قَالَ عُرْوَةُ: وَثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ خَيْبَةٍ فَقَالَ لَهُ: مَاذَا لَقِيتَ؟ فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ خَيْرًا غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ، وَأَشَارَ إِلَى النُّقْرَةِ الَّتِي بَيْنَ الْإِبْهَامِ وَالَّتِي تَلِيهَا مِنَ الْأَصَابِعِ. وَذَكَرَ السُّهَيْلِيُّ وَغَيْرُهُ: إِنَّ الرَّائِيَ لَهُ هُوَ أَخُوهُ الْعَبَّاسُ وَكَانَ ذَلِكَ بَعْدَ سَنَةٍ مِنْ وَفَاةِ أَبِي لَهَبٍ بَعْدَ وَقْعَةِ بَدْرٍ، وَفِيهِ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ قَالَ لِلْعَبَّاسِ: إِنَّهُ لَيُخَفَّفُ عَلَيَّ فِي مِثْلِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالُوا: لِأَنَّهُ لَمَّا بَشَّرَتْهُ ثُوَيْبَةُ بِمِيلَادِ ابْنِ أَخِيهِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَعْتَقَهَا مِنْ سَاعَتِهِ فَجُوزِيَ بِذَلِكَ لِذَلِكَ (البداية والنهاية 3/ 407)
“Urwah berkata: “Tsuwaibah adalah budak milik Abu Lahab, yang ia
merdekakan dan menyusui Rasulullah Saw. Ketika Abu Lahab mati, maka
sebagian keluarganya bermimpi melihatnya dalam keadaan yang terburuk. Ia
bertanya kepada Abu Lahab: “Apa yang kau temukan?”. Abu Lahab berkata:
“Tidak ada kebaikan (istirahat dari siksa) yang aku jumpai setelah
berpisah dengan kalian, kecuali aku diberi minum dari jariku dikarenakan
aku telah memerdekakan Tsuwaibah” (HR al-Bukhari, muallaq)
“al-Suhaili dan lainnya menyebutkan bahwa yang bermimpi tersebut adalah Abbas bin Abdul Muthallib, saudara Abu Jahal. Hal itu terjadi setelah setahun kematian Abu Lahab setelah perang Badar. Disebutkan pula bahwa Abu Lahab berkata kepada Abbas: “Sungguh siksa kepada ku diringankan di hari Senin”. Ulama berkata: “Hal ini karena ketika Tsuwaibah memberi kabar kepada Abu Lahab dengan kelahiran keponakannya, Muhammad bin Abdullah, maka ia langsung memerdekakannya seketika. Maka ia mendapat balasan seperti itu karena telah memerdekakan Tsuwaibah” (al-Hafidz Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah 3/407)
Al Hafidz Syamsuddin bin Nashiruddin ad Dimasyqi
Beliau berkata dalam kitabnya yang bernama "Maurid as Shadi fi Maulid al Hadi": Dalam hadis sahih dijelaskan bahwa Abu Lahab diringankan siksanya di neraka pada hari Senin karena telah memerdekakan Tsuwaibah dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Maka saya bersyair:
إِذَا كَانَ هَذَا كَافِرًا جَاءَ ذَمُّهُ * وَتَبَّتْ يَدَاهُ فِي الْجَحِيْمِ مُخَلَّدًا
أَتَى أَنَّهُ فِي يَوْمِ اْلاِثْنَيْنِ دَائِمًا * يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَا
فَمَا الظَّنُّ بِالْعَبْدِ الَّذِي طُوْلَ عُمْرِهِ * بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَمَاتَ مُوَحِّدًا
"Jika Abu Lahab yang kafir ini telah datang celaannya, dan binasalah kedua tangannya (jasadnya) nan kekal di neraka. Diriwayatkan bahwa setiap hari senin ia diringankan siksanya karena bahagia dengan (kelahiran) Nabi Muhammad. Lalu bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang hidupnya berbahagia dengan Muhammad dan mati dalam keadaan membawa tauhid?"
Gus Ma'ruf Khozin
صلوا على النبي محمد
semoga bermanfaat
“al-Suhaili dan lainnya menyebutkan bahwa yang bermimpi tersebut adalah Abbas bin Abdul Muthallib, saudara Abu Jahal. Hal itu terjadi setelah setahun kematian Abu Lahab setelah perang Badar. Disebutkan pula bahwa Abu Lahab berkata kepada Abbas: “Sungguh siksa kepada ku diringankan di hari Senin”. Ulama berkata: “Hal ini karena ketika Tsuwaibah memberi kabar kepada Abu Lahab dengan kelahiran keponakannya, Muhammad bin Abdullah, maka ia langsung memerdekakannya seketika. Maka ia mendapat balasan seperti itu karena telah memerdekakan Tsuwaibah” (al-Hafidz Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah 3/407)
Al Hafidz Syamsuddin bin Nashiruddin ad Dimasyqi
Beliau berkata dalam kitabnya yang bernama "Maurid as Shadi fi Maulid al Hadi": Dalam hadis sahih dijelaskan bahwa Abu Lahab diringankan siksanya di neraka pada hari Senin karena telah memerdekakan Tsuwaibah dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Maka saya bersyair:
إِذَا كَانَ هَذَا كَافِرًا جَاءَ ذَمُّهُ * وَتَبَّتْ يَدَاهُ فِي الْجَحِيْمِ مُخَلَّدًا
أَتَى أَنَّهُ فِي يَوْمِ اْلاِثْنَيْنِ دَائِمًا * يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَا
فَمَا الظَّنُّ بِالْعَبْدِ الَّذِي طُوْلَ عُمْرِهِ * بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَمَاتَ مُوَحِّدًا
"Jika Abu Lahab yang kafir ini telah datang celaannya, dan binasalah kedua tangannya (jasadnya) nan kekal di neraka. Diriwayatkan bahwa setiap hari senin ia diringankan siksanya karena bahagia dengan (kelahiran) Nabi Muhammad. Lalu bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang hidupnya berbahagia dengan Muhammad dan mati dalam keadaan membawa tauhid?"
Gus Ma'ruf Khozin
صلوا على النبي محمد
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar