Kamis, 21 Agustus 2014

Asal Usul Berubahnya Agama Nabi Ibrahim Yang Hanif

Asal Al Amru bin Luhai sebagaimana yang tercatat di dalam Mukhtashar sirah Nabawiyah, Abdul wahab,
ialah  Al-Khuza iaitu dari bani khuza'ah. Di mana bani khuza'ah memimpin mekah selama 300 tahun atau 500 tahun. Tampuk kepemimpinan terakhir dipegang  oleh Halil Bin Habasyi bin Salul Bin Ka'ab Bin Amru Bin Rabi'ah Al-khuzai.

Halil bin Habasyi ini telah dinikahkan oleh Kusay bin Kilab dengan anaknya yang bernama Huba, yang melahirkan empat anak masing-masing anak- anak mereka adalah Abd ad-dar, Abd Manaf , Abd al-uzza, dan yang terakhir A'bdan.

Amru bin luhai al khuzaimi adalah sosok manusia yang gemar dalam menyebarkan kebaikan baik dalam masalah sedekah atau dalam semua urusan agama. Bahkan manusia sampai menduganya sebagai salah satu pembesar ulama atau wali, sehingga mereka mengangkatnya sebagai penguasa Mekah dan Baitullah.
Amr bin Luhai Adalah Orang Pertama Kali Mendatangkan Berhala
Ibnu Hisyam berkata: pada suatu hari Amru bin Luhai  Al Khuzai keluar  dari mekah ke Syam tatkala datang di maa'arib di sebuah tempat yang bernama Balqa'. Ketika itu ma'arib didiami anak keturunan Imlaq (ada yang mengatakan Amliq)  nama suatu kaum yang raksasa  yang berketurunan Amliq bin Lawudz bin Sam bin  Nuh melihat mereka menyembah berhala maka dia Amru berkata, "berhala-berhala apa yang kalian sembah seperti yang aku lihat ini?"

Mereka menyahut," ini adalah sebuah patung sesembahan dan sebagai penolong tatkala dimintai pertolongan, serta pemberi hujan tatkala di mintai hujan"

Maka dia (Amru bin Luhai Al-Khuzai) berkata, "bolehkah kamu memberikan satu berhala  yang akan saya bawa ke jazirah Arab agar mereka menyembah? maka mereka menyerahkan patung yang bernama Hubal, di saat tiba di Mekah dia meletakannya di sumur dekat  ka'bah serta menyuruh orang-orang Arab untuk menyembahnya maka mereka semua ment aatinya. Disaat tersebar berita yang demikian orang-orang hijaz mereka semua mengikuti apa-apa yang dilakukan orang-orang Arab kerana mereka pemilik mekah dan baitullah dan menganggap apa-apa yang dilakukan Amru sebagai bidaah hasanah.
Sebab-sebab Kemasyhuran Amru Bin Luhai
Di dalam kitab Al Bidayah wa nihayah, oleh ibnu Katsir 1/58; Azroqi menuturkan menurut kebiasaan orang Arab barang siapa yang telah memiliki 1000 (bai'ir) unta yang telah tumbuh gigi serinya maka dia telah menjadi orang kaya.
Suahaili menuturkan pada waktu haji Amru bin Luhai Al-Khuzai menyembelih unta sebanyak 10000 ekor unta dan memberikan unta dan  setiap tahunnya memberikan pakaian, madu, keju, tepung kepada orang Arab setiap tahunnya serta perkataan dan perbuatannya bagaikan penjual dan pembeli kerana kemuliaan dan kedermawanannya.
Bentuk-bentuk Peletakan Patung
Di antara patung yang dibawa adalah manat. Ibnu Ishaq berkata berhala manat adalah milik kabilah Auz dan Khazraj dan orang-orang Yatsrib yang seagama dengan mereka di pesisir laut dari arah Al Musyallal tempatnya di Qudaid. Orang-orang Arab pada menyembahnya namun Auz dan Khazraj lebih mengagungkannya dan meletakan al-Lata di thoif.
Dikisahkan Al-lata adalah seorang  lelaki yang soleh bekerja sebagai penumbuk tepung bagi orang-orang yang mengerjakan haji serta berbuat kebajikan sekitar Ka'bah kemudian apabila dia mati, kuburnya diziarahi untuk mendapatkan berkah. Talbis Iblis yang mempengaruhi masyarakat sekitar waktu itu untuk membuat patung sembahan sehinggalah berhala-berhala tersebut dijadikan Tuhan mereka.
Kemudian Al-Uzza (asalnya sebuah pohon) milik orang-orang Quraisy dan bani Kinanah yang juga dijadikan berhala yang diletakkan di lembah Nihlah (di antara mekah dan madinah), penjaga dan pelayan berhala tersebut bani Syaiban dari Sulaim, sekutu Bani Hasyim. Inilah tiga patung yang terbesar di jazirah Arab selain Hubal.
Manat (bangunan tua) juga dijadikan berhala.
Bentuk Talbiyah
Bentuk talbiyah  yang diadakan Amru bin luhai Al Khuzai
لبيك لاشريك لك إلا شريكا هو لك تملكه وما ملك
Bermaksud: Aku sambut panggilan- Mu ya Allah, aku sambut pangilan Mu. Aku sambut panggilan Mu. Tidak ada sekutu bagiMu kecuali sekutu tersebut menjadi milikMu. Engkau memilikinya dan tidak ada yang memilikinya.
Mereka mentauhidkan Allah dalam dalam talbiyah, namun memasukan berhala-berhala tersebut ditanganNya. Allah Tabaraka Wa taala berfirman kepada Nabi Muhammad    
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan yang lain). (surah Yusuf ayat 106)
Maksud ayat ini bahawa mereka tidak mentauhidkan Aku kerana mengetahui HakKu, namun mereka menjadikan sekutu bagi-Ku dari makhluk-Ku.
Apakah Amru bin Luhai Al Khuzaimiy seorang mukmin atau kafir? Dari Hadits Rasulullah maka kita akan mampu menjawabnya
روى ابن جرير عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول اللله صلىالله عليه وسلم يقول لأ كثم بن الجون (يا أكثم رأيت عمرو بن لحى بن قمعة بن خندق يجر قصبه في النار فمارأيت رجلا أشبه برجل منك به ولا به منك  فقال أكثم أتخشى أن يضرني شبهه ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنك مؤمن وهو كافر, إنه أول من غير دين إبراهيم , وبحر البحيرة وسيب السائبة وحمى الحامى) إسنده حسن. والأنصاب : المراد بها الأصنام المصورة على صورهم المنصوبة في مجالسهم
Abu Hurairah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Aktsam bin Al-Jaun Al-Khuzay, "Hai Aktsam, aku lihat 'Amr bin Luhai bin Qama'ah bin Khindif menyeret usus-ususnya, dan aku tidak melihat orang yang amat mirip dengan orang lain melainkan engkau dengannya dan dia denganmu." Aktsam berkata, "Barangkali kemiripannya denganku itu membahayakanku, wahai Rasulullah?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak, kerana engkau orang Mukmin, sedang dia orang kafir. Dialah orang yang pertama kali mengubah agama Ismail, memasang berhala, mengiris telinga unta, melepaskan saibah (mempersembahkan unta betina kepada berhala kerana bernazar), memberikan washilah (kambing yang melahirkan 10 anak dalam 5 kali beranak), dan melindungi haam (unta betina yang melahirkan 10 anak betina berturut-turut). (Dikeluarkan di dalam Ad-Duru Nadhid 131, Tafsir Al-Baghawi dan matan semakna juga diriwayatkan oleh Ahmad di dalam musnadnya oleh Jabir)
 
Perdebatan perihal Al-Bahirah, Assaibah, Al-Washilah dan Al-Hami
Di dalam Shirah Ibnu hisyam 69, Ibnu Ishaq berkata," Al- Bahirah adalah anak betina Assaibah, assaibah unta yang melahirkan sepuluh kali dan kesepuluh anaknya itu betina, jika setelah itu , unta Saibah melahirkan anak betina lagi, maka anak betina tersebut dipotong telinganya kemudian dilepas seperti induknya." Tidak boleh dinaiki, bulunya tidak dipotong, dan susunya tidak diminum kecuali untuk tamu seperti perlakuan terhadap induknya. Anak unta betina tersebut dinamakan Al Bahirah.
Adapun Ibnu Ishaq berkata unta yang dipotong telinganya, tidak boleh dinaiki, bulunya tidak dipotong dan susunya hanya bagi orang tu dan unta tersebut diperuntukkan bagi berhala.
Al –Wasilah adalah jika kambing melahirkan sepuluh anak kambing secara terus menerus dalam lima kehamilan, maka kambing tersebut dinamakan Washilah. Jika setelah itu melahirkan kembali maka kambing tersebut hanya khusus bagi laki-laki kecuali jika salah satu dari anak kambing itu mati maka boleh bagi perempuan. Ibnu Ishaq berkata Al-washilah adalah unta yang melahirkan anak kembar setiap kehamilan.Pemilik unta tersebut memberikan anak perempuan dan anak unta jantan diperuntukkan bagi dirinya sendiri.
Al Hami adalah unta betina yang melahirkan sepuluh anak betina secara berturut-turut .dan ini dibenarkan oleh Ibnu Hisyam.
Assaibah ialah seorang menazarkan melepaskan untanya jika dia sembuh dari penyakitnya dan berhasil. Jika itu semua terjadi, ia melepaskan unta-untanya untuk berhala-berhalanya. Kemudian unta tersebut digembala secara bebas dan tidak boleh dimanfaatkan.  
                
Asal Usul Penyembahan Berhala Di Jazirah Arab
Di dalam Sirah Ibnu Hisyam Ibnu ishak berkata, ada yang mengatakan bahawa penyebab anak keturunan menyembah baitullah jika mereka mengalami kesulitan di Mekah, dan ingin mencari rezeki di negara-negara lain, mereka membawa salah satu batu dari batu-batu tanah suci Mekah sebagai penghormatan mereka terhadap Mekah. Jika mereka berhenti di satu tempat, mereka meletakan batu tersebut, kemudian tawaf di sekelilingnya persis seperti mereka tawaf di sekeliling ka'bah. Itulah yang terjadi hingga akhirnya terjadi perubahan pada mereka. Mereka menyembah batu yang mereka anggap bidaah hasanah yakni perkara yang baik dan menarik perhatian mereka.
Generasi datang silih berganti hingga mereka lupa dan semakin terpesong dari kebenaran dan mengubah agama Ibrahim dan Ismail dengan agama lain. Mereka menyembah berhala- berhala dan menjadi tersesat seperti umat-umat sebelumnya. Kendati demikian, di antara mereka masih terdapat sisa-sisa Pengikut Nabi Ibrahim yang berpegang teguh pada agama Ibrahim. Mengagungkan Ka'bah, Tawaf di sekelilingnya, melakukan ibadah haji, umrah, wukuf di Arafah dan Muzdalifa, menyembelih haiwan korban, membaca talbiyah ketika melakukan Haji dan umrah, serta tidak ketinggalan memasukan ajaran baru (bidaah) ke dalamnya.        
 
Berhala-berhala kabilah Arab
Orang-orang ang membuat berhala dari keturunan Ismail dan orang berketurunan selain Ismail dan memberi berhala-berhala mereka dengan nama mereka ketika mereka meninggalkan agama Ismail adalah Kabilah Hudzail bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudzar. Mereka menjadikan Suwa' sebagi berhala dan mereka mempunyai tempat berdekatan sumber Air. Selain kabilah Hudzail adalah kabilah Kalb bin Wabrah dari Qadha'ah . mereka menjadikan Wadd sebagai berhala di Dumatul Jandal
Ibnu Hisyam berkata Kalb adalah anak Wabrah bin Thaghlab bin Hulwan bin Imran bin Ilhaf bin Qudha'ah.

Orang-orang membuat Arab membuat thaghut-thaghut selain ka'bah. Thaghut adalah rumah-rumah yang mereka agung-agungkan seperti ka'bah. Thaghut-thaghut tersebut mempunyai penjaga dan pelayan, diberi sesajian seperti Ka'bah, mereka tawaf disekelilingnya, menyembelih haiwan korban disampingnya, dan mengenalkan kelebihan ka'bah di atas thoghut-thoghut tersebut, kerana mereka mengetahui, bahawa ka'bah adalah rumah Ibrahim dan Masjidnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar