Jumat, 27 Juni 2014

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Tafsir Bismillah-بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ-


Penulis Berkata: Allah عزّوجلّ berfirman:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Jar majrur (bi ismi) di awal ayat berkaitan dengan kata kerja yang tersembunyi setelahnya sesuai dengan jenis aktifitas yang sedang dikerjakan. Misalnya anda membaca basmalah ketika hendak makan, maka takdir kalimatnya adalah : “Dengan menyebut nama Allah aku makan”.
Kita katakan (dalam kaidah bahasa Arab) bahwa jar majrur harus memiliki kaitan dengan kata yang tersembunyi setelahnya, karena keduanya adalah ma’mul. Sedang setiap ma’mul harus memiliki ‘amil.
Ada dua fungsi mengapa kita letakkan kata kerja yang tersembunyi itu di belakang:
Pertama : Tabarruk (mengharap berkah) dengan mendahulukan asma Allah عزّوجلّ.
Kedua : Pembatasan maksud, karena meletakkan ‘amil dibelakang berfungsi membatasi makna. Seolah engkau berkata: “Aku tidak makan dengan menyebut nama siapapun untuk mengharap berkah dengannya dan untuk meminta pertolongan darinya selain nama Allah عزّوجلّ”.
Ikuti selanjutnya tafsir ringkas dari ayat yang mulia ini, ia (Bismillah) di awal setiap surat Al-Qur’an selain Surat At-Taubah. Syaikh رحمه الله selanjutnya menjelaskan tentang tafsir Jalalah, Ar-Rahman dan Ar-Rahim serta perbedaan pendapat tentang apakah Bismillah merupakan ayat tersendiri dalam surat Al-Fatihah atau bagian dari surat Al-Fatihah.



( Assalamu 'alaikum Wr. Wb ) السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
( Wa 'alaikum salam Wr. Wb ) وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb) وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim) 
اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan )
اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar )
اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah) اَللّهُ (Allah) آمِّينَ (amin)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ ( Do'a untuk Pengantin )
حَلاَلً (halal) حَرَمً (haram)
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ (innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun)
اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)
جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)
جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)
جَزَاكُمُ اللّهُ (jazakumullah)
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ(laa haula wa laa quwwata illa billah)
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)
مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)
سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)
اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ (taqabalallahu minna wa minkum)
تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)
وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ (penutup ceramah)

lafadz BISMI dari lafadz bismisllah
 kok tidak ada alifnya, sedangkan pada lafadz BISMI pada surat al 'alaq(iqro' bismi rabbika ) kok ada alifnya.. Minta jawabannya pak ustadz/kiai.. 
JAWABAN: 

Lihat Asysyaafiyah halaman 10 :

و نقصوا من بسم الله الرحمن الرحيم الألف لكثرته بخلاف باسم الله و باسم ربك و نحوه 

Ulama mengurangi
 alif bismillaahirrahmaanirrahiim, karena banyak penggunaannya, berbeda dengan bismillaah dan bismirabbika.

Samudra Bismillah


Oleh : Masaji Antoro (Admin)

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
________________________________________​____________

Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq pada hamba-hambaNya dalam menjalani keutamaan pengabdian dan mencari kesempurnaan kebahagiaan.
Shalawat Salam semoga terhaturkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya yang sinarannya senantiasa berbintang

Dengan di awali basmalah pengajian kitab Safiinatun Najaah dimulai sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa sallam dalam sabdanya :

•“Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka akan terputus dari barokah”. (HR Abu Daud dan dihasankan oleh Ibnu Shalah )

•"Saat Malaikat Jibril datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah Bismillaahir rahmaanir rahiimi."(Darulquthni dan Ibnu Umar r.a. )


ARTI HURUF BA (BI) PADA BASMALAH

Huruf ba (bi) adalah huruf jar yang memiliki ta’aluq (ikatan) pada kalimat sebelumnya yang dalam basmalah ini ta’alluqnya di buang bila di tampakkan kira-kira berbunyi ABTADI-U "aku memulai", Sehingga bismillah berarti "saya atau kami memulai dengan nama Allah". Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah), "Mulailah dengan nama Allah!".

Huruf bi yang diterjemahkan dengan kata "dengan, bersama" itu dikaitkan dalam benak dengan kata "kekuasaan dan pertolongan". Dengan demikian pengucap basmalah seakan-akan berkata, "dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang sedang saya lakukan ini dapat terlaksana".

Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama-setelah menghayati arti basmalah ini, ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.

Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Mufti Shafi Usmani RA memberikan analisa secara bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku kata ba, ism dan Allah. Kata ba memiliki 3 konotasi dalam bahasa Arab :
1. Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki jarak.
2. Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
3. Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu

Sungguh luas bila seseorang mendalami sekedar arti BA' yang terdapat pada basmalah seperti apa yang pernah di tuturkan oleh Sayyidina Ali Kw. yang dikutip dalam kitab ‘Iaanah Atthoolibiin “Jika mau aku akan membebani delapan puluh unta untuk memuat makna dari huruf ba dalam kalimat basmalah.”

Seperti halnya pernyataan Imam Assyarbiiny dalam kitab Al-Iqnaa’, “Allah menurunkan sebanyak seratus empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab tersebut terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Dari keempat kitab tersebut terkumpul dalam satu kitab yaitu al-Quran. Dan semua surat yang ada dalam al-Qur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah, dan seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam bismillahir rahmanir rahim. Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa semua yang terdapat dalam kalimat basmalah terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam huruf ba terkumpul dalam titiknya”. 

---
والحكمة في أن الله سبحانه وتعالى جعل افتتاح البسملة بالباء دون غيرها من الحروف وأسقط الألف من اسم وجعل الباء في مكانها أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما لا تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة الإنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في جواب بلى

Hikmah Allah menjadikan permulaan BASMALAH dengan huruf BA bukan dengan huruf lainnya dan menghilangkan huruf Alif pada kalimat ISMUN dan meletakkan huruf ba di tempatnya :

Huruf BA adalah huruf yang keluar dari bibir yang saat mengucapkannya bibir terbuka berbeda dengan huruf bibir lainnya (Mim dan Wau) seperti halnya saat terbukanya bibir embrio janin manusia kala kala dalam rahim ibunya saat mengikat janji dengan Allah "Bukankah aku Tuhanmu ? janin tersebut menjawab dengan kalimat yang di awali dengan BA juga yaitu BALAA yang artinya, Ya Engkaulah Tuhanku (Iaanah Atthoolibiin I/5

 ---

أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما لا تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة الإنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في جواب بلى وأنها مكسورة أبدا
فلما كانت فيها الكسرة والانكسار في الصورة والمعنى وجدت شرف العندية من الله تعالى كما قال أنا عند المنكسرة قلوبهم بخلاف الألف فإن فيها ترفعا وتكبرا وتطاولا فلذلك أسقطت

Huruf Ba adalah huruf JAR yang senantiasa dibaca KASRAH (pecah, kalah) menunjukkan keagungan Tuhan dan kebutuhan seorang hamba yang hatinya senantiasa diliputi rasa gelisah (baca pecah) seperti dalam setiap munajat seorang hamba "Aku adalah hamba yang hatinya selalu terpecah" berbeda dengan alif yang menunjukkan arti tinggi, sombong, panjang, karenanya alif digugurkan dalam lafadz BASMALAH

Iaanah Atthoolibiin I/5

  ---

 ( فَائِدَةٌ ) قَالَ النَّسَفِيُّ فِي تَفْسِيرِهِ قِيلَ الْكُتُبُ الْمُنَزَّلَةُ مِنْ السَّمَاءِ إلَى الدُّنْيَا مِائَةٌ وَأَرْبَعَةٌ صُحُفُ شِيثٍ سِتُّونَ وَصُحُفُ إبْرَاهِيمَ ثَلَاثُونَ وَصُحُفُ مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشْرَةٌ وَالتَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ وَالزَّبُورُ وَالْفُرْقَانُ وَمَعَانِي كُلِّ الْكُتُبِ أَيْ غَيْرِ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْقُرْآنِ وَمَعَانِي كُلِّ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْفَاتِحَةِ وَمَعَانِي الْفَاتِحَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْبَسْمَلَةِ وَمَعَانِي الْبَسْمَلَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي بَائِهَا وَمَعْنَاهَا أَيْ الْإِشَارِيُّ بِي كَانَ مَا كَانَ وَبِي يَكُونُ مَا يَكُونُ زَادَ بَعْضُهُمْ وَمَعَانِي الْبَاءِ فِي نُقْطَتِهَا ا هـ قَالَ شَيْخُنَا ، وَالْمُرَادُ بِهَا أَوَّلُ نُقْطَةٍ تَنْزِلُ مِنْ الْقَلَمِ الَّتِي يُسْتَمَدُّ مِنْهَا الْخَطُّ لَا النُّقْطَةُ الَّتِي تَحْتَ الْبَاءِ خِلَافًا لِمَنْ تَوَهَّمَهُ وَمَعْنَاهَا الْإِشَارِيُّ أَنَّ ذَاتَهُ تَعَالَى نُقْطَةُ الْوُجُودِ الْمُسْتَمَدُّ مِنْهَا كُلُّ مَوْجُودٍ ا هـ .

Arti makna BASMALAH termuat dalam huruf Ba nya :
Menurut Syekh Ibrahim dalam kitab Jauharotut Tauhid artinya "BIMAA SYAA-A ALLAAHU KAAN, WA BIMAA LAM YASYA' LAM YAKUN" apa yang di kehendaki Allah pasti wujud, dan yang tidak di kehendakiNya tidak akan wujud, Ada juga yang mengartikan sebagai wujud kata isyarat dari "BII KAANA MAA KAANA, WA BII YAKUUNU MAA YAKUUNU" Hanya sebab Aku (Allah) segala yang telah terjadi dan hanya sebab Aku (Allah) segala yang akan terjadi.
Sebagian Ulama ada juga yang menambahkan Makna yang terkandung dalam huruf BA teringkas pada NUQTHOH, titik yang ada pada ALQOLAM (di lauhil mahfuudz) yang menunjukkan bahwa Dzat Allah adalah pusat dari segala sesuatu yang wujud.
Wallaahu A'lam

Tuhfatul Habiib I/30-33

--- 

ومما يتعلق بالبسملة من المعاني الدقيقة ما قيل إن الباء بهاء الله والسين سناء الله والميم مجد الله وقيل الباء بكاء التائبين والسين سهو الغافلين والميم مغفرته للمذنبين

Ada yang mengartikan rahasia di balik makna basmalah
BA = BAHAA-ULLAAH = keagungan Allah
SIN = SANAA-ULLAAH = kemegahan Allah
MIM = MAJDULLAAH = Kemuliaan Allah

Ada juga yang mengartikan
BA = BUKAA-UT TAAIBIIN = Tangisan orang-orang yang bertaubat
SIN = SAHWUL GHOOFILIIN = Kealpaan orang-orang yang lalai
MIM = MAGHFIROTUHUU LIL MUDZNIBIIN = Ampunan Allah untuk mereka yang berbuat dosa

Dalam arti seberapapun besar dosa seorang hamba dan kealpaan dia asal dia bertaubat dan menyesal dengan bersimpuh dan menangis dihadapanNya, ampunan Allah selalu terbuka.

Iaanah At-Thoolibiin I/4
  
 ---


بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

ARTI LAFADZ “ISMI” PADA BASMALAH
Menurut Ulama Basyrah lafadz ISMI berasal dari kata SUMUWWI atau SIMUWWI yang bermakna luhur dalam arti sesuatu yang disandari kata ismi haruslah sesuatu yang luhur, tidak memiliki sisi negative dan pusat terhimpunnya penghormatan, perhitungan dan kebijakan. Madzhab Ahli Sunnah wal Jamaah cenderung memilih pendapat ini seperti pernyataan Imam AlQurtubi “Allah Ta’aalaa senantiasa bersifatan dengan asma dan sifat baik sebelum atau sesudah terciptanya makhluq bahkan setelah kemusnahan semua makhluk sekalipun tidak akan mempengaruhi sedikitpun akan keberadaan Allah pada Asmaa dan sifat-sifatNya”,

Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa lafadz ISMI berasal dari kata WASMI yang artinya adalah tanda, menurut mereka Allah hanyalah tanda yang di adakan setelah adanya makhluk, sebelum terciptanya makhluk Allah tidak memiliki nama dan sifat begitu juga setelah musnahnya semua makhluk, pendapat ini adalah pendapat Golongan Mu’tazilah, namun secara keseluruhan dua pendapat ini sepakat bahwa ismi hanyalah kata yang bisa berbentuk mufrad (tunggal) atau jamak dan berarti hanyalah hawadits (barang baru) berbeda dengan Dzat Allah sendiri yang Azali

Menurut Imam Syamsuddin Muhammad bin Abil ‘Abbas Ahmad bin Hamzah Ibnu Syihabuddin Ar-Ramli dalam kitab An-Nihaayah penamaan atas sesuatu (biasanya) di pengaruhi oleh 9 unsur :

1. Nama yang sesuai kenyataan melihat bentuknya secara keseluruhan (seperti orang yang di kehendaki bisa berguna di kemudian hari di beri nama ADJI, Hehe)
2. Nama yang sesuai kenyataan melihat sebagian bentuk (seperti orang yang hobi memelihara jenggot yang kemudian di beri nama MBAH JENGGOT)
3. Nama yang sesuai kenyataan melihat sifat bawaan aslinya (seperti orang yang terlahir dengan warna kulit hitam di beri nama si BLACK)
4. Nama yang sesuai kenyataan melihat sifat tambahan (seperti orang yang sulit merapatkan kedua bibirnya di beri nama NGOWOH)
5. Nama yang sesuai kenyataan melihat sifat negatifnya (seperti orang yang hobi nonton sepakbola diberi nama GIBOL)
6. Nama yang sesuai kenyataan melihat sifat asli dan sifat tambahan (BLACK NGOWOH)
7. Nama yang sesuai kenyataan melihat asli dan sifat negative (BLACK GIBOL)
8. Nama yang sesuai kenyataan melihat tambahan dan sifat negatif (GINGGO = GIBOL NGOWOH)
9. Nama yang sesuai kenyataan melihat sifat asli, sifat tambahan dan sifat negatifnya (BAGINGGO = BLACK GIBOL NGOWOH)

---

PROSES SUMUWWI bisa menjadi ISMI

حذفت لامه تخفيفا لأن الواضع علم أنه يكثر استعماله فخففه ثم سكنت سينه وأتى بهمزة الوصل توصلا وعوضا عن اللام المحذوفة

Lam fiil SUMUWWI (yaitu wau) dibuang karena kebiasaan setiap kata yang diakhirnya huruf ilat (wau dan ya') memang dibuang seperti kata YADUN yang asalnya YADAWUN kemudian sin nya disukun dan di tangkan hamzah washol untuk membantu mengucapkan permulaan kata yang mati (pelajaran I'lal, maaf agak lupa)

---

Terjadi perbedaan pendapat diantara Ulama tentang hukum membaca BASMALAH pada awal surat BAROO-AH (surat attaubah)

قوله: (ومن ثم حرمت الخ) عليه منع ظاهر وفي الجعبري ما يدل على خلافه فراجعه سم عبارة ع ش قوله م ر: سورة براءة أي فلو أتى بها في أولها كان مكروها خلافا لحج حيث قال بالحرمة اه عبارة شيخنا فتكره البسملة في أولها وتسن في أثنائها كما قاله الرملي، وقيل: تحرم في أولها وتكره في أثنائها كما قاله ابن حج

Menurut Imam ROMLI hukum membaca BASMALAH pada awal surat baraooah adalah MAKRUH sedang menurut Imam Ibnu Hajar membaca basmalah diawal surat hukumnya haram, sedang di tengah surat hukumnya makruh.....

Hawasyi Assyarwaani wa al ‘ubaady II36

---

Bila terjadi pertanyaan apakah BASMALAH dengan susunan redaksi seperti yang kita nikmati sekarang ini hanya tertentu diturunkan pada Nabi Muhammad SAW padahal konon setiap kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad juga di awali dengan BASMALAH ?

ويعرف تفصيل هذه المباحث الخمسة عشر من كلام
الشارح وغيره ، والصحيح أن البسملة بهذه الألفاظ العربية على هذا الترتيب من خصائص نبينا محمد وأمته ، وما في سورة النمل جاء على جهة الترجمة عما في الكتاب فإنه لم يكن عربياً حين كتبه وإرساله ، وإن كانت البسملة عربية باعتبار أصل نزولها ، لأنه تعالى لم ينزل كتاباً من السماء إلا باللفظ العربي لكن يعبر عنه كل نبي بلسان قومه يدل لذلك قوله تعالى : ) وما أرسلنا من رسول إلا بلسان قومه ليبين لهم } ) إبراهيم : 4 ) الآية

Kitab2 yang diturunkan oleh Allah yang menggunakan bahasa arab hanyalah alquran, sedang susunan basmalah adalah susunan bahasa arab yang sempurna, andai dalam kitab sebelum alquran juga tertulis basmalah seperti apa yang diceritajan oleh alquran sendiri saat Nabi Sulaiman AS menyurati Balqis dengan di awali basmalah, maka yang di maksud adalah pengertian terjemah basmalahnya bukan susunan bahasa arabnya karena setiap Nabi diturunkan oleh allah disesuaikan dengan bahasa kaumnya, Wallaahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar