bin Makhzum bin Yaqadhah bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin
Ghalib bin Fihr bin Malik bin Ah-Nahdr.
Ibu Fathimah adalah Shakhrah binti Abdun
bin Imran bin Makhzum bfn Yaqadhah bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin
Ghaiib bin Fihr bin Malik bm An-Nadhr.
Ibu Shakhrah adalah Takhmur binti Abd bin Qushai bin Kilab bin Muwah bm Kaab bin Luai bin Ghaub bin Fihr bm Malik bin An-Nadhr.
Ibu Al-Hatrs bin Abdul Muththalib adalah
Samra’ binti Jundab bin _UJa1r bin Ri’ab bin Habib bin Suwa’ah bin Amir
bin Sha’sha’ah bin Muawiyah bm Bakr bin Hawazin bin Mansur bin lkrimah.
Ibu Abu Lahab adalah Lubna binti Hajir bin Abdu Manaf bin Dhathir 111 Hubsyiyyah bin Salul bin Ka’ab bin Amr Al-Khuza’i.”
Ayah, Ibu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Serta Ibu-ibunya
Ibnu Hisyam berkata, “Abdullah bin Abdul
Muththalib mempunyai anak, yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,
anak keturunan Adam yang terbaik, Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muththalib. Semoga shalawat Allah, salam-Nya, rahmat-Nya, dan
keberkahan-Nya terlimpahkan kepada beliau, dan keluaganya.
Ibu Rasulullah Shalallahu Alaihi wa
Sallam, adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr
bin Kinanah.
Ibu Aminah adalah Barrah binti Abdul
Uzza bin Utsman bin Abduddaar bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab
bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr.
Ibu Barrah adalah Ummu Habib binti Asad
bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin
Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr.
Ibu Ummu Habib adalah Barrah binti Auf
bin Ubaid bin Uwaij bin Adi bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin
Malik bin An-Nadhr.”
lbnu Hisyam berkata, “Jadi
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,adalah anak keturunan Adam yang
paling mulia keturunannya dan nasabnya dari jalur ayah dan ibunya.
Semoga Allah memberikan shalawat-Nya kepa-danya, memuliakannya, dan
mengagungkannya.” (sy42—Ibn Hisyam 1:84-85)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar