Asal Al Amru bin
Luhai sebagaimana yang tercatat di dalam Mukhtashar sirah Nabawiyah, Abdul
wahab,
ialah Al-Khuza iaitu dari bani khuza'ah. Di mana
bani khuza'ah memimpin mekah selama 300 tahun atau 500 tahun. Tampuk
kepemimpinan terakhir dipegang oleh
Halil Bin Habasyi bin Salul Bin Ka'ab Bin Amru Bin Rabi'ah Al-khuzai.
Halil bin Habasyi
ini telah dinikahkan oleh Kusay bin Kilab dengan anaknya yang bernama Huba,
yang melahirkan empat anak masing-masing anak- anak mereka adalah Abd ad-dar, Abd
Manaf , Abd al-uzza, dan yang terakhir A'bdan.
Amru bin luhai al
khuzaimi adalah sosok manusia yang gemar dalam menyebarkan kebaikan baik dalam
masalah sedekah atau dalam semua urusan agama. Bahkan manusia sampai menduganya
sebagai salah satu pembesar ulama atau wali, sehingga mereka mengangkatnya sebagai
penguasa Mekah dan Baitullah.
Amr bin Luhai
Adalah Orang Pertama Kali Mendatangkan Berhala
Ibnu Hisyam
berkata: pada suatu hari Amru bin Luhai Al
Khuzai keluar dari mekah ke Syam tatkala
datang di maa'arib di sebuah tempat yang bernama Balqa'. Ketika itu
ma'arib
didiami anak keturunan Imlaq (ada yang mengatakan Amliq) nama suatu
kaum yang raksasa yang berketurunan Amliq bin Lawudz bin Sam
bin Nuh melihat mereka menyembah berhala
maka dia Amru berkata, "berhala-berhala apa yang kalian sembah seperti
yang aku lihat ini?"
Mereka menyahut,"
ini adalah sebuah patung sesembahan dan sebagai penolong tatkala dimintai
pertolongan, serta pemberi hujan tatkala di mintai hujan"
Maka dia (Amru
bin Luhai Al-Khuzai) berkata, "bolehkah kamu memberikan satu berhala yang akan saya bawa ke jazirah Arab agar
mereka menyembah? maka mereka menyerahkan patung yang bernama Hubal, di saat
tiba di Mekah dia meletakannya di sumur dekat
ka'bah serta menyuruh orang-orang Arab untuk menyembahnya maka mereka
semua ment aatinya. Disaat tersebar berita yang demikian orang-orang hijaz
mereka semua mengikuti apa-apa yang dilakukan orang-orang Arab kerana mereka
pemilik mekah dan baitullah dan menganggap apa-apa yang dilakukan Amru sebagai
bidaah hasanah.
Sebab-sebab Kemasyhuran
Amru Bin Luhai
Di dalam kitab Al
Bidayah wa nihayah, oleh ibnu Katsir 1/58; Azroqi menuturkan menurut kebiasaan
orang Arab barang siapa yang telah memiliki 1000 (bai'ir) unta yang telah
tumbuh gigi serinya maka dia telah menjadi orang kaya.
Suahaili
menuturkan pada waktu haji Amru bin Luhai Al-Khuzai menyembelih unta sebanyak
10000 ekor unta dan memberikan unta dan
setiap tahunnya memberikan pakaian, madu, keju, tepung kepada orang Arab
setiap tahunnya serta perkataan dan perbuatannya bagaikan penjual dan pembeli kerana
kemuliaan dan kedermawanannya.
Bentuk-bentuk
Peletakan Patung
Di antara patung
yang dibawa adalah manat. Ibnu Ishaq berkata berhala manat adalah milik kabilah
Auz dan Khazraj dan orang-orang Yatsrib yang seagama dengan mereka di pesisir
laut dari arah Al Musyallal tempatnya di Qudaid. Orang-orang Arab pada
menyembahnya namun Auz dan Khazraj lebih mengagungkannya dan meletakan al-Lata di
thoif.
Dikisahkan Al-lata adalah seorang lelaki yang soleh bekerja sebagai penumbuk tepung bagi orang-orang yang mengerjakan haji serta berbuat kebajikan sekitar Ka'bah kemudian apabila dia mati, kuburnya diziarahi untuk mendapatkan berkah. Talbis Iblis yang mempengaruhi masyarakat sekitar waktu itu untuk membuat patung sembahan sehinggalah berhala-berhala tersebut dijadikan Tuhan mereka.
Kemudian Al-Uzza (asalnya sebuah pohon) milik orang-orang Quraisy dan bani Kinanah yang juga dijadikan berhala yang diletakkan di lembah Nihlah (di antara mekah dan madinah), penjaga dan pelayan berhala tersebut bani Syaiban dari Sulaim, sekutu Bani Hasyim. Inilah tiga patung yang terbesar di jazirah Arab selain Hubal.
Manat (bangunan tua) juga dijadikan berhala.
Dikisahkan Al-lata adalah seorang lelaki yang soleh bekerja sebagai penumbuk tepung bagi orang-orang yang mengerjakan haji serta berbuat kebajikan sekitar Ka'bah kemudian apabila dia mati, kuburnya diziarahi untuk mendapatkan berkah. Talbis Iblis yang mempengaruhi masyarakat sekitar waktu itu untuk membuat patung sembahan sehinggalah berhala-berhala tersebut dijadikan Tuhan mereka.
Kemudian Al-Uzza (asalnya sebuah pohon) milik orang-orang Quraisy dan bani Kinanah yang juga dijadikan berhala yang diletakkan di lembah Nihlah (di antara mekah dan madinah), penjaga dan pelayan berhala tersebut bani Syaiban dari Sulaim, sekutu Bani Hasyim. Inilah tiga patung yang terbesar di jazirah Arab selain Hubal.
Manat (bangunan tua) juga dijadikan berhala.
Bentuk
Talbiyah
Bentuk
talbiyah yang diadakan Amru bin luhai Al
Khuzai
لبيك لاشريك لك إلا شريكا هو لك تملكه وما ملك
Bermaksud: Aku
sambut panggilan- Mu ya Allah, aku sambut pangilan Mu. Aku sambut panggilan Mu.
Tidak ada sekutu bagiMu kecuali sekutu tersebut menjadi milikMu. Engkau
memilikinya dan tidak ada yang memilikinya.
Mereka
mentauhidkan Allah dalam dalam talbiyah, namun memasukan berhala-berhala
tersebut ditanganNya. Allah Tabaraka Wa taala berfirman kepada Nabi
Muhammad
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ
Dan sebahagian
besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan yang lain). (surah Yusuf
ayat 106)
Maksud ayat ini
bahawa mereka tidak mentauhidkan Aku kerana mengetahui HakKu, namun mereka
menjadikan sekutu bagi-Ku dari makhluk-Ku.
Apakah Amru bin
Luhai Al Khuzaimiy seorang mukmin atau kafir? Dari Hadits Rasulullah maka kita
akan mampu menjawabnya
روى ابن جرير عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول اللله
صلىالله عليه وسلم يقول لأ كثم بن الجون (يا أكثم رأيت عمرو بن لحى بن قمعة بن خندق
يجر قصبه في النار فمارأيت رجلا أشبه برجل منك به ولا به منك فقال أكثم أتخشى أن يضرني شبهه ؟ فقال رسول الله
صلى الله عليه وسلم إنك مؤمن وهو كافر, إنه أول من غير دين إبراهيم , وبحر البحيرة
وسيب السائبة وحمى الحامى) إسنده حسن. والأنصاب : المراد بها الأصنام المصورة على صورهم
المنصوبة في مجالسهم.
Abu Hurairah
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Aktsam bin
Al-Jaun Al-Khuzay, "Hai Aktsam, aku lihat 'Amr bin Luhai bin Qama'ah bin
Khindif menyeret usus-ususnya, dan aku tidak melihat orang yang amat mirip
dengan orang lain melainkan engkau dengannya dan dia denganmu." Aktsam
berkata, "Barangkali kemiripannya denganku itu membahayakanku, wahai
Rasulullah?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Tidak, kerana engkau orang Mukmin, sedang dia orang kafir. Dialah orang
yang pertama kali mengubah agama Ismail, memasang berhala, mengiris telinga
unta, melepaskan saibah (mempersembahkan unta betina kepada berhala kerana
bernazar), memberikan washilah (kambing yang melahirkan 10 anak dalam 5 kali
beranak), dan melindungi haam (unta betina yang melahirkan 10 anak betina
berturut-turut). (Dikeluarkan di dalam Ad-Duru Nadhid 131, Tafsir Al-Baghawi
dan matan semakna juga diriwayatkan oleh Ahmad di dalam musnadnya oleh Jabir)
Perdebatan
perihal Al-Bahirah, Assaibah, Al-Washilah dan Al-Hami
Di dalam Shirah
Ibnu hisyam 69, Ibnu Ishaq berkata," Al- Bahirah adalah anak betina
Assaibah, assaibah unta yang melahirkan sepuluh kali dan kesepuluh anaknya itu
betina, jika setelah itu , unta Saibah melahirkan anak betina lagi, maka anak
betina tersebut dipotong telinganya kemudian dilepas seperti induknya."
Tidak boleh dinaiki, bulunya tidak dipotong, dan susunya tidak diminum kecuali
untuk tamu seperti perlakuan terhadap induknya. Anak unta betina tersebut
dinamakan Al Bahirah.
Adapun Ibnu Ishaq
berkata unta yang dipotong telinganya, tidak boleh dinaiki, bulunya tidak dipotong
dan susunya hanya bagi orang tu dan unta tersebut diperuntukkan bagi berhala.
Al –Wasilah
adalah jika kambing melahirkan sepuluh anak kambing secara terus menerus dalam
lima kehamilan, maka kambing tersebut dinamakan Washilah. Jika setelah itu
melahirkan kembali maka kambing tersebut hanya khusus bagi laki-laki kecuali
jika salah satu dari anak kambing itu mati maka boleh bagi perempuan. Ibnu
Ishaq berkata Al-washilah adalah unta yang melahirkan anak kembar setiap
kehamilan.Pemilik unta tersebut memberikan anak perempuan dan anak unta jantan
diperuntukkan bagi dirinya sendiri.
Al Hami adalah
unta betina yang melahirkan sepuluh anak betina secara berturut-turut .dan ini
dibenarkan oleh Ibnu Hisyam.
Assaibah ialah
seorang menazarkan melepaskan untanya jika dia sembuh dari penyakitnya dan
berhasil. Jika itu semua terjadi, ia melepaskan unta-untanya untuk
berhala-berhalanya. Kemudian unta tersebut digembala secara bebas dan tidak
boleh dimanfaatkan.
Asal Usul
Penyembahan Berhala Di Jazirah Arab
Di dalam Sirah
Ibnu Hisyam Ibnu ishak berkata, ada yang mengatakan bahawa penyebab anak
keturunan menyembah baitullah jika mereka mengalami kesulitan di Mekah, dan
ingin mencari rezeki di negara-negara lain, mereka membawa salah satu batu dari
batu-batu tanah suci Mekah sebagai penghormatan mereka terhadap Mekah. Jika
mereka berhenti di satu tempat, mereka meletakan batu tersebut, kemudian tawaf
di sekelilingnya persis seperti mereka tawaf di sekeliling ka'bah. Itulah yang
terjadi hingga akhirnya terjadi perubahan pada mereka. Mereka menyembah batu
yang mereka anggap bidaah hasanah yakni perkara yang baik dan menarik perhatian
mereka.
Generasi datang
silih berganti hingga mereka lupa dan semakin terpesong dari kebenaran dan
mengubah agama Ibrahim dan Ismail dengan agama lain. Mereka menyembah berhala-
berhala dan menjadi tersesat seperti umat-umat sebelumnya. Kendati demikian, di
antara mereka masih terdapat sisa-sisa Pengikut Nabi Ibrahim yang berpegang teguh
pada agama Ibrahim. Mengagungkan Ka'bah, Tawaf di sekelilingnya, melakukan
ibadah haji, umrah, wukuf di Arafah dan Muzdalifa, menyembelih haiwan korban,
membaca talbiyah ketika melakukan Haji dan umrah, serta tidak ketinggalan
memasukan ajaran baru (bidaah) ke dalamnya.
Berhala-berhala
kabilah Arab
Orang-orang ang
membuat berhala dari keturunan Ismail dan orang berketurunan selain Ismail dan
memberi berhala-berhala mereka dengan nama mereka ketika mereka meninggalkan
agama Ismail adalah Kabilah Hudzail bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudzar. Mereka
menjadikan Suwa' sebagi berhala dan mereka mempunyai tempat berdekatan sumber
Air. Selain kabilah Hudzail adalah kabilah Kalb bin Wabrah dari Qadha'ah .
mereka menjadikan Wadd sebagai berhala di Dumatul Jandal
Ibnu Hisyam
berkata Kalb adalah anak Wabrah bin Thaghlab bin Hulwan bin Imran bin Ilhaf bin
Qudha'ah.
Orang-orang membuat Arab membuat thaghut-thaghut selain ka'bah. Thaghut adalah rumah-rumah yang mereka agung-agungkan seperti ka'bah. Thaghut-thaghut tersebut mempunyai penjaga dan pelayan, diberi sesajian seperti Ka'bah, mereka tawaf disekelilingnya, menyembelih haiwan korban disampingnya, dan mengenalkan kelebihan ka'bah di atas thoghut-thoghut tersebut, kerana mereka mengetahui, bahawa ka'bah adalah rumah Ibrahim dan Masjidnya.
Orang-orang membuat Arab membuat thaghut-thaghut selain ka'bah. Thaghut adalah rumah-rumah yang mereka agung-agungkan seperti ka'bah. Thaghut-thaghut tersebut mempunyai penjaga dan pelayan, diberi sesajian seperti Ka'bah, mereka tawaf disekelilingnya, menyembelih haiwan korban disampingnya, dan mengenalkan kelebihan ka'bah di atas thoghut-thoghut tersebut, kerana mereka mengetahui, bahawa ka'bah adalah rumah Ibrahim dan Masjidnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar