OLEH : AL-USTADZ MASAJI ANTORO
SAKINAH dalam keluarga hanya dapat dibangun melalui proses panjang,
sejak awal menuju bingkai rumah tangga semua harus dipersiapk an secara matang sehingga pada akhirnya benar-bena r tercipta lingkungan keluarga yang selaras, serasi, serta mampu mengamalka n, menghayati dan memperdala m nilai-nila i keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Catatan berikut mencoba sedikit mengurai sejak awal terciptany a keluarga baru menuju sakinah yang Insya Allah sesuai konsep Rasulullah SAW.
MEMINANG (khitbah)
Meminang artinya menyatakan permintaan untuk menikah dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya dengan perantaraa n seseorang yang dipercayai . Mengkhitba h dengan cara tersebut diperboleh kan
dalam agama islam terhadap gadis atau janda yang telah habis masa
iddahnya, kecuali perempuan yang masih dalam masa iddah bain, sebaiknya
dengan jalan sindiran saja. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah :
“Dan tidak ada dosa bagimu meminang wanita-wan ita itu dengan sindiran“ (QS. Al-Baqarah ayat 235)
Sedangkan terhadap perempuan yang masih dalam “Iddah Raj’iyah“, hukumnya
haram meminang karena perempuan yang masih dalam iddah raj’iyah secara
hukum masih berstatus sebagai istri bagi laki-laki yang menceraika nnya, dan dia boleh kembali padanya. Demikian juga tidak diizinkan mengkhitba h seorang perempuan yang sedang dipinang oleh orang lain, sebelum nyata bahwa permintaan nya itu tidak diterima. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi :
“Orang mukmin adalah saudara orang mukmin. Maka tidak halal bagi seorang mukmin mengkhitba h seorang perempuan yang sedang dikhitbah oleh saudaranya , sehingga nyata sudah ditinggalk annya” (Riwayat Ahmad dan Muslim).
DOA KETIKA MEMINANG
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ،
جئتكم راغبا في فتاتكم (فلانة)، أو في كريمتكم (فلانة بنت فلان
Asyhadu an Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhuu , ji’tukum raaghiban fii fataatikum (Fulaanah) aw fii kariimatik um (Fulaanah binti Fulan)
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu
bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, aku dating pada kalian karena berharap akan meminang puterimu (…..sianu / Disebut nama anak yang hendak dipinang), atau meminang puteri muliamu (…..sianu /Disebut nama anak yang hendak dipinang).
DOA MEMOHON JODOH
• Untuk laki-laki : رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِن َا وَذُرِّيَّ اتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْن َا لِلْمُتَّق ِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahka nlah kepada kami istri-istr i kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-oran g yang bertakwa”. (QS; Alfurqon ayat 74)
• Untuk perempuan :
اللهم ابعث بعلا صالحالخطبت ى وعطف
قلبه علي بحق كلامك القديم وبرسولك الكريم بالف الف لاحولا ولا قوة الا
بالله العلي العظيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمد
لله رب العالمين
Allaahumma ib’ats ba’lan shoolihan lihitbaty wa ‘atthif qolbahuu ‘alayya bi haqqi kalaamikal qodiimi wa rasuulikal kariimi bi alfi alfi Laa haula wa laa Quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziimi, wa shollaa allahu ‘alaa sayyidinaa wa ‘alaa aaalihii wa shohbihii, walhamduli llaahi rabbil ‘aalamiin
"Ya Allah kirimkan calon suami sholih untuk meminangku ,
lembutkan hatinya untukku dengan haq firmanMu yang dahulu dan utusanMu
yang mulia dengan berkah sejuata Laa haula wa laa Quwwata illa billahil
‘aliyyil ‘adziimi, shalawat salam semoga tercurah pada baginda Muhammad
keluarga dan para sahabatnya , segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam".
PENGERTIAN NIKAH
Nikah menurut bahasa berarti kumpul atau wathi (bersetubu h) atau bisa juga berarti 'akad. Adapun pengertian nya menurut syara' adalah 'akad yang mengandung pembolehan wathi (bersetubu h) dengan menggunaka n lafadz yang musytaq dari lafadz inkah ( إنكاح ) atau tazwij ( تزويج ) atau terjemahny a, dengan rukun-ruku n dan syarat-sya rat tertentu.
HUKUM NIKAH
Hukum menikah ada lima :
• Sunah, yaitu bagi orang yang membutuhka n wathi (bersetubu h) dan
mempunyai biaya untuk mahar, pakaian fashol tamkin dan memberi nafkah
istrinya padahari dilangsung kannya 'akad dan malamnya.
• Khilaful aula, yaitu bagi orang yang membutuhka nnya, hanya saja tidak
mempunyai biaya.
• Makruh, yaitu bagi orang yang tidak membutuhka nnya dan juga tidak
mempunyai biaya.
• Wajib, yaitu bagi yang bernadzar untuk menikah yang sebelumnya sunah Baginya.
• Haram, yaitu bagi orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak istri.
PELAKSANAA N AKAD NIKAH
1) Sebelum pelaksanaa n 'akad nikah dimulai, terlebih dahulu bangku atau meja disiapkan dan diletakkan di
tengah ruangan, kemudian wali atau wakilnya duduk di sebelah barat meja
dan calon pengantin pria di sebelah timur meja berhadapan dengan
wali atau wakilnya. Sedangkan dua orang saksi duduk di sebelah utara
meja atau sebelah kiri wali. Qori', Khotib dan orang yang berdo'a duduk
di sekitar wali dan mempelai pria.
2) setelah semuanya siap di tempat masing-mas ing, MC (pembagi acara) bisa mulai membuka acara 'akad nikah dengan susunan acara sebagaiman a berikut :
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci al-Qur'an
c. Khutbah nikah
d. Akad nikah
e. Do'a penutup
3) Setelah acara pembukaan dan pembacaan ayat suci al-Qur'an, dilanjutka n dengan membaca Khutbah Nikah.
Khutbah Nabi SAW saat Menikahkan Puterinya Fatimah Az-Zahra’ Ra.
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على محمد وآل محمد الحمد لله المحمود
بنعمته، المعبود بقدرته، المطاع بسلطانه، المرهوب من عذابه وسطواته النافذ
أمره في سمائه وأرضه، الذي خلق الخلق بقدرته، وميزهم بأحكامه وأعزهم بدينه،
وأكرمهم بنبيه محمد (صلى الله عليه وآله وسلم)، إن الله تبارك اسمه،
وتعالت عظمته، جعل المصاهرة سبباً لاحقاً، وأمراً مفترضاً أوشج به الأرحام،
وألزم الأنام، فقال عز من قائل: (وهو الذي خلق من الماء بشراً فجعله نسباً
وصهراً وكان ربك قديراً) فأمر الله تعالى يجري إلى قضائه، وقضاؤه يجري إلى
قدره، ولكل قضاء قدر، ولكل قدر أجل ولكل أجل كتاب: (يمحو الله ما يشاء
ويثبت وعنده أم الكتاب). ثم إن الله عزوجل أمرني أن أزوج فاطمة بنت خديجة
من عليّ بن أبي طالب فاشهدوا أني قد زوجته على أربعمائة مثقال فضة إن رضي
بذلك علي بن أبي طالب
“Segala puji bagi Allah yang dipuji dengan segala nikmat-Nya , yang disembah dengan ketentuan- Nya, yang ditaati dengan kekuasaan- Nya, yang ditakuti azab dan kekuasaan- Nya, yang perkara-Ny a meliputi langit dan bumi-Nya, yang menciptaka n makhluk dengan takdir-Nya , yang mengistime wakan makhluk-Ny a dengan hukum-Nya, yang memuliakan mereka dengan agama-Nya, yang menjadikan mereka mulia dengan Nabi-Nya Muhammad saw. Sesungguhn ya Allah nama-Nya Maha Mulia, Maha Tinggi dan Maha Agung. Ia telah menjadikan mushaharah (hubungan keluarga karena pernikahan ) sebagai sebab penerus generasi manusia, perkara yang menjadi sebab penyambung keluarga dan penerus generasi manusia. Allah yang Maha mulia firman-Nya menyatakan : “Dialah yang menciptaka n manusia dari air kemudian menjadikan manusia mempunyai keturunan dan mushaharah , dan Tuhanmu Maha Kuasa.” (Al-Furqan : 54). Perkara Allah swt berlaku dalam ketetapan- Nya, ketetapan- Nya berlaku dalam takdir-Nya ,
setiap ketetapan mempunyai takdir, setiap takdir mempunyai ajal, dan
setiap ajal mempunyai kitab, “Allah menghapus apa yang dikehendak i dan menetapkan (apa yang dikehendak i), di sisi-Nya ada Ummul Kitab.” (Ar-Ra’d: 39).
Kemudian Nabi saw bersabda: “Sesunggu hnya Allah Azza wa Jalla memerintah kan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikan sesungguhn ya aku telah menikahkan nya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah ( dalam nilai perak), dan Ali bin ridha (menerima) mahar tersebut.”
Kemudian Rasulullah saw mendoakan keduanya:
جَمَعَ اللهُ شَمْلَكُمَ ا، وَأَسْعَدَ جَدَّكُمَا ، وَبَارِكْ عَلَيْكُمَ ا، وَأَخْرَجَ مِنْكُمَا كَثِيراً طَيِّبًا
“Semoga Allah mengumpulk an kesempurna an kalian berdua, membahagia kan kesungguha n kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluark an dari kalian berdua kebajikan yang banyak.”(kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab 4). Riwayat hadis ini bersumber dari Anas bin Malik, salah seorang sahabat Nabi saw.
4) Selesai pembacaan khutbah nikah biasanya petugas (pegawai catatan
sipil atau penghulu) bertanya kepada mempelai pria tentang statusnya, bentuk dan jumlah mas kawinnya dan yang lain sebagainya . Setelah semuanya selesai, baru acara 'akad nikah bisa dimulai. Bagi siapa saja yang akan mang'akadi disunahkan membaca: أزوجك على ما أمر الله به عز وجل من إمساك بمعروف أو تسريح بإحسان
Kemudian orang yang meng'akadi biasanya menyuruh mempelai pria membaca syahadat :
أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
5) Kemudian dilanjutka n prosesi ijab qobul, dengan dialog sebagaiman a berikut :
Apabila 'akad nikah itu dilaksanak an oleh wali (tidak diwakilkan ), maka shigotnya sebagai berikut:
ولي : أنكحتك وزوجتك (ليلى) موليتي بمهر ألف روبيه حالا
الزوج : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا
Terjemahny a:
Wali : "Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), perempuan yang menjadi kuasaku, dengan mahar seribu rupiah dibayar kontan.
Suami : "Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah disebutkan secara kontan.
Apabila 'akad nikah itu diwakilkan atau diserahkan pada orang lain, maka harus ada shighot taukil (ungkapan pasrah wakil) dari sang wali seperti dibawah ini :
وكلتك في تزويج (ليلى) بنتي عن (زيد) بمهر ألف روبية حالا
Terjemahny a:
"Aku wakilkan kepadamu untuk menikahkan (Laila), anak perempuank u dengan Zaid sebagai calon suami, dengan mahar seribu rupiah kontan."
Kemudian wakil wali menerimany a dg mengucapka n:
قبلت توكيلك في تزويجها عن (زيد) بالمهر المذكور حالا
Terjemahny a :
"Saya terima perwakilan mu untuk menikahkan anak perempuanm u dengan (Zaid)
sebagai calon suami, dengan mahar yang telah disebutkan ." Setelah itu sang wakil dapat menikahkan calon pengantin seperti dalam dialog berikut ini:
وكيل ولي : أنكحتك وزوجتك (ليلى) بنت أحمد موكلي بمهر ألف روبية حالا.
الزوج : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا.
Terjemahny a :
Wakil wali : "Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), anak perempuan Ahmad sebagai orang yang mewakilkan kepadaku, dengan mahar seribu rupiah kontan."
Suami : "Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah disebutkan ."
Apabila mempelai pria ( Zaid ) mewakilkan dalam qobulnya, maka bentuk ijabnya
seperti berikut :
أنكحتك وزوجتك عن(زيد) ليلى بنت أحمد بمهر ألف روبية حالا.
Terjemahny a :
"Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili
(Zaid) dengan (Laila) anak perempuan (Ahmad), dengan mahar seribu rupiah
kontan."
Sedangkan untuk ijab yang tidak diwakilkan adalah :
أنكحتك وزوجتك عن زيد ليلى موليتي بمهر ألف روبية حالا
Terjemahny a :
"Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili
Zaid dengan Laila anak perempuan yang menjadi kuasaku, dengan mahar
seribu rupiah kontan."
Kemudian qobulnya :
قبلت نكاحها وتزويجها له / لزيد بالمهر المذكور حالا
Terjemahny a:
"Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk (Zaid), dengan mahar yang telah disebutkan ."
Setelah ijab qobul selesai dilakukan, dua orang saksi dapat menanyakan sah atau tidak
pada 'akad tersebut. Apabila sah, maka diteruskan dengan acara do'a sebagai penutup.
Setelah 'akad nikah dipastikan keabsahann ya, kemudian salah seorang yang berada dalam
majlis 'akad (sebaiknya pemuka agama) berdo'a, sebagaiman a berikut :
بسم الله الرحمن الرحيم , الحمد لله رب العالمين حمدا يوافي نعمه ويكافئ
مزيدة, يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك, اللهم اجعل
هذا العروس وزوجته مؤدة ورحمة وألف بينهما كما ألفت بين آدم وحواء وألف
بينهما كما ألفت بين يوسف وزليخاء وألف بينهما كما ألفت بين سيدنا محمد
وسيدتنا خديجة الكبري, اللهم بارك لهما وارزقهما رزقا حسنا حلالا طيبا
نافعا مباركا في عمرهما ودينهما ودنياهما وآخرتهما وارزقهما ذرية صالحة
مباركا, اللهم ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين
إماما, ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار, وصلى
الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا والحمد لله رب
العالمين.
DOA-DOA setelah Akad NIKAH
Tiga doa berikut ini dikutip dari kitab MAKARIM AL-AKHLAQ: 209. Bersumber dari salah seorang cucu Rasulullah saw yaitu Imam Ja’far Ash-Shadiq putera Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein Ra cucu Rasululah saw. Doanya sebagai berikut:
اًللَّهُمّ َ بِأَمَانَت ِكَ أَخَذْتُهَ ا وَبِكَلِمَ اتِكَ اِسْتَحْلَ لْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْه ُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْع َلْ لِلشَّيْطَ انِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِي ْبًا
Allaâhumma biamâanati ka akhattuhâa , wa bikalimaât ika istahlaltu farjahâa, fain qadhayta lîi minhâa waladan faj'alhu mubâarakan syawiyyâa, walâa taj'al lissyaithâ ani fîihi syarîikan walâa nashibâ.
"Ya Allah, dengan amanat-Mu kujadikan ia isteriku dan dengan kalimat-ka limat-Mu dihalalkan bagiku kehormatan nya. Jika Kau tetapkan bagiku memiliki keturunan darinya, jadikan keturunank u keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan mengambil bagian di dalamnya".
اَللَّهُمّ َ ارْزُقْنِي اَلْفَهَا وَوُدَّهَا وَرِضَاهَا بِي، وَاَرْضِنِ ي بِهَا، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اِجْتِمَاع ٍ وَاَيْسَرِ ائْتِلاَفٍ فَإِنَّكَ تُحِبُّ الْحَلاَلَ وَتُكْرِهُ الْحَرَامَ
Allâahumma rzuqnîi alfahâa wa wuddahâa wa ridhâahâa bîi, wa ardhinîi bihâa, wajma' baynanâa biahsanijj timâ'in wa aysari’ tilâafin, fainnaka tuhibbul halâala wa tukrihul harâam.
"Ya Allah, karuniakan padaku kelembutan isteriku, kasih sayang dan ketulusann ya, ridhai aku bersamanya . Himpunkan kami dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih sayang dan kebahagiaa n, sesungguhn ya Engkau mencintai yang halal dan membenci yang haram".
اَللَّهُمّ َ ارْزُقْنِي وَلَدًا وَاجْعَلْه ُ تَقِيًّا ذَكِيًّا لَيْسَ فِي خَلْقِهِ زِيَادَةٌ وَلاَنُقْص َانُ وَاجْعَلْ عَاقِبَتَه ُ اِلَى خَيْر
Allâahumma rzuqnîi waladan, waj'alhu taqiyyan dzakiyyan laysa fîi khalqihii ziyâadatun walâa nuqshân, waj'al 'âqiibatah uu ilâa khairin.
"Ya Allah, karuniakan padaku keturunan, dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahann ya pada kebaikan".
Catatan:
Untuk mendoakan orang lain, tinggal mengganti dhamir (kata ganti nama).
Bagi yang belum bisa bhs arab, cukuplah merubah kata ganti nama dalam
terjemahan nya.
misalnya:
Dalam terjemahan doa yang pertama menjadi:
Ya Allah, dengan amanat-Mu (Fulan) telah menjadikan ia isterinya dan dengan kalimat-ka limat-Mu dihalalkan baginya kehormatan nya. Jika Engkau tetapkan baginya memiliki keturunan darinya, jadikan keturunan darinya keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan mengambil bagian di dalamnya.
Dalam terjemahan doa yang Kedua menjadi:
Ya Allah, karuniakan pada (Fulan) kelembutan isterinya, kasih sayang dan ketulusann ya, ridhai ia bersamanya . Himpunkan mereka berdua dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih sayang dan kebahagiaa n, sesungguhn ya Engkau mencintai yang halal dan membenci yang haram.
Dalam terjemahan doa yang Ketiga menjadi:
Ya Allah, karuniakan pada (Fulan) keturunan, dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahann ya pada kebaikan.
TUGAS NAIB
Menanyakan kepada wali & mempelai pria apakah:
• Nikahnya Tawkil atau tidak
• Dengan paksaan atau tidak
• Apakah suka sama suka
• Dengan mahar apa..?
Lalu pembawa acara membukanya dengan muqoddimah dan Al-Fatihah lalu menyerahka n sepenuhnya kepada yang menikahkan (wali / kyai)
TUGAS WALI
Apabila tidak tawkil maka langsung menanyakan saksi dua atau menunjukny a dengan ditentukan .
• Menyuruh orang yang bertugas untuk membacakan Khotbah Nikah langsung menikahkan nya dengan ijab yang didahului Tahmid danSholawa t lalu menjabat tangan calon suami dengan mengucapka n Uzawwijuka 'Alaa maa….
• Menanyakan kepada saksi apakah 'akadnya sudah sah atau belum. Kalau sudah bilang sampun dan kalau belum bilang dereng dengan menjelaska n letak kekurangan atau kesalahann ya.
• Mendo'akan atau menyuruh orang yang sholeh untuk berdo'a yang bermanfa'a t kepada kedua mempelai.
• Langsung menemukan kedua mempelai dengan diiringi Sholawat Nabi dan
ketika bertemu sunah tangan kanan suami menyalami istrinya dan tangan
kiri memegang ubun-ubunn ya dengan dibacakan do'a :
الحمد لله رب العالمين اللهم صل على سيدنا محمدٍ اللهم اني اسألك خيرَ هذه
وما اجبلتها وأعوذ بك من شر هذه وما اجبلتها وصلى الله على سيدنا محمد و
الحمد لله رب العالمين
Maka setelah berdo'a selesailah prosesi 'akad nikah dan pembawa acara langsung menutupnya dengan membaca Hamdallah dan Salam dan sunah langsung mengadakan Walimatul 'Ursyi
TUGAS PENYERAHAN PENGANTIN
• Menyampaik an salam bila dititipi oleh walinya suami
• Menyerahka n manten laki-laki kepada walinya istri
• Mohon ma'af atas sikap rombongan yang kurang berkenan
• Pamit dan mohon do'a keselamata n
TUGAS PENERIMAAN PENGANTIN
• Menjawab salam sesuai dengan ucapan salamnya
• Mangga'ake n hidangan yang ada
• Menerima penyerahan dan menyerahka n kepada walinya istri
• Memberikan ma'af kepada rombongan
• Mendo'akan keselamata n rombongan hingga sampai tujuannya.
DOA-DOA PASUTRI
Sebelum melakukan hubungan, hendaknya pasutri membersihk an
hati dengan cara bertaubat dari segala perbuatan yang telah lalu.
Sehingga dalam melakukan hubungan dilakukan dengan perasaan bahagia.
Setelah itu, bersihkanl ah tubuh dari hadas dengan cara berwudhu, memakai wangi-wang ian. Khusus untuk istri, dianjurkan menggunaka n celak mata (sipat) dan pacar. Lantas, sampaikanl ah niat dalam hati akan harapan anak kelak yang lahir adalah anak shaleh. Setelah sudah berbusana rapi hendaknya mendahuluk an kaki kanan untuk melangkah dengan membaca bismillah wassalamu ‘ala rasulillah is assalamu ‘alaikum, "Dengan nama Allah dan kesejahter aan Rasulullah semoga kesejahter aan terlimpahk an kepadamu".
Lakukanlah sholat sunnah paling sedikit 2 rakaat. Dalam shalat bacalah surat Al-Fatihah 3x, surat Al-Ikhlas 3x, membaca shalawat lantas berdoa (akan diterangka n dibawah) memanjatka n apa yang diinginkan . Berikutnya suami, menghmpiri istri sambil mengatakan ; assalaamu ‘alaikum ya baabar rahmaan, "semoga keselamata n dilimpahka n kepadamu wahai pintu kasih sayang".Kalimat ini dijawab oleh istri dengan membaca; wa'alaikum salaam yaa sayyidal amiini,"semoga keselamata n juga menyertaim u wahai (tuan) yang dipercaya" .
Kemudian suami mengecup kening istri sambil mengatakan kalimat;
اللهم اني اسألك خيرها وخيرما جبلتها عليه واعوذبك من شرها وشرما جبلتها عليه
(allaahuma innii as’aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzubik a min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi),
"ya Allah, aku mohon kepada-Mu atas kebaikan istri dan kebaikan tabiat yang telah Engkau tabiatkan kepadanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan istri dari keburukan perangai yang telah Engkau tabiatkan kepadanya" .
Saat suami telah berada pada pangkuan istri, bisikkan dengan perlahan ke
telinga istri, radhitu billahi rabba, aku telah ridha Allah itu menjadi
Tuhanku. Lantas lanjutkan dengan membaca shalawat bersama-sa ma (boleh shalawat apa saja); allaahumma shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa sayyidinaa muhammad, "ya Allah berilah limpahan rahmat kepada nabi Muhammad dan seluruh keluargany a".
Doa ketika akan melakukan senggama (Jima) bagi suami istri
اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان عنما رزقتنا
Allaahumma jannibnas syaithoona a wa jannibis syaithoona 'anmaa rozaqtanaa
"Dengan nama Allah Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan setan dan jauhkan pula ya Allah setan itu dari anak yang akan kau anugerahka n kepada kami" .
Doa saat mengecup ubun-ubun
اللهم بارك لي في اهلي وبارك لهم في اللهم اجمع بيننا ما جمعت بخير وفرق بيننا اذا فرقت بخير
“ Allaahumma baarik lii fi ahlii, wa baarik lahum fiyya. Allaahumma ijma’ bainanaa ma jama’ta bikhair, wa farriq bainanaa idzaa farraqta ilaa khair “.
“ Ya Allah, berkahilah hamba dalam berkeluarg a, dan berkahilah bagi istriku di dalamnya. Ya Allah satukanlah kami sebagaiman a Engkau menyatukan kami dengan kebaikan, dan pisahkanla h kami jika Engkau memisahkan nya untuk / menuju kebaikan “.
Doa keluar mani/ inzal/ orgasme
الحمد لله الذى خلق من الماء بشرا فجعله نسباوصهرا وكان ربك قديرا
Alhamdulil laahil ladzii kholaqo minal maai basyaroo, faja'alahu nasaban wa shihroo, wa kaana Robbuka Qodiiroo
"Segala puji bagi Allah yang teah menciptaka n manusia dari air (mani) lalu ia jadikan keturunan dan Tuhanmu maha kuasa atas segala sesuatu".
Doa agar cepat dikarunia anak
رَبِّ لاَ تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِ ينَ
"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS; Al-Anbiyaa ayat 89)
Doa mendapat keturunan yang baik baik
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“ Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik, sesungguhn ya engkau maha mendengar ( segala ) do’a". (QS; Ali Imran ayat 38), Dan Doa رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِ ي
“ Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan sholat beserta anak keturunank u". (QS; Ibrahim ayat 40)
Doa wanita yang sedang Hamil
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِن َا وَذُرِّيَّ اتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْن َا لِلْمُتَّق ِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahka nlah kepada kami istri-istr i kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-oran g yang bertakwa”. (QS; Alfurqon ayat 74) Sebaiknya setiap habis sholat dibaca 100 x
Doa agar mudah melahirkan
حنا ولدت مريم ومريم ولدت عيسي عليه السلام اخرج ايها المومود بقدرة الملك المعبود
Hanaa waladad Maryam, wa Maryam waladad ‘Iisaa 'Alaihissa laam. Ukhruj ayyuhal mauluud biqudratil malikil ma’buud
“Hana melahirkan Maryam, Maryam melahirkan Nabi Isa 'Alaihissa laam. Segera lahirlah wahai anak atas kuasa Dzat Yang Maha Merajai, Yang Maha disembah”
Doa wanita setelah melahirkan
اعيذه بالواحد الصمد الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد من شر كل ذى حسد
U'iidzuhuu bik waahidis shomad, alladzii lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakun lahuu kufuwan ahad, min syarri kulli dzii hasad
"Aku mohonkan perlindung an bagi anak ini, kepada Allah yang Esa, tempat kami menggantun gkan segala nasib, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakk an, tidak pula ada yang menyamai Nya, agar terlindung dari kejahatan orang yang dengki".
Hal-hal penting setelah melahirkan
• Sesudah bayi lahir di adzani telinga sebelah kanan kemudian membaca surat Al-ikhlas dan berdoa
إِنِّى أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّ تَهَا مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيمِ
“Aku mohon perlindung an untuknya serta anak-anak keturunann ya kepada (pemelihar aan) Engkau daripada setan yang terkutuk" (QS; Ali Imran ayat 36)
• Dibacakan Iqomah ditelinga sebelah kiri
Dengan cara itu maka anak itu insyaallah tidak akan diganggu oleh syaithan yang bernama “Ummus Syibyan”
• Diberi nama yang bagus, dicukur rambutnya, dicelaki dan disuapi dengan makanan-ma kanan yang manis seperti madu/ kurma dll, sambil berdoa اللهم بارك لنا ولهذا الولد فى حياته وطول عمره بطاعتك يا ارحم الراحمين
Allaahumma baarik lanaa wa lihaadzal waladi fii hayaatihii , wa thowwil ‘umrohuu bi thoo’atika yaa Arhamar Roohimiin
“Yaa Allah berkahilah kami dan anak kami ini dalam kehidupann ya, panjangkan umurnya untuk senantiasa taat padaMu wahai Maha Penyayang di antara para penyayang" .
Wallahu A'lam bi Asshowaab
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
dan Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki mereka, atau putera saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan –pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an nur ayat 31)
هَذَا أَمْرٌ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى لِلنِّسَاءِ الْمُؤْمِنَاتِ ، وَغَيْرَةٌ مِنْهُ لِأَزْوَاجِهِنَّ ، عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَتَمْيِيزٌ لَهُنَّ عَنْ صِفَةِ نِسَاءِ الْجَاهِلِيَّةِ وَفِعَالِ الْمُشْرِكَاتِ . وَكَانَ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا ) سَبَبَ نُزُولِ هَذِهِ الْآيَةِ مَا ذَكَرَهُ مُقَاتِلُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ : بَلَغَنَا - وَاللَّهُ أَعْلَمُ - أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ حَدَّثَ : أَنَّ " أَسْمَاءَ بِنْتَ مُرْشِدَةَ " كَانَتْ فِي مَحِلٍّ لَهَا فِي بَنِي حَارِثَةَ ، فَجَعَلَ النِّسَاءُ يَدْخُلْنَ عَلَيْهَا غَيْرَ مُتَأزِّرَاتٍ فَيَبْدُو مَا فِي أَرْجُلِهِنَّ مِنَ الْخَلَاخِلِ ، وَتَبْدُو صُدُورُهُنَّ وَذَوَائِبُهُنَّ ، فَقَالَتْ أَسْمَاءُ : مَا أَقْبَحَ هَذَا . فَأَنْزَلَ اللَّهُ : ( وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ ) الْآيَةَ .
ini adalah perintah dari Allah ta'ala bagi perempuan dan mukminat, kecemburuan dari-Nya untk suami2 mereka, dan pembedaan bagi mereka dari sifat2 wanita jahiliyah dan pekerjaan perempuan2 musyrik, dulu mereka melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian .
sebab turunnya ayat ini adalah apa yg muqotil bin hayyan sebutkan, beliau berkata : telah sampai kepada kami -wallohu a'lam- sesungguhnya jabir bin abdillah al anshori menceritakan bahwa sesungguhnya asma' binti mursidah dulu berada disuatu tempat pada bani haritsah kemudian para perempuan masuk kepadanya tanpa memakai penutup/sarung maka terlihatlah apa yg dikaki2 meraka dari perhiasan kaki, terlihat dada dan kuncir2 rambut mereka ,
kemudian asma' berkata : " betapa bururknya hal ini "
kemudian Allah menurunkan " dan Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya...al ayat
فَقَوْلُهُ تَعَالَى : ( وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ ) أَيْ : عَمَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِنَّ مِنَ النَّظَرِ إِلَى غَيْرِ أَزْوَاجِهِنَّ . وَلِهَذَا ذَهَبَ [ كَثِيرٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ ] إِلَى أَنَّهُ : لَا يَجُوزُ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَنْظُرَ إِلَى الْأَجَانِبِ بِشَهْوَةٍ وَلَا بِغَيْرِ شَهْوَةٍ أَصْلًا . وَاحْتَجَّ كَثِيرٌ مِنْهُمْ بِمَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، مِنْ حَدِيثِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ نَبْهَانَ - مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ - أَنَّهُ حَدَّثَهُ : أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ حَدَّثَتْهُ : أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَيْمُونَةُ ، قَالَتْ : فَبَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَهُ أَقْبَلَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ، فَدَخَلَ عَلَيْهِ ، وَذَلِكَ بَعْدَمَا أُمِرْنَا بِالْحِجَابِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " احْتَجِبَا مِنْهُ " فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَلَيْسَ هُوَ أَعْمَى لَا يُبْصِرُنَا وَلَا يَعْرِفُنَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَوَ عَمْيَاوَانِ أَنْتُمَا؟ أَلَسْتُمَا تُبْصِرَانِهِ " .
ثُمَّ قَالَ التِّرْمِذِيُّ : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .
firman Allah " Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya " maksudnya menahan dari apa2 yg diharamkan oleh Allah pada mereka yaitu memandang kpd selain suami2 mereka,
oleh sebab itulah kebanyakan ulama' berpendapat bahwa tidak boleh bagi seorang perempuan utk melihat lelaki lain dengan syahwat maupun tidak syahwat sama sekali.
mereka berhujjah dengan hadis riwayat abu dawud dan tirmidzi dari hadisnya az zuhri dari nabhan maula ummu salamah sesungguhnya ummu salamah menceritakannya :
" sesungguhnya maimunah berada disamping Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata, ' ketika kami disampng Rasululloh, ibnu ummi maktum menghadap kemudian dia masuk kpd Rasululloh, dan ini setelah kami diperintah utk berhijab.
kemudian Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : " tutpilah kalian berdua darinya "
aku berkata : " wahai Rasululloh, bukankah dia buta tdk bsa melihat dan mengenali kami ?"
Rasululloh bersabda : " apakah kalian berdua buta ? bukankahkalian berdua melihatnya ?"
imam turmudzi berkata : ini hadis hasan shohih.
وَذَهَبَ آخَرُونَ مِنَ الْعُلَمَاءِ إِلَى جَوَازِ نَظَرِهِنَّ إِلَى الْأَجَانِبِ بِغَيْرِ شَهْوَةٍ ، كَمَا ثَبَتَ فِي الصَّحِيحِ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَنْظُرُ إِلَى الْحَبَشَةِ وَهُمْ يَلْعَبُونَ بِحِرَابِهِمْ يَوْمَ الْعِيدِ فِي الْمَسْجِدِ ، وَعَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ تَنْظُرُ إِلَيْهِمْ مِنْ وَرَائِهِ ، وَهُوَ يَسْتُرُهَا مِنْهُمْ حَتَّى مَلَّتْ وَرَجَعَتْ .
menurut ulama' yg lainnya perempuan boleh melihat lelaki lain tetapi tanpa syahwat sebagaimana tsabit dalam hadis shohih sesungguhnya Rasululloh shollallohu alahi wasallam melihat orang habsyah mereka sedang bermain2 dengan alat perang mereka di masjid dihari raya didalam masjid dan aisyah ummul mukminin melihat meraka dibelakangnya,Rasulullah pun membentangkan sutrah agar mereka tidak melihat ‘Aisyah, sampai akhirnya ‘Aisyah bosan dan enggan melihat lagi”
wallohu a'lam.
Jilbab "TAFSIR IBNU KATSIR SURAT AN NUR AYAT 31"
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
dan Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki mereka, atau putera saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan –pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an nur ayat 31)
هَذَا أَمْرٌ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى لِلنِّسَاءِ الْمُؤْمِنَاتِ ، وَغَيْرَةٌ مِنْهُ لِأَزْوَاجِهِنَّ ، عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَتَمْيِيزٌ لَهُنَّ عَنْ صِفَةِ نِسَاءِ الْجَاهِلِيَّةِ وَفِعَالِ الْمُشْرِكَاتِ . وَكَانَ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا ) سَبَبَ نُزُولِ هَذِهِ الْآيَةِ مَا ذَكَرَهُ مُقَاتِلُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ : بَلَغَنَا - وَاللَّهُ أَعْلَمُ - أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ حَدَّثَ : أَنَّ " أَسْمَاءَ بِنْتَ مُرْشِدَةَ " كَانَتْ فِي مَحِلٍّ لَهَا فِي بَنِي حَارِثَةَ ، فَجَعَلَ النِّسَاءُ يَدْخُلْنَ عَلَيْهَا غَيْرَ مُتَأزِّرَاتٍ فَيَبْدُو مَا فِي أَرْجُلِهِنَّ مِنَ الْخَلَاخِلِ ، وَتَبْدُو صُدُورُهُنَّ وَذَوَائِبُهُنَّ ، فَقَالَتْ أَسْمَاءُ : مَا أَقْبَحَ هَذَا . فَأَنْزَلَ اللَّهُ : ( وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ ) الْآيَةَ .
ini adalah perintah dari Allah ta'ala bagi perempuan dan mukminat, kecemburuan dari-Nya untk suami2 mereka, dan pembedaan bagi mereka dari sifat2 wanita jahiliyah dan pekerjaan perempuan2 musyrik, dulu mereka melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian .
sebab turunnya ayat ini adalah apa yg muqotil bin hayyan sebutkan, beliau berkata : telah sampai kepada kami -wallohu a'lam- sesungguhnya jabir bin abdillah al anshori menceritakan bahwa sesungguhnya asma' binti mursidah dulu berada disuatu tempat pada bani haritsah kemudian para perempuan masuk kepadanya tanpa memakai penutup/sarung maka terlihatlah apa yg dikaki2 meraka dari perhiasan kaki, terlihat dada dan kuncir2 rambut mereka ,
kemudian asma' berkata : " betapa bururknya hal ini "
kemudian Allah menurunkan " dan Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya...al ayat
فَقَوْلُهُ تَعَالَى : ( وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ ) أَيْ : عَمَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِنَّ مِنَ النَّظَرِ إِلَى غَيْرِ أَزْوَاجِهِنَّ . وَلِهَذَا ذَهَبَ [ كَثِيرٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ ] إِلَى أَنَّهُ : لَا يَجُوزُ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَنْظُرَ إِلَى الْأَجَانِبِ بِشَهْوَةٍ وَلَا بِغَيْرِ شَهْوَةٍ أَصْلًا . وَاحْتَجَّ كَثِيرٌ مِنْهُمْ بِمَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، مِنْ حَدِيثِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ نَبْهَانَ - مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ - أَنَّهُ حَدَّثَهُ : أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ حَدَّثَتْهُ : أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَيْمُونَةُ ، قَالَتْ : فَبَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَهُ أَقْبَلَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ، فَدَخَلَ عَلَيْهِ ، وَذَلِكَ بَعْدَمَا أُمِرْنَا بِالْحِجَابِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " احْتَجِبَا مِنْهُ " فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَلَيْسَ هُوَ أَعْمَى لَا يُبْصِرُنَا وَلَا يَعْرِفُنَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَوَ عَمْيَاوَانِ أَنْتُمَا؟ أَلَسْتُمَا تُبْصِرَانِهِ " .
ثُمَّ قَالَ التِّرْمِذِيُّ : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .
firman Allah " Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya " maksudnya menahan dari apa2 yg diharamkan oleh Allah pada mereka yaitu memandang kpd selain suami2 mereka,
oleh sebab itulah kebanyakan ulama' berpendapat bahwa tidak boleh bagi seorang perempuan utk melihat lelaki lain dengan syahwat maupun tidak syahwat sama sekali.
mereka berhujjah dengan hadis riwayat abu dawud dan tirmidzi dari hadisnya az zuhri dari nabhan maula ummu salamah sesungguhnya ummu salamah menceritakannya :
" sesungguhnya maimunah berada disamping Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata, ' ketika kami disampng Rasululloh, ibnu ummi maktum menghadap kemudian dia masuk kpd Rasululloh, dan ini setelah kami diperintah utk berhijab.
kemudian Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : " tutpilah kalian berdua darinya "
aku berkata : " wahai Rasululloh, bukankah dia buta tdk bsa melihat dan mengenali kami ?"
Rasululloh bersabda : " apakah kalian berdua buta ? bukankahkalian berdua melihatnya ?"
imam turmudzi berkata : ini hadis hasan shohih.
وَذَهَبَ آخَرُونَ مِنَ الْعُلَمَاءِ إِلَى جَوَازِ نَظَرِهِنَّ إِلَى الْأَجَانِبِ بِغَيْرِ شَهْوَةٍ ، كَمَا ثَبَتَ فِي الصَّحِيحِ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَنْظُرُ إِلَى الْحَبَشَةِ وَهُمْ يَلْعَبُونَ بِحِرَابِهِمْ يَوْمَ الْعِيدِ فِي الْمَسْجِدِ ، وَعَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ تَنْظُرُ إِلَيْهِمْ مِنْ وَرَائِهِ ، وَهُوَ يَسْتُرُهَا مِنْهُمْ حَتَّى مَلَّتْ وَرَجَعَتْ .
menurut ulama' yg lainnya perempuan boleh melihat lelaki lain tetapi tanpa syahwat sebagaimana tsabit dalam hadis shohih sesungguhnya Rasululloh shollallohu alahi wasallam melihat orang habsyah mereka sedang bermain2 dengan alat perang mereka di masjid dihari raya didalam masjid dan aisyah ummul mukminin melihat meraka dibelakangnya,Rasulullah pun membentangkan sutrah agar mereka tidak melihat ‘Aisyah, sampai akhirnya ‘Aisyah bosan dan enggan melihat lagi”
wallohu a'lam.
Artikel Terkait
- 3142. FIQIH NIKAH : MAKSUD DARI MAMPU MENIKAH
- 3138. KHITBAH TANPA SEPENGETAHUAN WALI
- 3135. FIQIH NIKAH : KEWAJIBAN BAGI MU'TADAH (WANITA DALAM MASA 'IDAH)
- 3106. FIQIH NIKAH : 'IDDAHNYA ORANG HAMIL YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA
- 3184. Hati-Hati Memilih Menantu....(nasehat untuk para orang tua) ^_^
- 3169. NIKAH : APAKAH MENOLAK PERJODOHAN ORANG TUA ITU DURHAKA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar